PERILAKU BURUNG BAYAN SUMBA (Eclectus roratus cornelia Bonaparte) DI PENANGKARAN HAMBALA, SUMBA TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR

Mariana Takandjandji, Kayat Kayat, Gerson ND. Njurumana

Sari


Perilaku burung bayan sumba (Eclectus roratus cornelia Bonaparte) di penangkaran merupakan salah satu aspek penting yang perlu diamati agar dapat menunjang keberhasilan penangkaran di Hambala, Sumba Timur Pengamatan perilaku di penangkaran bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi kesehatan, kemampuan berbiak, dan proses adaptasi terhadap lingkungan sehingga dapat memberikan gambaran tentang pengelolaan burung. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung bayan sumba di  penangkaran Hambala, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki 13 macam aktivitas harian yang digolongkan ke dalam empat perilaku utama yaitu perilaku bergerak, diam, ingestif, dan kawin. Perilaku bergerak ditunjukkan oleh aktivitas terbang, berjalan, berkelahi, dan menggelantung. Perilaku diam, dengan aktivitas bertengger, istrahat, dan berjemur. Perilaku ingestif dengan aktivitas makan, minum, dan membersihkan paruh, sedangkan perilaku kawin dengan akitivitas mendekati betina, menyelisik, dan mencumbu. Rata-rata frekuensi aktivitas dalam perilaku bergerak 12,59 kali, perilaku diam 16,5 kali, perilaku ingestif 6,43 kali dan perilaku kawin  1,9 kali

Kata Kunci


Adaptasi; perilaku; frekuensi; aktivitas; ingestif

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Mulyana, A. 1995. Burung Bayan Sumba dan Permasalahannya. Prosiding. Balai Penelitian Kehutanan Kupang.

Prijono, N.S. dan S. Handini. 1996. Memelihara, Menangkar, dan Melatih Nuri. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ringa, F. 2000. Pola Aktivitas Harian, Perilaku Makan, dan Perilaku Kawin Burung Bayan (Eclectus roratus cornelia) di Stasiun Penangkaran Satwa Liar Oilsonbai, Kupang Barat. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Katolik Widya Mandira. Kupang.

Saka, N.T. dan Y. Lepa. 1994. Perilaku Makan dan Kawin Burung Kakatua Jambul Jingga (Cacatua sulphurea citrinocristata) di Cagar Alam Langgaliru, Sumba Timur. Kupang.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung.

Takandjandji, M., E. Sutrisno, dan R. Garsetiasih. 2000. Teknik Konservasi Penangkaran Burung Bayan Sumba. Buletin Kehutanan dan Perkebunan I (2). Bogor.

Takandjandji, M. 2005. Karakteristik Burung dari Pulau Sumba. Majalah Kehutanan Indonesia. Edisi IV. Jakarta.

Tanudimadja. 1978. School of Environmental Conservation Management. Ciawi, Bogor.

Wodzicka-Tomaszewska, M., I K Sutama, I G Putu, dan T.D. Chaniago. 1991. Reproduksi, Tingkah Laku, dan Produksi Ternak di Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2010.7.4.357-369

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.