PENGUSAHAAN REBUNG BAMBU OLEH MASYARAKAT, STUDI KASUS DI KABUPATEN DEMAK DAN WONOSOBO

Asmanah Widiarti

Sari


Penelitian pengusahaan rebung bambu oleh masyarakat telah dilakukan tahun 2009 di Kabupaten Demak dan Kabupaten Wonosobo untuk mempelajari budidaya dan praktek usaha rebung bambu. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis bambu  yang dibudidayakan secara tumpangsari khususnya sebagai penghasil rebung, yaitu jenis ampel gading (Bambusa vulgaris Shraderex var. striata) dan jenis ampel ijo (B. vulgaris Shrader  ex var. vitata). Kedua jenis bambu  memiliki keistimewaan dibandingkan dengan jenis bambu lainnya karena tumbuhnya rebung tidak tergantung musim, sehingga bisa dipanen setiap waktu. Meskipun budidaya bambu telah berlangsung puluhan tahun, sistem usahatani masih dilakukan secara tradisional sehingga produksinya relatif rendah. Rata-rata jumlah rumpun ampel gading 245,14 rumpun/ha dan ampel ijo 160,23 rumpun/ha, dengan rata-rata produksi rebung dari  ampel gading  4.995 kg/ha/tahun dan ampel ijo 3.129 kg/ha/tahun. Pendapatan dari usahatani rebung bambu ampel gading sebesar Rp 9.989.054,- /ha/tahun dan ampel ijo Rp  6.257.701,-/ha/tahun. Untuk meningkatkan produksi dan penghasilan petani, pemerintah daerah disarankan untuk melakukan pembinaan teknis budidaya dan penguatan kelembagaan usaha komoditas bambu penghasil rebung.

Kata Kunci


Rebung bambu; budidaya; produksi; usahatani

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. (1999). Bisnis rebung bambu tak kenal musim. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari http://mitra-bisnis.tripod.com.

Anonim. (2012). Untung melimpah bambu tabah. Diakses tanggal 12 Desember 2012 dari http:/ /etabloidgalangkangin2 .blogspot.com.

Aziz, S. A. (1997). Cara penanaman stek buluh bambu betung, andong, temen, hitam, dan tali. Bul. Agron. 25(2):15-22.

Dirjen IKM Kemenperin. (2012). Bambu belum maksimal industri bambu ditargetkan samai rotan. Diakses tanggal 12 Desember 2012 dari http://www.kemenperin.go.id.

Kencana, P.K.D. (2009). Fisiologi dan teknologi pascapanen rebung bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Kurz). (Disertasi). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari http: //www.brawijaya.ac.id.

Kencana, P.K.D., Widia, W., & Antara, N.S. (2009). Praktek budidaya bambu rebung tabah. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari seafast .ipb.ac.id.

Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Othman, A. & Malik. (1998). Panduan penanaman dan pengurusan dirian buluh untuk pengeluaran rebung. Techn. Infor. Handb. 17, p.27.

Pramudiarja, U. (2011). Makan bambu muda bisa langsing dan tak mudah kena kanker. Diakses tanggal 5 Mei 2012 dari www.bambuawet.com.

Qiu F, G. (1992). The recent development of bamboo food. Bamboo and its use (pp. 333-345). Proceedings International Symposium on Industrial of Bamboo, Beijing, December 7-11, 1992. Beijing: International Timber Organization and Chinese Academy of Forestry.

Rahardi, F. (2010, Januari 30). Memperbaiki tata air dengan bambu. Kompas. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari http://www.kompas.co.id.

Rahardi, F. (2011). Memanen rebung, kiat agribisnis. Mingguan Kontan, 31-XV, ed. 25 April-1 Mei 2011, p. 7.

Senior. (2007). Rebung kaya serat, penangkal stroke. Diakses tanggal 16 Oktober 2009 dari http://cybermed .cbn.net.id.

Singarimbun, M. & Sofian. (1982). Metoda penelitian survai. Jakarta: LP3ES.

Shi, Q. T. (1992). Study on relationship between nutrients in bamboo shoots and human health, bamboo and its use (pp 338-346). Proceedings International Symposium on Indsutrial of Bamboo, Beijing, December 7-11, 1992. Beijing: International Timber Organization and Chinese Academy of Forestry.

Sutiyono, Widiarti, A., & Mawazin. (2009a). Teknik budidaya bambu penghasil rebung sebagai sumber pangan. (Laporan penelitian). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

Sutiyono, Widiarti, A., & Mawazin. (2009b). Budidaya bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharader ex. Wendland). (Laporan penelitian). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

Widjaja, E. A. (2001). Identifikasi jenis-jenis bambu di Jawa. (Seri Panduan Lapangan). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani, Herbarium Bogoriense.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.1.51-61

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.