HUMIFIKASI PADA TANAH DI BEBERAPA TIPE TEGAKAN HUTAN PAPUA BARAT DENGAN PENDEKATAN SPEKTROFOTOMETRIK

David Seran

Sari


Penelitian ini dilaksanakan di daerah Anggori, Distrik Manokwari Timur dari bulan Mei sampai Desember 2009. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang karakteristik kimia humus tanah di bawah empat tipe tegakan hutan di daerah Anggori, Distrik Manokwari Timur, Provinsi Papua Barat. Keempat tegakan hutan tersebut adalah matoa (Pometia pinnata Forst.), jati (Tectona grandis Linn.f.), araukaria (Araucaria cunninghami Sweet.), dan tegakan hutan alam. Metodenya dengan cara contoh tanah diambil pada kedalaman 0-30 cm (D1) dan 30-50 cm (D2). Hasil ekstraksi dan fraksionasi dengan NaOH 0,5 N dan konsentrasi HCL menunjukkan tingkat serapan spektrofotometer asam humik dan asam fulfik yang tertinggi dari substansi humus terlihat pada panjang gelombang 400 nm dan 800 nm. Serapan asam humik rata-rata tinggi pada tegakan araukaria (Araucaria cunninghamii Sweet.) dan tegakan matoa (Pometia pinnata Forst.) dibandingkan dengan tegakan jati (Tectona grandis Linn.f.) dan hutan alam. Rasio asam humik dan asam fulfik tanah lebih tinggi pada tegakan matoa (Pometia pinnata Forst.) sebesar 4,44 pada tanah tingkat atas dan 2,18 pada tingkat bawah. Nilai terendah terdapat pada hutan alam sebesar 1,51 pada tanah tingkat atas dan 1,40 pada tanah bagian bawah. Berdasarkan rasio warna tanah (Q4/6), asam humik hutan alam lebih tinggi dengan nilai 8,97 pada tingkat tanah atas dan 8,91 pada tanah bagian bawah, sedangkan nilai terendah berada di bawah tegakan araukaria dengan nilai 2,18 pada tanah tingkat atas dan 5,33 pada tingkat bawah. Karakteristik kimia humus tanah pada empat tegakan hutan menunjukkan bahwa hutan alam memiliki tingkat humifikasi yang paling rendah sehingga kemungkinan memiliki substansi toksik yang tinggi. Di samping itu tegakan matoa (Pometia pinnata Forst.) memiliki tingkat humifikasi yang paling tinggi dibandingkan dengan tegakan lainnya dan kecil kemungkinan memiliki substansi toksik.


Kata Kunci


Humus tanah; tegakan hutan; hutan alam; humifikasi

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Asdak, C. 1995. Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Davidson, T.E. & M. Stahl. 2000. The influenced of organic carbon on nitrogen transformations in five wetland soils. SSSAJ. 64:1129-1136.

Dolfing, W.J., Chardon and Japenya. 1999. Assosiation between coloidal iron, aluminum, phosphorus and humic acid. Soil Sci. 3 : 184-188.

Flaig, W. 1982. Soil organic matter as a source of nutrient. Organic Matter and Rice Jour of IRRI. p. 73-91.

Kononova, M..M., T.Z. Nowskowki and A.C.D. Newman. 1966. Soil organic matter : its nature, its role in soils fertility. 2th English Ed. 543 p.

Kumada, K. 1987. Chemistry of soil organic matter. Japan Scientific Societies Press, Tokyo.

Mao, J.D. 2000. Quantitative characterisation of humic substances by solid state carbon-13 nuclier magnetic resonance. SSSAJ, 2000. Vol 64 : 873-884.

Sastrohamidjojo, H. 1985. Spektroskopi. Liberty. Yogyakarta.

Stevenson, F.J. 1982. Humus chemistry, genesis, composition, reactions. A Wiley-Interscience Publication. John Wiley & Sons. New York.

Tan, K.H. & Schuylenborgh. 1961. On the organic matter in tropical soils. Neth. J., Vol 9. No.3. p. 159.

Tate, III. R.L. 1987. Soil organic matter, biological and ecological effects. A Wiley Interscience Publication. John Wiley and Sons. 291 p.

Vogel. 1968. A tex-book of quantitative inorganic analysis. Ink., Elementry Instrumental Analysis. The English language book. Society and Longmans. 3 th ed. 1216 p.

Williams, D.H. & I. Fleming. 1987. Spectroscopic methods in organic chemistry. McGraw-Hill Book Company (UK) Limited London.

Hayes, M.H.B. 1984. Structure of humic substances. Organic Matter and Rice, IRRI. p. 93113.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2011.8.1.87-94

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.