APLIKASI LUBANG RESAPAN BIOPORI DAN CROSS DRAIN UNTUK REHABILITASI DI JALAN SARAD

Diana Prameswari, Supriyanto Supriyanto, Bambang Hero Saharjo, Basuki Wasis, Prijanto Pamoengkas

Sari


Problem yang dihadapi di jalan sarad dalam pemanenan kayu adalah pemadatan tanah, erosi yang tinggi, menurunnya kesuburan tanah, miskinnya cendawan mikoriza dan kurangnya anakan. Untuk meningkatkan produktivitas hutan di jalan sarad, maka diperlukan upaya pemulihan antara lain dengan penanaman pengayaan intensif dan cara lain yang dapat untuk mengurangi laju erosi, meningkatkan kesuburan tanah di jalan sarad dengan menerapkan lubang resapan biopori (LRB) dan cross drain (Cd). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pemanfaatan LRB  dan Cd  dalam penanaman pengayaan intensif untuk peningkatan produktifitas jalan sarad di hutan alam bekas tebangan. Lokasi penelitian diberi ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan alam (IUPHHK-HA) pada hutan produksi Kalimantan Barat selama satu tahun. Rancangan penelitian adalah rancangan acak kelompok pola faktorial 2 x 2 dengan ulangan tiga kali. Faktor pertama yaitu LRB dan faktor kedua yaitu cross drain.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan LRB dan cross drain  memberi pengaruh yang nyata bagi pertumbuhan tinggi tanaman umur satu tahun Shorea leprosula dan Shorea parvifolia sedangkan untuk pertumbuhan diameternya tidak berpengaruh nyata. Perlakuan cross drain dapat meningkatkan serapan hara P, K, C organik di S. leprosula dan hanya serapan P dan C-organik di S. parvifolia.


Kata Kunci


Lubang resapan biopori; cross drain; Shorea leprosula ; Shorea parvifolia; jalan sarad

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Anonim. (2013). Petunjuk Pelaksanaan PERDA Nomor 1 Tahun 2013. http://www.dikbud. kalbar. prov.go.id. [Diakses 26 Juni 2015].

Brata, R.K., Purwakusuma, W. (2008). Teknologi peresapan air tepat guna untuk perbaikan kualitas perkotaan. IPB. Bogor.

Brata, R.K., Nelistya, A. (2008). Lubang resapan biopori. Penebar Swadaya. Jakarta.

Elias. (2008). Pembukaan wilayah hutan. Fakultas kehutanan IPB. Bogor.

Hardjowigeno, S. (1987). Ilmu tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Hanafiah, K.A. (2010). Dasar-dasar ilmu tanah. Rajawali Press. Jakarta.

Jones, Jr., J.B., B. Wolf, & H.A. Mill s. (1991). Plant analysis handbook : A practical sampling, preparation, analysis, and interpretation guide.Micro-Macro Publishing, Athens, GA.

Lal, R. (1997) Deforestation, tillage and cropping system effects on see page and run off water quality from a Nigerian Alfisol. Soil and Tilage Research 431 : 261-284.

Lamber, H., Raven J.A.Shaver G.R., Smith S.E. (2008). Plant nutrient acquisition strategies change with soilage.Trends Ecol. Evol. 23 : 95-103.

Matangaran, J.R. (1992). Pengaruh intensitas penyaradan kayu oleh traktor berban ulat terhadap pemadatan tanah dan pertumbuhan kecambah meranti (Shorea selanica BL) dan jeunjing (Paraserianthes falca taria Nielson) [Tesis]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Matangaran, J.R., Kobayashi, H. (1999). The effect of tractor logging on forest soil compaction and growth of Shorea selanica BL seedlings in Indonesia. J.For.Res. 4 : 13-15.

Mattjik, A.A., Sumertajaya, M. (2006). Perancangan percobaan dengan aplikasi SAS dan minitab. IPB Press. Bogor.

Muhdi. (2001). Studi kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayu konvensional dan pemanenan kayu berdampak rendah di Hutan Alam Ketapang Propinsi Kalimantan Barat [tesis]. Bogor. Sekolah Pasca sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ogawa, M. (2009). Charcoal use in agriculture in Japan. In First Asia Pacific Biochar Conference. Gold Coast, Australia 17-20 May 2009. New South Wales : NSW Departement of Primary Industries.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 2009. Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P 9/VI/BPHA/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Silvikultur (TPTI).

Pusat Penelitian Tanah. (1992). Penilaian angka hasil analisis kimia tanah. Bogor (ID) : Laboratorium Pusat Penelitian Tanah.

[PT. SJM]. PT. Suka Jaya Makmur. (2004). Rencana karya pengusahaan hutan IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur. PT. SJM. Ketapang.

Radermacher, E. & Klambt, D. (1993). Auxin dependent growth and auxin binding proteins in primary roots and root hairs of corn (Zea mays L.). J. Plant Physiol. 141, 698-703.

Ronald, L.C., David, K.J., Jeffry, M. (1998). Water/road interaction : introduction to surface cross drains. Rep. no. 9877 1806- SDTDC. Washington, DC : US Department of Agriculture, Forest Service, Technology & Development Program. 21 p.

Rusdiana, O. (2006). Siklus nitrogen pada hutan tanaman pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi [disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Sibarani RT, Bambang D. (2009). Penelitian biopori untuk menentukan laju resap air berdasarkan variasi umur dan jenis sampah. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP. ITS. Surabaya.

Sularso H. (1996). Analisis kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayu terkendali dan konvensional pada sistem silvikultur TPTI. [Tesis]. SPS, IPB. Bogor.

Turner, I.M., Brown, N.D. & Newton, A.C. (1993). The effect of fertilizer application on dipterocarp seedling growth and mycorrhizal infection .Forest Ecology & Management. 57:: 329 -337.

Wahjono, D. (2010). Sintesa hasil penelitian. UKP Pengelolaan Hutan Alam Lestari. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2015.12.2.177-189

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.