KERAWANAN KAWASAN HUTAN DAN DAMPAK KEBAKARAN TERHADAP TEGAKAN Pinus merkusii Jungh. et de Vriese DI KPH SUMEDANG, JAWA BARAT

Ari Wibowo

Sari


Penelitian  yang dilakukan  di BKPH Sumedang,  Jawa Barat ini bertujuan  untuk mengetahui  kerawanan kebakaran   kawasan  hutan  tanaman  Pinus merkusii Jungh.  et de Vriese  dan dampak  kebakaran   terhadap tegakan Pinus merkusii Jungh. et de Vriese.   Penelitian  dilaksanakan   melalui  observasi  terhadap  penyebab kebakaran,  potensi  bahan  bakar di bawah  tegakan  Pinus merkusii Jungh.  et de Vriese,  kondisi  topografi, kondisi   cuaca  dan  perilaku   kebakaran   yang  terjadi  serta  dampaknya    terhadap   tegakan   pinus.   Hasil penelitian   menunjukkan   bahwa  kebakaran  yang terjadi  disebabkan   oleh  kecerobohan   pengunjung  yang menggunakan   api.  Intensitas  kebakaran  yang terjadi cukup tinggi  yang disebabkan  oleh tebalnya  serasah pi nus dan tumbuhan  bawah  yang padat,  topografi  yang terjal  dan bahan  bakar yang kering  karena  musim kemarau.  Tinggi  lidah api mencapai  3,4 meter sedangkan  tinggi  bagian  pohon  yang hangus  mencapai  5, 7 meter.   Kebakaran  mengakibatkan   kerusakan  tajuk sebesar  62 persen,  dan karena  batang  yang Iuka untuk penyadapan,    sebagian   pohon   terluka   parah   setelah   terbakar   dan  akan  dilakukan   regenerasi   dengan tanaman  baru.

Kata Kunci


Pinus merkusii Jungh. et de Vriese; hutan tanaman; kebakaran hutan; bahaya kebakaran

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Meteorologi dan Geofisika. 2000. Prakiraan Musim Kemarau 2000 di Indonesia. Badan Meteorologi dan Geofisika. Departemen Perhubungan. Jakarta, 30 pp.

Luke, R,H dan A.G. McArthur. 1978. Bushfires in Australia. CSIRO Div. of Forest Research. AGPS Canberra, 359pp.

McArthur, A.G 1973. Forest and Grassland Fire Danger Meter Mark. 5. Forest Research Institute. Forestry and Timber Bureau. Canberra.

Rowell, Adan P.F. Moore. 1999. Global Review of Forest Fore. WWF-IUCN. 62pp.

Schmidt, F.H. dan J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verb. No. 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Schroeder, M.J dan C.C. Buck. 1970. Fire Weather Agriculture Hand Book 360. USDA. Forest Service. Washington. 229pp.

Sneeuwjagt, R.J and G.B. Peet. 1985. Forest Fire Behaviour Tables for Westem Australia.3rd Edition. Dept. of Conservation and Land Management. 59 pp.

Wibowo, A. 1987. Pengaruh Kebakaran Rutan Terhadap Tegakan Pinus merkusii di Komplek Rutan Gunung Merapi. Jawa Tengah. Buletin Penelitian Rutan 489 : 1-13. Pusat Litbang Rutan. Bogor.

Wibowo, A. 1996. Kerawanan Kawasan Rutan terhadap Kebakaran dan Upaya Penanggulangannya di Kawasan HTI PT Wirakarya Sakti. Jambi. Buletin Penelitian Rutan 601 : 1-14. Pusat Litbang Rutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Wibowo, A. 1998. Kerawanan Kawasan Rutan terhadap Kebakaran dan Upaya Penanggulangannya di Kawasan HTI PT Musi Rutan Persada. Sumatera Selatan. Buletin Penelitian Rutan 614 : 1-14. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2005.2.1.1-9

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.