UJI COBA BEBERAPA KOMBINASI KOMPOSISI PAKAN TRENGGILING (Manis javanica Desmarest, 1822) DI PENANGKARAN

Anita Rianti, Novriyanti Novriyanti, Mariana Takandjandji

Sari


ABSTRACT

Captive breeding is one of the alternative solution to reduce the extinction of pangolin (Manis javanica Desmarest, 1822). This research was aimed to determine the feeding intake and the growth of the pangolin body through the provision of alternative feeding from agricultural wastes and rotten woods. The research was conducted at Multi Jaya Abadi Captive Breeding, located in Medan North Sumatra. Four pangolins were used as material for this study and the observation was done for 14 days. The pangolins were treated with four types of feeding treatments, i.e. A (mixture of rice bran, corn flour and kroto), B (mixture of rice bran, corn flour, and worm), C (mixture of rice bran, corn flour, and cricket), and D (mixture of rice bran, corn flour, and termites). Of the four treatments, feeding alternative of D was the most preferred by pangolin, followed by alternatives A, B and C. This result showed that pangolin in the captive breeding in Medan prefer feeding termites (24.24%), then followed by kroto (20.97%), worms (10.56%), and crickets (9.17%).

Key words: Agricultural waste, captive breeding, feeding alternative, pangolin.

ABSTRAK

Salah satu alternatif yang diharapkan untuk mengatasi punahnya trenggiling, yakni melalui penangkaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pakan dan pertumbuhan badan trenggiling melalui penyediaan pakan alternatif dari limbah pertanian dan kayu lapuk. Penelitian dilakukan di Multi Jaya Abadi, yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Empat individu trenggiling merupakan materi penelitian yang digunakan selama 14 hari pengamatan dan diberi empat perlakuan pakan, yakni A = dedak padi+tepung jagung+kroto; B = dedak padi +  tepung jagung + cacing; C = dedak padi + tepung jagung + jangkrik; dan D = dedak padi + tepung jagung + rayap. Empat perlakuan kombinasi pakan tersebut, kombinasi pakan D paling disukai oleh trenggiling, diikuti dengan kombinasi pakan A, B dan C. Hasil penelitian membuktikan bahwa trenggiling di penangkaran Medan lebih menyukai pakan rayap (24,24%), diikuti oleh kroto (20,97%), cacing (10,56%), dan jangkrik (9,17%).

Kata kunci: Limbah pertanian, penangkaran, jenis pakan alternatif, trenggiling.


Kata Kunci


Limbah pertanian; penangkaran; jenis pakan alternatif; trenggiling

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alim, H. (2014). Pertambahan bobot badan kambing marica jantan dengan pemberian pakan komplit pada taraf protein yang berbeda. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Allama, H., Sofyan, O., Widodo, E., & Prayogi, H.S. (2012). Pengaruh penggunaan tepung ulat kandang (Alphitobius diaperinus) dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 22(3), 1–8.

Amran., A., Ahmad, I., Putra, R.E., & Kuswanto, E. (2015). Aplikasi campuran serbuk kayu pinus dan fipronil sebagai umpan rayap tanah Macrotermes gilvus (Hagen) (Isoptera: Termitidae) di Bandung. Jurnal Entomologi Indonesia, 12(2), 73–79. https://doi.org/10.5994/jei.12.2.73

Destiyari, A. (2014). Pengaruh jenis pakan terhadap preferensi pakan dan produksi kroto semut rangrang (Oecophylla smaragdina, Fabricus). Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahun Universitas Jember.

Febrita, E., Darmadi, & Siswanto, E. (2015). Pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dengan pemberian pakan buatan untuk mendukung proses pembelajaran pada konsep pertumbuhan dan perkembangan invertebrata. Jurnal Biogenesis, 11(2), 169–176.

Hadziq, A. (2011). Status fisiologis dan performa Pedet Peranakan Friesian Holstein Prasapih yang diinokulasi bakteri pencerna serat dengan pakan bersuplement Kobalt. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. IPB. Bogor.

Hertanto. (2010). Sejuta kilo daging trenggiling dijual. http://megapolitan. Kompas.com/read/2010/04/17/21594696/sejuta.kilo.daging.trenggilingdijual. Diakses tanggal 11 Agustus 2016.

Mike, & Briggs, P. (2006). Natural History of the British Isles (First Edit). Britania Raya: Parragon Book Service Ltd.

Farmansyah, M., Hasyim, Z., Soekandarsih, E., & Ambeng. (2015). Penambahan cacing tanah Lumbricus rubellus dan keong mas Pomacea canaliculata pada pakan ayam petelur dalam peningkatan kandungan Omega 3 pada telur. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika d. Makassar.

Natalia, S.R., Supratman, H., & Abun. (2012). Pengaruh imbangan energi dan protein ransum terhadap kecernaan bahan kering dan protein kasar pada ayam broiler. jurnal.unpad.ac.id/ ejournal/article/viewFile/897/943.

Nguyen, V.T., Clark, L., & Phuong, T.Q. (2014). Husbandry Guidelines Sunda Pangolin (Manis javanica) (First Edit). Carnivore & Pangolin Conservation Program Cuc Phuong National Park, Vietnam.

Novriyanti. (2011a). Kajian manajemen, tingkat konsumsi, palatabilitas pakan dan aktivitas harian trenggiling (Manis javanica Desmarest, 1822) di penangkaran UD. Multi Jaya Abadi, Sumatera Utara.

Novriyanti. (2011b). Kajian manajemen penangkaran, tingkat konsumsi, palatabilitas pakan, dan aktivitas harian trenggiling (Manis javanica Desmarest, 1822) di penangkaran UD. Multi Jaya Abadi Sumatera Utara. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Periambawe, A.K.D., Sutrisna, R., & Liman. (2016). Status nutrien Sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(1), 6–12.

Prayitno. (2013). Khasiat dan Manfaat Tepung Jangkrik. Purwokerto: Universitas Soedirman.

Saputro, T. (2015). Konsentrat untuk pakan ternak. http://www.ilmuternak.com/ 2015/03/konsentrat-untuk-pakan-ternak.html

Simamora, S. (2014). Manajemen pakan pada Ayam Broiler.

Susetyarini, R. (2007). Jumlah dan berat cocoon cacing tanah (Lumbricus rubellus) yang diberi PMSG, pakan tambahan berupa kotoran domba dan kotoran sapi. Jurnal Protein, 14(1), 9–16.

Takandjandji, M., Iskandar, S., & Rianti, A. (2011). Teknologi Penyediaan Pakan Alternatif untuk Penangkaran Trenggiling. Bogor: Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi.

Zainuddin, H. (2008). Satwa jelmaan setan itu kini jadi barang dagangan. http://www.antara.co.id./new/?i=1208940642 & C= WBM & S. Diakses tanggal 11 Mei 2010.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2017.14.2.111-122

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.