POTENSI DAN RAGAM PEMANFAATAN MANGROVE UNTUK PENGELOLAANNYA DI SINJAI TIMUR, SULAWESI SELATAN

Halidah Halidah, Saprudin Saprudin, Chairil Anwar

Sari


Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan memiliki mangrove seluas 960 ha yang 70% di antaranya tersebar di Kecamatan Sinjai Timur. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang potensi, kondisi, tanggapan masyarakat, dan ragam pemanfaatan mangrove yang diperlukan bagi pengelolaan hutan mangrove. Melalui pengamatan mangrove berdasar kelas umur tegakan diperoleh potensi mangrove, sedangkan melalui metode wawancara secara purposive diperoleh tanggapan masyarakat  terhadap ragam pemanfaatan mangrove. Potensi tegakan mangrove di Sinjai Timur adalah 8.025 pohon/ha dengan volume diperkirakan sekitar 257,5 m3/ha. Delapan puluh persen responden mengharapkan agar tegakan dapat ditebang untuk kegiatan penjarangan, 20% menginginkan agar tegakan dibiarkan utuh, dan tidak ada satu responden pun yang menginginkan untuk ditebang habis.  Manfaat langsung dari mangrove dapat berupa kayu (67%), buah (20%), dan daun mangrove (13%). Manfaat tidak langsung dapat berupa hasil tangkapan ikan (30%), kepiting (27%), kerang (23%), benur (50%), nener (40%), kelelawar (7%), pencegah abrasi (100%), dan pencegah intrusi  (17%).  Pengelolaan hutan mangrove  selanjutnya  diharapkan  dapat  memberikan  kesempatan masyarakat untuk memanfaatkan kayunya melalui tindakan penjarangan.


Kata Kunci


Mangrove; potensi; ragam pemanfaatan; pengelolaan; Sinjai

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arief, A. 2003. Hutan Mangrove: Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta. BPS Sinjai. 2005. Kabupaten Sinjai Dalam Angka 2005/2006.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai. Sinjai. BPS Sinjai. 2005. Kecamatan Sinjai Timur Dalam Angka 2005/2006. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai. Sinjai.

Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan. 2006. Rencana Penanaman Mangrove di Sulawesi Selatan.Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan. Makassar. (Tidak dipublikasikan).

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sinjai. 2005.Data dan Informasi Statistik Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2005. Sinjai.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sinjai. 2006. Laporan Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat di Sekitar Lokasi GN-RHL Tahun 2005 Kabupaten Sinjai. Sinjai.

Gunarto. 2004.Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai. http://www.pustakadeptan.go.id/publication/p3231043.pdf.

Husein, S. 2006. Memahami Proses Alamiah Degradasi Lingkungan Delta

Mahakam.http://io.ppijepang.org/download. php?file=files/inovasi_Vol.7_XVIII_Juni_2006_page_31.pdf.

Kusumedi, P. 2005. Kajian Kelembagaan Mangrove dengan Pendekatan Sosial Budaya Setempat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 2(1). Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya dan Ekonomi Kehutanan. Bogor.

Rahardjo, S. 2006. Kondisi Hutan Mangrove di Indonesia Semakin Mengenaskan. Berita Bumi, 20 Desember 2006. Jakarta.

Rakhman, A. 2002. Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Taman Nasional Rawaopa Watumohai Sulawesi Tenggara. Skripsi S1 Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Suparmoko, M., M. Ratnaningsih, Y. Setyarko, dan G. Widyantara. 2004. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Kabupaten Sikka. Proceeding Natural Resources and Enviromental Accounting. Buku 2. Edisi Pertama Cetakan Pertama. April 2004. Editor Ratnaningsih M, et.al. BPFE. Yogyakarta.

Sutrisno, D., J. Pariwono, J. Rais, dan T. Kusumastanto. 2005. Dampak Kenaikan Muka Laut pada Pengelolaan Delta: Studi Kasus Penggunaan Lahan Tambak di Pulau Muaraulu Delta Mahakam. http://www.bakosurtanal.go.id/

Undang-Undang No. 41 tentang Kehutanan.Tanggal 30 September 1999.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.1.67-78

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.