JENIS DAN PREFERENSI POLEN SEBAGAI PAKAN KELELAWAR PEMAKAN BUAH DAN NEKTAR

Amiril Saridan

Sari


Langkah upaya konservasi kelelawar diawali dengan mengetahui faktor jenis pakan yang disukainya. Metode yang dilakukan adalah mengidentifikasi polen yang termakan, menggunakan analisis polen. Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi tentang jenis tumbuhan pakan kelelawar dan faktor-faktor tumbuhan pakan yang disukainya, meliputi faktor tipe mahkota bunga, tipe polen, dan ukuran polen. Hasil dari identifikasi polen yang ditemukan menunjukkan bahwa spesies Cynopterus titthaecheilus Temminck jantan dan Eonycteris spelaea Dobson jantan dipengaruhi oleh faktor bentuk mahkota kedok (stellatus). Spesies C. titthaecheilus betina dipengaruhi kuat oleh bentuk mahkota (piringan), sedangkan spesies Cynopterus brachyotis Müller jantan, Macroglossus sobrinus K. Andersen jantan, dan E. spelaea betina dipengaruhi kuat oleh bentuk mahkota kupu-kupu (papilionaceus), tabung (tubulus), dan bintang (stellatus). Spesies Cynopterus minutus Miller betina dan Cynopterus sphinx Vahl betina dipengaruhi kuat oleh bentuk mahkota lonceng (campanulatus) dan bulir. Spesies C. Brachyotis betina dipengaruhi kuat oleh bentuk mahkota bulir (inflorescences) dan mangkuk (urceolatus). Spesies C. titthaecheilus jantan dipengaruhi kuat oleh tipe polen suboblate. Untuk jenis C. brachyotis jantan, M. sobrinus jantan, dan E. spelaea betina dipengaruhi kuat oleh tipe polen prolate spheroidal, sedangkan spesies C. titthaecheilus betina dipengaruhi kuat oleh tipe polen oblate.  Spesies C. brachyotis jantan dipengaruhi kuat oleh tipe polen peroblate dan prolate, sedangkan untuk jenis M. sobrinus jantan dan C. minutus betina dipengaruhi oleh tipe polen perprolate.  Spesies C. minutus betina dipengaruhi kuat oleh bentuk polen perprolate dan suboblate. Ukuran polen gigantea dan magna mempengaruhi spesies C. brachyotis jantan, C. titthaecheilus, M. sobrinus jantan, E. spelaea betina, sedangkan permagnae menunjukkan pengaruh yang lemah terhadap jenis kelelawar

Kata Kunci


Kelelawar; identifikasi polen; mahkota bunga; tipe polen; ukuran polen

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Corbet, G.B. and J.E. Hill. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: A Systematic Review. Oxford Univ. Press.

Erdtman, G. 1943. An Introduction to Pollen Analysis. Chronica Botanica. New York.

Erdtman, G. 1952. Pollen Morphology and Plant Taxonomy-Angiosperms: An Introduction to the Study Pollen Grains and Spores. Munksgard. Copenhagen.

Glover, B.J. 2007. Understanding Flowers and Flowering: An Integrated Approach. Oxford Univ. Press.

Graham, L.E, J.M. Graham, and L.W. Wilcox. 2003. Plant Biology. Pearson and Prentice Hall.

Hill, J.E. and J.D. Smith. 1984. Bats: A Natural History. British Museum. London.

Leps, J. and P. Smilauer. 1999. Multivariate Analysis of Ecological Data. Faculty of Biological Sciences, University of South Bohemia. Ceske Budejovice.

Nayar, T.S. 1999. Pollen Flora of Maharashtra State India. International Bioscence Series XIV. Today & Tomorrow’s. New Delhi.

Paldat. 2005. Illustrated Handbook on Pollen Terminology. Dept. of Palynology.

Roulston, T.H. and J.H. Cane. 2000. Pollen Nutritional Content and Digestibility for Animals. Plant Systematics and Evolution 222:187-209.

Stroo, A. 2000. Pollen Morphological Evolution in Bat Pollinated Plants. Plant Systematics and Evolution 222:225-242.

Suyanto, A. 2001. Kelelawar di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi – LIPI. Bogor.

Syahid, A. 2009. Transformasi Data. http://abdulsyahid forum.blogspot.com/2009/04/transformasi-data.html. [20 Juni 2009].

ter Braak, C.J.F. and P. Smilauer. 1998. Canoco Reference Manual and User’s Guide to Canoco for Windows. Microcomputer Power. Ithaca.

Toelch, U and Y. Winter. 2007. Psychometric Function for Nectar Volume Perception of a Flower-Visiting Bat. Component Physiology 193: 265-269.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada Univ. Press.

Yogyakarta.

Voigt, C.C. 2004. The Power Requirements (Glossophaginae: Phyllostomidae) in Nectar Feeding Bats for Clinging to Flowers. Component Physiology 174:541-548.

Warren, J. and A. Diaz. 2001. A Two Pollinator Model for the Evolution of Floral Complexity. Evolutionary Ecology 15:157-166.

Whitney, H.M. and B.J. Glover. 2007. Morphology and Development of Floral Features Recognized by Pollinators. Arthropod-Plant Interactions 1:147-158.

Yulianto, E. 1992. Preparasi dan Dasar Determinasi Palinologi. Laporan Studi Praktek Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral ITB. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2010.7.3.241-256

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.