KOMPOSISI DAN PREFERENSI PAKAN BURUNG PERKICI DORA (Trichoglossus ornatus Linne 1758) DALAM PENANGKARAN

Hendra Gunawan, Indra Ardie SLPP, M. Azis Rakhman

Sari


Burung paruh bengkok dari kawasan indonesia Timur banyak diperdagangkan secara ilegal , salah satu contohnya adalah perkici dora (Trichoglossus ornatus Linne 1758). Burung ini merupakan jenis endemik Sulawesi yang dilinfungi karena populasinya semakin langka ditangkapa secara berlebihan untuk diperdagangkan, Sebenarnya burung ini tidak boleh ditangkap dari alam untuk perdagangan, tetapi harus dari hasil penangkaran. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk mempelajari kehidupan harus burung perkici dora dalam penangkaran. Aspek yang akan diteliti komposisi dan preferensi pakan. Dua macam runsum yaitu: (1) lima jenis buah yang terdiri atas pepaya (Carica papaya), Semangka (Citrullus vulgaris), jeruk (Citrus aurantium), jambu (Eugenia aquea), dan tomat (Solanum lycopersium) ;(2) lima varietas pisang (Musa paradisiaca) yaitu variertas ambon, susu, manis, mas, dan kepok dicobakan kepada enam individu burung perkici dora. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Nilai - nilai tengah dibandingkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Neu's index digunakan untuk merenking urutan preferensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komposisi pakan dari ransum pertama adalah pepaya 40,74%, semangka 31,86%, jeruk19,19%, jambu 4,87%, dan tomat 3,34%. dari rensum kedua adalah pisang ambon 25,88%, pisang susu 25,44%, pisang mas 21,17%, pisang manis 20,28%, dan pisang kepok hanya 7,23% Jenis pakan buah paling disukai adalah pepaya, sedangkan pisang paling dusukai adalah pisang ambon . Preferebsi terhadap pepaya dan pisang ambon tidak signifikan. Berat pakan harian yang dikosumsi berkisar antara 65,140-117,72g/individu/hari. Sedangkan kosumsi kalori harian berkisar antara 52,07-72,20 kal/individu/hari.

Kata Kunci


paruh bangkok; Trichoglossus ornatus Linne 1758; psittacidae; Trichoglossus; pakan; preferensi; konsumsi; penangkaran

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adiesoemarto, S. dan M. A Rifai (eds), 1994. Keanekaragaman Hayati di indonesia. Diterbitkan oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (KLH) dan Konsorsium untuk Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia (KONPHALINDO). Jakarta.

Bibby, C., S. Marsden dan A. Fileding 1998. Bird-Habitat Studies. Pp. 99-114 in expedition field Techinques : Bird Survesys. C. Bibby, M, jones & S, Marsden (Eds). The expedition Advistory Centre, Royal Geograpical society. London.

Coates, B. J., K. D. Bishop dan D. Gardner. 1997. Panduan lapangan Burung-burung di kawsan Wallacea. Birdlife International Indonesia Program Bogor.

Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan. CV. Armico. Bandung.

Kantor Wilayah Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. 1991. Statistik Kehutanan Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 1990/1991. Kanwil Kehutanan Propinsi Sulawesi Selatan. Ujung Pandang.

Kompas. 2002. Burung Paruh Bengkok yang Merana. Minggu, 14 Juli 2002, Halaman 22, Kolom 1-5. Jakarta.

Low, R. 1984. Endangered Parrots. Blandford Press. Dorset, UK.

Oey Kam Nio. 1992. Daftar Analisis Bahan Makanan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Prahara, W. 2003. Perawatan dan Penangkaran Burung Paruh Bengkok yang Dilindungi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prijono, S. N. dan S. Handini. 1999. Memelihara, Menangkar dan Melatih Nuri. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 1992. Seputar Makanan Ayam Kampung. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Soeseno, A. 1997. Burung Hias, Aneka Jenis dan Perawatannya. Cetakan ke IX. Penebar Swadaya. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2004.1.1.67-77

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.