SERANGAN PENYAKIT EMBUN TEPUNG DAN KARAT DAUN PADA Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex Benth. DI KEDIRI, JAWA TIMUR

Illa Anggraeni, Ari Wibowo

Sari


Acacia  auriculiformis  A. Cunn  Ex Benth. merupakan  jenis  pohon cepat tumbuh untuk  penghijauan  yang tanaman  mudanya  mudah  diserang penyakit. Penelitian  yang dilakukan di  RPH  Pandantoyo, BKPH  Pare. KPH Kediri, Jawa Timur bertujuan untuk  mengetahui gejala makroskopis dan mikroskopis dari penyebab penyakit yang menyerang tanaman Acacia  auriculifomus A. Cunn Ex Benth  berumur dua tahun serta akibat yang  ditimbulkannya. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan  bahwa tanaman Acacia  auriculiformts  A. Cunn Ex Benth. terserang oleh dua jenis penyakit yaitu karat daun dan embun tepung Persentase  serangan penyakit  karat daun rata-rata  sebesar 91,44 %, yang terserang embun  tepung saja tidak ada sedangkan yang terserang kedua penyakit  tersebut  sebesar  8,55%.  Hasil  identifkasi dan determinasi penyebab  penyakit embun tepung adalah  fungi Oidium sp. pada fase aseksual (Deuteromycetes) atau disebut pula Erysiphe sp, pada  fase seksual (Ascomycetes), penyakit  karat daun disebabkan oleh Atetocauda  digitata  G.  Wint. Akibat kedua penyakit  tersebut tanaman pertumbuhannya  menjadi terharnbat, bagian pucuk bentuknya tidak normal (keriting, membengkak, dan mernbelok), dan dapat menyebabkan pohon  menjadi  kering  dan terselimuti embun tepung.

Kata Kunci


Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex Benth.; penyakit embun tepung; penyakit karat daun

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Achmad, 1992. Telaah fisiologi penyakit dan pengendalian patogen tular tanah. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Alexopoulos, C. J. and C.W. Wims. 1979. Introductory mycology. John Wiley & Sons.

Anggraeni, I. dan R.M.S. Harahap. 2004. Serangan penyakit karat pada Agathis borneensis Warb. di Aek Nauli, Sumatera Utara. Jumal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam I (2) 167-174. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Boyce, J.S. 1961. Forest pathology. McGraw Hill Rook Company Inc. New York.

Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi. 1980. Pedoman pembuatan tanaman. Direktorat Jenderal Kehutanan. Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 1978. mikologi. Penerbit Bandung, Pengantar Alumni.

Hadi. S.1986. Pengelolaan HTI dengan penekanan pada masalah upaya perlindungan terhadap penyakit. Prosiding Seminar Nasional FMIPA-UI. Jakarta.

Lee, S.S. 1993. Disease of some tropical plantation Acacias in Peninsular Malaysia. Proceedings of an International Workshop Held at Subanjeriji (South Sumatra) 28 April-3 May 1996. CIFOR Special Publication.

Maurits, S.S. 1995. lnventarisasi serangan penyakit kanker daun pada Acacia mangium di Site Scbulu, Laporan Departemen Penelitian dan Pengembangan PT. Surya Hutani Jaya-HTI Site Sebulu.

National Academy of Science. 1979. Tropical legumes: Resources for the future. National Academy of Science. Washington DC.

Ngatiman, Ch. Soeyamto, Djumali Mardji dan Annansah. 1996. Penelitian hama dan penyakit pada hutan tanaman industri di

Kalimantan (Tidak diterbitkan).

Rahayu. S.1999. Penyakit tanarnan hutan di Indonesia (Gejala, penyebab, dan teknik pengendaliannya). Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Schmidt, F.H. dan J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Westen, New Guinea. Verh. No. 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Semangun, H. 1996. Pengantar ilmu penyakit tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sinaga, M.S. 2000. Diktat kuliah dasar-dasar ilmu penyakit tumbuhan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Soeratmo. F.G. 1974. Perlindungan hutan. Proyek Pengembangan Mutu Perguruan Tinggi. IPB. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.1.45-53

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.