KESESUAIAN JENIS MURBEI DAN BIOFISIK DAERAH KERING SULAWESI SELATAN

Budi Santoso, Bintarto Wahyu Wardani, Retno Prayudyaningsih

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kesesuaian jenis murbei, curah hujan, dan fisik serta kimia tanah daerah pengembangan persuteraan alam di Sulawesi Selatan pada musim kemarau. Penelitian dilaksanakan di dua lokasi yaitu Lawowoi (Kabupaten Sidrap) dan Sabbangparu (Kabupaten Wajo). Pada setiap lokasi dibagi menjadi tiga blok dan setiap blok terdiri atas sembilan jenis/varietas murbei. Parameter yang diamati adalah produktivitas  daun, curah hujan, sifat fisik dan kimia tanah. Produksi daun tertinggi di Wajo dan Sidrap dihasilkan oleh Morus khunpai K. yaitu 193,67 g/tanaman di Wajo dan 194,00 g/tanaman di Sidrap. Curah hujan di Lawowoi (Sidrap) dan Sabbangparu (Wajo) rendah, sehingga kurang mendukung untuk pertumbuhan tanaman murbei. Tanah di Lawowoi layak digunakan untuk budidaya tanaman murbei, namun harus ditambahkan pupuk nitrogen, kalsium, dan posfor. Sedang tanah di Sabbangparu harus dipupuk dengan nitrogen, kalsium, dan posfor serta diperbaiki tekstur tanahnya.

 


Kata Kunci


Murbei; kesesuaian jenis; daerah kering

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Atmosoedarjo, S., J. . Kartasubrata, M. Kaomini, dan W. Saleh. 2000. Sutera Alam Indonesia. Yayasan Sarana Wana Jaya.

Engelstd, O.P. 1997. Teknologi dan penggunaan pupuk. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hartoko, B. 2002. Perkembangan kegiatan budidaya sutera alam di Sulawesi Selatan. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian Kehutanan. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi.

Japan Overseas Cooperaration Volunteers. 1975. Texbook of tropical sericulture. Hiroo, Sibuyaki, Tokyo. Japan.

Nabuyuki, M. 1983. Pedoman persuteraan alam. Proyek Kerjasama Pembinaan Persuteraan Alam Indonesia (ATA-72).

Rangaswami, M.N.N. dan M.S. Jolly. 1976. Manual on sericulture. Vol. 1 Mulberry Cultivation. Food Agriculture of The United Nation. Rome.

Samsijah. 1992. Pemilihan tanamanbmurbei yang sesuai untuk daerah Sindangresmi, Sukabumi Jawa Barat. Bui. Pen. Hut. 547:45-59. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.

Santoso, B. 1996. Studi fenologi beberapa spesies/varietas murbei. Jumal Penelitian Kehutanan X (2). Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang.

Santoso, B. 2002. Upaya pembentukan varietas murbei yang cocok dikembangkan.di daerah kering. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian Kehutanan. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi.

Soeseno, 0.H. dan M. Na'iem. 1995. Tanaman murbei di kehutanan Indonesia. Makalah Seminar Nasional Persuteraan Alam Yogyakarta. (Tidak Diterbitkan).

Zobel, BJ. dan J.T. Talbert. 1984. Applied forest tree improvement. John Willey & Sons, New York.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.5.533-539

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.