KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DAN POTENSI KANDUNGAN KARBONNYA PADA HUTAN AGATHIS DI BATURRADEN

R. Garsetiasih, N.M. Heriyanto

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keanekaragaman jenis tumbuhan bawah dan potensi kandungan karbonnya. Penelitian  dilakukan pada bulan Juli 2005 sampai bulan April 2006 di hutan agathis Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Pengumpulan data tumbuhan bawah menggunakan metode plot bujur sangkar berukuran 1 m x 1 m dan penentuan plot dilakukan secara acak. Dari penelitian ditemukan 23 jenis tumbuhan bawah. Tegakan agathis tua didominasi oleh pacing (Costus speciosus Smith) dengan indeks nilai penting/INP = 43,03 %,   rumput pait (Coelachene pulchella R.BR.) INP = 36,42 %, dan harendong (Clidemia hirta Don.) INP = 7,82 %. Tumbuhan bawah yang mendominasi tegakan agathis muda yaitu kaliandra (Calliandra callothyrsus Benth.) dengan INP = 50,99 %, pacing (Costus speciosus Smith)  INP = 42,81 %, dan rumput pait (Coelachene pulchella R.BR.) INP = 31,06 %. Derajat keragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan agathis tua dan tegakan agathis muda adalah sebesar 0,9640 dan 0,9591 dengan jumlah jenis masing-masing 19 jenis dan 16 jenis. Kandungan karbon paling tinggi yaitu berturut-turut pacing (0,7932 ton C/ha), kaliandra (0,159 ton C/ha), dan rumput pait (0,0413 ton C/ha). Berat kering total tum- buhan bawah per hektar yaitu sebesar 2,1554 ton, kandungan karbonnya rata-rata sebesar 1,0759 ton C/ha atau setara dengan 3,94 ton CO 2 /ha.


Kata Kunci


Keanekaragaman; tumbuhan bawah; karbon; Baturraden

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bappenas. 1993. National Biodiversity Action Plan. Bappenas. Jakarta.

Barnard, R.C. 1950. Linear RegenerationSampling. Mal. For. XIII : 129-142. Brown, S., J. Sathaye, M. Canel and P.

Kauppi. 1996. Mitigation of Carbon Emission to The Atmosphere by Forest Management. Common wealth Forestry Review 75 : 80-91.

Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest. A Primer, FAO. Forestry Paper 134. FAO, USA.

Departemen Kehutanan and FAO. 2002. Situation and Outlook of The Fo restry Sector in Indonesia. Vol. 2 : Forest Resource Base. Jakarta.

International Panel on Climate Change. 1995. IPPC Guidelines for Nation Greenhouse Inventories : Reference Manual IPCC.

Japan International Cooperation Agency/ JICA. 2002. Demonstration Study on Carbon Fixing Forest Mana gement Project. Progress Report of The Project 2001-2002.

Misra, K.C. 1980. Manual of Plant Eco logy. Second Edition. Oxford and IBH Publishing Co. New Delhi.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Eco logy. W.B. Sounders Company. Philadelphia.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1997. Peta Tanah Pulau Jawa dan Madura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Samingan, T. 1971. Dasar-dasar Ekologi. Institut Pertanian Bogor.

Schmidt,F.G. and J.H.A. Ferguson.1951. Rainfall Types on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia and Western New Guinea. Verhandel. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Djakarta.

Smith, R. L. 1977. Element of Ecology. Harper & Row, Publisher, New York.

Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2007.4.2.161-168

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.