KARAKTERISTIK HABITAT DAN POPULASI WALET SARANG HITAM (Collocalia maxima Hume, 1878) DI GUA SUNGAI PINANG, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA

Bambang S Antoko, Bakhdal Bakhdal, M. Salman Zuhri

Sari


Kabupaten  Mandailing Natal (Madina)  adalah  salah satu pemasok sarang walet sarang  hi tam (Collocalia maxima Hume, 1878) di Provinsi Sumatera Utara. Namun demikian, data dan informasi mengenai  habitat, populasi,  dan teknik pemanenannya  masih sangat terbatas.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat, populasi, dan teknik pemanenan walet sarang hitam, data yang dikumpulkan meliputi populasi dan kebiasaan burung ini, parameter habitatnya yaitu gua Sungai Pinang dan teknik pemanenan serta produktivitas sarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rata-rata gua berkisar antara 26-28°C, kelembaban antara 70-80 %, dan intensitas cahaya antara  0,2-4,  lfoot  candle atau setara dengan 2,0-41 Luxmeter. Hal ini merupakan habitat yang sesuai bagi walet sarang hitam. Berdasarkan hasil produksi sarang pada bulan September 2002, dapat  diprediksi  bahwa jumlah  populasi Collocalia maxima Hume, 1878 di gua Sungai Pinang antara 90.000-120.000  pasang burung atau antara 180.000-240.000 ekor burung. Pernanenan  dilakukan tiga kali dalam setahun, yaitu panen besar, panen sedang, dan panen kecil.

 



Kata Kunci


Walet sarang hitam; Collocalia maxima Hume 1878; gua Sungai Pinang; habitat walet

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. 2000. Kecamatan Muara Batang Gadis dalam angka. Kecamatan Batang Gadis, Batang Gadis-Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Badudu, J. S. dan S.M. Zain. 1994. Kamus umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

BKSDA. 2000. Laporan tahunan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Unit II. BKSDA, Medan.

Henderson, I. F. and W. D. Henderson. 1975. A dictionary of biological terms. Longman Group Limited. Great Britain.

Jepson, P. and R. Ounsted. 1997. Birding Indonesia: A birdwatcher's guide to the world's largest archipelago. Periplus Edition (HK) Ltd. Singapore.

Mac Kinnon, J. and K. Phillipps. 1992. A field guide to the birds of B orneo, Sumatra, Java and Bali. Oxford University Press. Walton Street. Oxford.

Mardiastuti, A. 1997. Perdagangan dan konservasi walet. Makalah Seminar Konservasi Keanekaragaman Hayati. Bogor.

Redaksi Trubus. 2000. Budidaya walet: Pengalaman langsung para pakar dan praktisi. Seri Pertama. Penebar Swadaya, Cimanggis-Depok, Bogor.

Sawitri, R. dan R. Garsetiasih. 2000. Studi populasi habitat serta produktivitas burung walet putih (Collocalia fuciphaga) di Gombong Selatan, Jawa Tengah. Buletin Penelitian Hutan 620: 37-49. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Schmidt, F. H. dan J. H. A. Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verh. 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Sudarto, T. 2002. Mengais keuntungan dari budidaya sarang burung walet, Target Press. Surabaya.

Zuhud, E., Y. Ontaryo dan D. Wardana. 1987. Ekosistem gua karst dan peranannya sebagai habitat burung walet. Media Konservasi I (4): 41-48. Fakultas Kehutanan IPB Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2005.2.4.377-385

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.