KARAKTERISTIK VEGETASI HABITAT BEKANTAN (Nasalis larvatus Wurmb) DI DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR

Tri Atmoko, Kade Sidiyasa

Sari


Penelitian tentang karakteristik vegetasi pada habitat bekantan (Nasalis larvatus Wurmb) di Delta Mahakam, Kalimantan Timur dilakukan dengan menggunakan metode jalur berpetak yang dibuat sejajar dengan tepi sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada habitat bekantan terdapat sebanyak 46 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam 44 marga dan 31 suku. Sonneratia caseolaris (L.) Engl. merupakan jenis pohon yang paling dominan pada vegetasi tingkat pohon, tiang, dan semai, masing-masing dengan Indeks Nilai Penting (INP) 262,7%, 113,6%, dan 60,3%; sedangkan vegetasi pada tingkat pancang didominasi oleh Hibiscus tiliaceus L. dengan INP sebesar 70,0%. Jenis-jenis pohon yang paling umum digunakan oleh bekantan untuk beraktivitas, yakni makan, tidur, dan istirahat adalah S. caseolaris (L.) Engl. dan Heritiera littoralis Dryand. Sedangkan jenis-jenis tumbuhan yang menjadi sumber pakan bagi bekantan adalah S. caseolaris (L.) Engl., Syzygium sp., Uncaria sp., Premna corymbosa (Burm. f.) Rottl. & Willd., Vitex pinnata L., H. littoralis Dryand., Caesalpinia sp., Derris spp. (2 jenis), dan Barringtonia sp.


Kata Kunci


Keanekaragaman jenis; komposisi jenis; struktur hutan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alikodra, H.S. dan A.H. Mustari. 1994. Study on Ecology and Conservation of Proboscis Monkey (Nasalis larvatus Wurmb.) at Mahakam River Delta, East Kalimantan: Behaviour and Habitat function. Annual Report of Pusrehut.

Bismark, M. 1995. Analisis Populasi Bekantan (Nasalis larvatus). Rimba Indonesia XXX (3). September 1995.

Bismark, M., R. Garsetiasih, S. Iskandar, E. Subiandono, R. Sawitry dan N.M. Heriyanto. 2003. Daya Dukung Habitat sebagai Parameter Dominan dalam Pengelolaan Populasi Satwa Liar di Alam. Paket Teknologi P3H&KA. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Sidiyasa, K., Noorhidayah dan A. Ma’ruf. 2005. Habitat dan Potensi Regenerasi Pohon Pakan Bekantan (Nasalis larvatus) di Kuala Samboja Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam II (4). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Soehartono, T. dan A. Mardiastuti. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di Indonesia. Japan International Coorperation Agency, Jakarta.

Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soerianegara, I., D. Sastradipradja, H.S. Alikodra dan M. Bismark. 1994. Studi Habitat Sumber Pakan dan Perilaku Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai Parameter Ekologi dalam Mengkaji Sistem Pengelolaan Habitat Hutan Mangrove di Taman Nasional Kutai. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yasuma, S. 1994. An Invitation to the Mamals of East Kalimantan. Pusrehut Special Publication No.3. Samarinda.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.4.307-316

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.