INDIKATOR DAN PARAMETER KRITERIA LAHAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SUB-DAS

Tyas Mutiara Basuki

Sari


Indikator dan parameter untuk monitoring dan evaluasi (monev) kinerja daerah aliran sungai (DAS) yang ada saat ini cukup yang rumit, sehingga menyulitkan pelaksana di lapang. Untuk itu diperlukan indikator dan
parameter sederhana namun secara ilmiah dapat diterima.Studi ini ditujukan untuk mengevaluasi  indikator dan parameter kriteria lahan dari pedoman monev DAS yang sudah ada dan mendapatkan indikator dan
parameter yang lebih mudah penerapannya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sub-DAS yang terletak dalam Kabupaten dominan, yaitu sub-DAS Samin. Penelitian ini mengevaluasi  kriteria lahan yang ada di
buku Pedoman Monev DAS yang dikeluarkan oleh Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Untuk menyederhanakan metode yang sudah ada, beberapa skenario  menggunakan beberapa indikator dan parameter dibuat untuk monev kinerja sub-DAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang diusulkan menggunakan Indeks Penutupan Lahan (IPL), pengelolaan lahan dan praktek konservasi tanah (CP) menghasilkan skor yang sama dengan metode yang telah ada. Selain itu, alternatif lain yang menghasilkan kategori yang sama adalah menggunakan indikator/parameter IPL, IKPL dan CP, namun penggunaan Indeks Kemampuan Penggunaan Lahan (IKPL) membutuhkan data yang relatif banyak. Evaluasi kinerja sub DAS Samin dengan menggunakan indikator dan parameter dari metode yang sudah ada dan metode yang diusulkan menunjukkan hasil yang sama yaitu kinerja sub-DAS Samin dikategorikan agak buruk.

Kata Kunci


i: Indikator lahan; daerah aliran sungai; monitoring dan evaluasi

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Apponic. (2013). Apponic free download. http://stitchmaps.apponic.com/download/ (diunduh bulan Oktober 2012).

Aspinall, R., dan D. Pearson. (2000). Integrated geographical assessment of environmental condition in water catchments: lingking landscape ecology, environmental modelling and GIS. Journal of Environmental Management, 59: 299-319.

Beechie, T., C.N. Veldhuisen, E.M. Beamer, D.E. Schuett-Hames, R.H. Conrad, dan P. De Vries. (2005). Monitoring treatments to reduce sediment and hydrologic effects from roads. In Roni, P (ed). Monitoring stream and watershed restoration. American Fisheries Society, Maryland, USA.

Chaves, H.M.L. dan S. Alipaz. (2007). An integrated indicator based on basin hydrology, environment, life, and policy: the watershed sustainability ndex. Water Resources Management, 21: 883-895.

CNET. (2008). CBS interactive Inc. http://download.cnet.com/GoogleEarth/3000-2054_4-10548493.html (diunduh bulan Oktober 2012).

Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. (2009). Pedoman monitoring dan evaluasi DAS. Jakarta.

Ghorbani, A., dan M. Pakravan. (2013). Land use mapping using visual vs.Digital image interpretation of TM and Google Earth derived imagery in Shrivan Darasi watershed (Northwest of Iran). European Journal of Experimental Biology, 3 (1): 576-582.

Herawati, T. (2010). Analisis spasial tingkat bahaya erosi di wilayah DAS Cisedane Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, VII (4): 413-424.

Indikator dan Parameter Kriteria Lahan.…(T.M. Basuki) Renschler, C. S. and J. Harbor. (2002). Soil erosion assessment tools from point to regional scales the role of geomorphologist in land management. Geomorphology, 47: 189-209.

Paimin, Sukresno dan Purwanto. (2010). Sidik cepat degradasi Sub DAS. Edisi kedua. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Priyono, N.S.P., dan E. Savitri, (1999). Pedoman teknis kesesuaian lahan dan jenis-jenis HTI. Pedoman Teknis. Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Rahayu, S., R.H. Widodo, M. Van Noordwijk, I. Suryadi dan B. Verbist. (2009). Monitoring air di Daerah Aliran Sungai. World Agroforestry Centre Southeast Asia Regional Office. Bogor, Indonesia. 104 p.

Rao, S.S., Y.V.N.K. Murthy, S. Adiga, dan E. Ammineedu. (2003). Modeling watershed scale effectiveness of agricultural best management practice to reduce phosphorus loading. J. Ind. Geophys. Union, 7 (4): 239-247.

Tiner, R. W., 2004. Remotely sensed indicators for monitoring the general condition of “natural habitat” in watersheds: an application for Delaware’s Nanticoke River watershed. Ecological Indicator, 4: 227-243. TM (R)+C. (2012). alot., Inc. http://en.kioskea.net/download/download 24077-google-maps-emailextractor. kioskea.net (diunduh bulan Oktober 2012).

Tresnawati, D. (1991). Prediksi erosi menggunakan USLE pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Skripsi, IPB, Bogor.

Wischmeier, W.H., dan D.D. Smith. (1978). Predicting rainfall erosion losses. A guide to conservation planning. U.S. dept. Of Agriculture, Agriculture Handbook, No. 537.

Zalidis, G.C., M.A. Tsiafouli, V. Takavakoglou, G. Bilas, dan N. Misopolinos. (2004). Selecting agri environmental indicatotors to facilitate monitoring and assessment of EU agrienvironmental measures effectiveness. Journal of Environmental Management, 70: 315-321.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.3.281-297

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.