KONSUMSI DAN PALATABILITAS PAKAN BURUNG BAYAN SUMBA (Eclectusroratus cornelia Bonaparte) DI PENANGKARAN

R. Garsetiasih, Mariana Takandjandji

Sari


Burung   bayan (Eclectus roratus cornelia Bonaparte) merupakan jenis burung endemik  Pulau Sumba dengan status  dilindungi  karena populasinya  yang terus   menurun.  Dalam  mengantisipasi kepunahan populasi  perlu dilakukan penangkaran  jenis  burung bayan tersebut   Tujuan  penelitian  ini  adalah untuk rnendapatkan  informasi tingkat konsumsi   dan palatabilitas  pakan burung bayan.  Penelitian ini dilakukan   di   penangkaran Oilsonbai, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada bulan September 1999 sampai  Januari   2000.   Penelitian menggunakan   8 individu   burung terdiri   dari   4 individu  betina dan 4 individu  jantan  umur produktif (lebih dari 1  tahun) yang masing-rnasing dipelihara  dalam  kandang individu  berukuran 160 cm  x 120  cm x  100 cm.  Penelitian menggunakan  percobaan faktorial dengan dua faktor yaitu  jenis kelamin dan jenis pakan  yang berupa kacang-kacangan dan biji-bijian serta buah-buahan dan sayur-sayuran. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan  Acak Lengkap dengan empat ulangan.  Hasil  penelitian  menunjukkan   bahwa jumlah rata-rata konsumsi burung  bayan jantan sebcsar 205.43  gr/hari (255, I 1 kalori) dan burung  bayan betina 185,93  gr/hari (231,29   kalori). Jenis pakan yang paling   banyak dikonsumsi,  yang menunjukkan  jenis pakan yang paling  disukai, adalah  pepaya dengan  rata-rata  konsumsi 54,53 gr/hari (26,54 %)  untuk  burung  jantan dan 48. 74 gr/hari   (26.21%) untuk burung henna  berdasarkan hasil   analisis terhadap  konsumsi pakan berupa buah-buahan  dan sayur-sayuran  serta pakan berupa kacang-kacangan  dan biji-bijian diketahui  bahwa tingkat  konsumsi terhadap  tiap jenis pakan tidak  berbeda nyata  antara burung bayan jantan dan betina.

Kata Kunci


Bayan; Eclectus roratus cornelia Bonaparte; konsumsi; palatabilitas dan penangkaran

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Gunawan, H. 2004. Freferensi dan konsumsi pakan anak burung maleo (Macrocephaion maleo Sal.Muller) dalam masa penyapihan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 1(1):58-66. Pusat Penelitian dan Pengernbangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Gunawan H., I. Ardie dan M. Rakhman, 2004. Komposisi dan freferensi pakan burung perkici dora (Trichoglossus ornatus Linne 1758) dalam penangkaran. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam I(1):67-77. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Haeruman, H. 1972. Prosedur analisa rancangan percobaan. Bagian Pertarna. Bagian Perencanaan Hutan. Departernen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Peraturan Pemerintah Rl No 7 Tahun 1999. Tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.

Prijono, S.N. dan S. Handini. 1998. Memelihara dan menangkar dan melatih nuri. Penebar Swadaya Jakarta.

Prijono, S.N. 1998. Memelihara dan menangkar betet. Penebar Swadaya Jakarta.

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1960. Principles and procedures of statistics. Mc.Graw Hill Book Company. Inc. New York.

Soehartono, T. dan A. Mardiastuti. 2002. CITES implementation in Indonesia. Nagao Natural Environment Foundation.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.1.75-82

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.