POTENSI PENGEMBANGAN MAMAR SEBAGAI MODEL HUTAN RAKYAT DALAM REHABILITASI LAHAN KRITIS DI TIMOR BARAT

Gerson ND. Njurumana, Bayu Adrian Victorino, Pratiwi Pratiwi

Sari


ABSTRAK

 

Pendekatan rehabilitasi lahan kritis di Timor Barat harus dilakukan secara holistik dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Masalah yang dihadapi dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan antara lain: kemiskinan, keterbatasan alternatif lapangan kerja, serta tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pertanian lahan kering dan hewan ternak. Laju percepatan lahan kritis pada beberapa DAS  seperti DAS Benain Noelmina di Timor Barat sangat tinggi. Dengan demikian, pendekatan rehabilitasi lahan di Timor Barat harus dilakukan secara terpadu dan lebih spesifik dengan mengintegrasikan berbagai komponen yang saling mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai alternatif rehabilitasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat berbasis mamar. Metode pendekatan yang digunakan adalah observasi langsung terhadap  karakteristik mamar,  wawancara, dan  pengumpulan data  sekunder.    Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem mamar berpeluang dikembangkan sebagai model hutan rakyat untuk mendukung rehabilitasi lahan. Keuntungan pengembangan mamar adalah diperolehnya dasar pengelolaan lahan kritis dengan menggunakan inisiatif lokal yang sesuai dengan karakteristik wilayah, sosial budaya dan kearifan lokal masyarakat, sehingga akan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian tujuan rehabilitasi hutan dan lahan.


Kata Kunci


Mamar, hutan rakyat, rehabilitasi lahan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonimous. 1989. Regional Physical Planning Programme for Trans- migration (Reppprot) for Maluku and Nusa Tenggara. Land Resource Dept. Overseas Development Ad- ministration and Direktorat Bina Program-Ditjen Penyiapan Pemu- kiman. Departemen Transmigrasi. Jakarta.

Anonimous. 2005. Laporan Penyusunan Data Base dan Informasi DAS di Wilayah BPDAS Benain Noelmina Provinsi Nusa Tenggara Timur Ta- hun 2005. Kerjasama Balai Penge- lolaan DAS Noelmina dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Uni- versitas Nusa Cendana. Kupang.

Ataupah, H. 2000. Fire, Traditional Knowledge and Culture Perspective in East Nusa Tenggara. In Smith, R., J. Hill, G., Djoeroemana, S., Myers, B.A. (Ed.) Proceeding of International Workshop, NTU Dar- win Australia. 13-15 April 1999. ACIAR Proceeding, 91:69-79. Aus- tralia.

Campbell, B.M., S. Jeffrey, W. Kozanayi, M. Luckert, M. Mutamba and C.

Zindi. 2002. Household Livelihoods in Semi-Arid Regions. Options and Constrains. Center for International Forestry Research (CIFOR). Bogor. Hutabarat, S. 2006. Model Forest : Alter- natif Pengelolaan Hutan di Nusa Tenggara Timur. Makalah Utama

pada Kegiatan Sosialisasi Hasil Ha- sil Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kerjasama antara Balai Litbang Kehutanan Bali dan Nusa Tenggara, Badan Litbang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Universitas Nusa Cendana. 14 Fe- bruari 2006. Kupang.

Monk, K. A., Y. de Fretes, Reksodihardjo dan G. Liley. 2000. Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku. Prenhallin- do. Jakarta.

Ngatiman, B. Chandra, M. Iriansyah, dan F. N. Rahimahyuni. 2006. Kebakar- an Penyebab Degradasi Hutan di In- donesia. Badan Penelitian dan Pe- ngembangan Kehutanan. Balai Pe- nelitian dan Pengembangan Kehu- tanan Kalimantan. Samarinda.

Nuningsih, R. 1994. Usaha Pertanian Sis- tem Tebas Bakar di Timor NTT. Pusat Penelitian Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Poerwanto, H. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif An- tropologi. Pustaka Pelajar. Yogya- karta.

Prastowo, L.M. Riwu Kaho, G. ND. Nju- rumana, A. Nalle, Bayu A.V., A. Bria, Lenny M., J. F. Nomeni, P. C. Tengko, G. Enga, Pieter K., Therese N.E. 2006. Laporan Penyusunan Konsep Terpadu Pengelolaan DAS Benain Noelmina. Kerjasama antara WWF Program Nusa Tenggara, Fo- rum Daerah Aliran Sungai Nusa Tenggara Timur dan Balai Pengelo- laan DAS Benain Noelmina. Ku- pang.

Riwu Kaho, L. M. 2005. Api Dalam Eko- sistem Savana : Kemungkinan Pe- ngelolaannya Melalui Pengaturan Waktu Membakar (Studi Pada

Savana Eucalyptus Timor Barat). Disertasi pada PPS UGM Yogya- karta. Bidang Ilmu Kehutanan. Yogyakarta.

Sallata, M. K. dan G. ND. Njurumana.

Pembentukan Iklim Mikro Melalui Komunitas Pepohonan un- tuk Kelestarian Tata Air yang Ber- basis Masyarakat. Info Hutan 158. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bo- gor.

Suriamihardja, S. 1990. Nilai Penting Lit- bang Kehutanan pada Zona Kepu-

lauan Kering di Indonesia Bagian Timur. Savana 5. Balai Penelitian Kehutanan Kupang. Kupang.

Soetedjo, I.N.P. 2003. Pengelolaan Ta- nah dan Air Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. Ma- kalah Seminar Hari Lingkungan Hi- dup Sedunia Tahun 2003 Tanggal

Juni 2003. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BA- PEDALDA) Provinsi Nusa Tengga- ra Timur. Kupang.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.5.473-484

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.