KUANTIFIKASI NILAI EKONOMI EROSI DI SUB DAS JENEBERANG SULAWESI SELATAN

Andi Gustiani Salim, Laode Asir Tira, Muhammad Sulaiman

Sari


Pada penelitian ini, unsur hara yang terbawa erosi diasumsikan sebagai nilar ekonomi erosi atau nilai kerugian lingkungan. Nilai erosi ini dihitung dengan pendekatan biaya ganti (replacement cost), yaitu nilai erosi didekati dengan biaya ganti tanah dan unsur hara yang hilang terbawa erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kerugian ekonomi lingkungan akibat erosi secara kuantitatif. Penelitian dilakukan rnelalui pendekatan volume sedimen yang tertampung dalam Sabo Dam (Sabo Dam diasumsikan sebagai penampung sedimen). Sedimen yang terdapat pada Sabo Dam diukur volurnenya, kemudian diambil sampelnya untuk dianalisis kandungan unsur haranya Dernikian pula air yang ada pada Sabo Darn dianalisis kandungan unsur haranya. Untuk mengetahui sumber-sumber erosi, diketahui melalui pemodelan AGNPS (Agriculture Non Point Source Pollution Model), sehingga bisa diketahui besamya konrnbusi erosi masing-rnasing penggunaan lahan. Pendekatan biaya ganti yang digunakan dirnaksudkan untuk memberikan gambaran mulai kerugian secara kuantitatif yang dialami oleh suatu wilayah akibat erosi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa luas catchment Sabo Dam 6 adalah 74.250.000 m2 dan volume Sabo Dam I 02.193,75 m3 dan pada Sabo Dam R volumenya sebesar 21.362,5 m3 dengan luas catchment  47 075 000 m2. Tegalan merupakan penggunaan lahan yang paling besar menyurnbangkan erosi pada Sabo Dam 6 dan Sabo Dam 8. Kerugian akibat erosi yang dihitung dengan pendekatan biaya ganti angkut sebesar Rp 3.678.430.307,-/thn untuk Sabo Dam 6 dan Rp 274.083.333,-/thn untuk Sabo Dam 8 dan biaya ganti unsur hara sebesar Rp 7.191.576,-/thn untuk Sabo Darn 6 dan Rp 1.545.202,-/thn untuk Sabo Dam 8


Kata Kunci


Kuantifikasi; ekonomi; erosi; tanah; unsur hara

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hendarto, K.A. 2001. Pendekatan penilaian ekonomi sumberdaya kawasan konservasi. Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2(2). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.

Hufschmidt, M.M ., D.E. James, A.O. Meister, Dixon, B.T. 1992. Bower, andJ.A. Lingkungan, sistem alami dan pembangunan: Pedoman penilaian ekonornis. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

PSL UNHAS. 2001. Study of integrated management on Jeneberang watershed phase II. (Laporan Penelitian). Kerjasama CIDA, CEPI, UCE. Makassar.

Rahayu, H. 1998. Nilai ekonomi erosi tanah (Studi kasus proyek konservasi tanah di daerah tangkapan dam pengendali Unit Gunung Sub DAS Solo Hulu) Skripsi SI, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Rampisela, D.A. 2002. Bisa mengairi persawahan di Makassar sampai Jeneponto. Harian Fajar (19 Nopember 2002). Makassar.

Soemitro, A. 1988. Analisis pemahaman hutan. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.4.343-356

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.