KEMAMPUAN Avicennia marina (Forsk.) Vierh. DAN Rhizophora apiculata Bl. DALAM PENYERAPAN POLUTAN LOGAM BERAT

Endro Subiandono, M. Bismark, N. M. Heriyanto

Sari


Penelitian kemampuan tegakan mangrove dalam menyerap polutan logam berat Mn, Zn, Cr, dan Cd dilakukan terhadap Avicennia marina (Forsk.) Vierh. dan Rhizophora apiculata Bl. hasil rehabilitasi di kawasan tambak di Demak, Jawa Tengah dan kawasan pantai di Suwung, Bali. Bahan penelitian berupa air terpolusi, tanah, bagian tumbuhan mangrove, dan fauna air yang diambil dalam plot yang berjarak 0-500 m, 500-1.000 m, dan > 1.000 m dari sumber pencemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air sungai untuk tambak dan air laut yang diteliti mempunyai kadar logam berat masih di bawah ambang batas, namun logam berat tersebut terakumulasi dalam tanah sedimen substrat tempat tumbuh A. marina dan R. apiculata. Perbandingan konsentrasi Mn, Zn, Cr, dan Cd dalam tanah tambak adalah 78 : 13 : 0,2 : 1, sedangkan di pantai 127 : 52 : 2,2 : 1. Penurunan konsentrasi rata-rata logam berat pada jarak 1.000 m dari sumber pencemar relatif kecil di kawasan tambak (12%) dan di pantai rata-rata mencapai 55%. Akumulasi Mn dan Zn tertinggi pada daun dan akar A. marina, Cr dan Cd tersebar merata pada bagian tumbuhan. Mn lebih terakumulasi pada bagian batang dan daun R. apiculata, sedangkan Zn tersebar merata di akar, batang, dan daun. Kemampuan menyerap keempat logam berat lebih baik pada R. apiculata. Selain itu diketahui bahwa parameter penentuan kemampuan penyerapan logam berat lebih baik berdasarkan kadar yang ada dalam daun. Rendahnya kadar logam berat dalam air sebagai hábitat fauna air mengakibatkan konsentrasi pada jaringan ikan bandeng (Chanos chanos (Forssk, 1775)), udang (Penaeus monodon Fabricius, 1798), dan kepiting (Uca pugnax (S.I. Smith, 1870) masih di bawah ambang batas.


Kata Kunci


Pencemar; akumulasi; logam berat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andani, S., & Purbayanti, E.D. (1981). Fisiologi lingkungan tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Arisandi, P. (2008). Bioakumulasi logam berat dalam pohon bakau (Rhizophora mucronata Lamk.) dan pohon api-api (Avicennia marina (Forssk.) Vierh). Diakses tanggal 25 Januari 2010 dari http://tech .group. yahoo .com/burung pemangsa_Indonesia.

Dahlan, E.N. (1986). Pencemaran daun teh oleh timbal sebagai akibat emisi kendaraan bermotor di Gunung Mas Puncak. Makalah Kongres Ilmu Pengetahuan Indonesia. Panitia Na-sional MAB. Jakarta.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., & Sitepu, M.J. (1996). Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita Press.

Darmono. (2001). Lingkungan hidup dan pencemaran. Jakarta: UI Press.

Dirjen POM. (1989). Keputusan Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VII/89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Makanan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Durand, M., & Kawashima, R. (1979). Influence of minerals in rumen microbial digeston. Digestive physiology and metabolism in ruminants. Proceedings of the 5th International Symphosium on Ruminants Physiology, Held at Clemont Ferrand. on September 3rd-7th (pp375-408). Lancaster: MTP Press Limited:.

Elmer, P. (2000). Analytical methods for atomic absorbtion spectrometry. Singapore: Perkin Elmer Instruments LLC.

Greenland, D.J., & Hayes, N.H.B. (1981). The chemistry of soil processes. New York: John Wiley & Sons Ltd.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (1995). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri. Jakarta.

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah. (2002). Hutan bakau hilang minamata datang. Diakses tanggal 3 Januari 2006 dari www. Ecoton.or.id.

Lewis, R.R. (1990). Creation and restoration of coastal wetlands in Puerto Rico and the US Virgin Islands. In J.A. Kusler & M.E. Kentula (Eds). Wetland creation and restoration : The status of science (Vol. I: 103-123 Regional Reviews). Washington: Island Press.

Nursidah. (1996). Hutan mangrove kita. Majalah Kehutanan Indonesia 5.

Nybakken, J.W. (1993). Marine biology, an ecological approach (3rd ed.). New York: Harper Collins College Publishers.

Polii, B., Waworuntu, L.A.J., Kumurur, V.A., Lasut, M.T., & Simanjuntak, H. (2001). Status pencemaran logam dan sianida di perairan Teluk Buyat dan sekitarnya, Propinsi Sulawesi Utara tahun 1999. Ekoton 1(1), 16-23.

Primavera, J.H. (1993). A critical review of shrimp pond culture in the Philippines. Reviews in fisheries. Science 1(2), 151-201.

Saepulloh, C. (1995). Akumulasi logam berat (Pb, Cd, Ni) pada jenis Avicennia marina di Hutan Lindung Mangrove Angke Kapuk, DKI Jakarta (Skripsi Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Said, A., & Smith, M.A.K. (1997). Proyek rehabilitasi dan pengelolaan mangrove di Sulawesi: ekonomi sumberdaya (Laporan Akhir). Jakarta: Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan dan Asian Development Bank. (Tidak diterbitkan).

Suhendrayatna. (2001). Bioremoval logam berat dengan menggunakan mikroorganisme: suatu kajian kepustakaan. Seminar On Air Bioteknologi untuk Indonesia Abad 21, tanggal 1-14 Februari 2001. Sinergy Forum - PPI Tokyo Institute of Technology.

Suprapti, N. H. (1998). Chromium content of milk fish (Chanos-chanos Forsk) in brackhis water pond around Babon River of Semarang coastal areas Central Java Indonesia. Majalah Penelitian Undip 2(2),355-361.

Suprapti, N. H. (1999). Kandungan cad mium pada perairan dan ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) di wilayah pantai sekitar muara Sungai Babon Semarang, Jawa Indo-nesia. Jurnal Kimia dan Aplikasi 2.

Taryana, A.T. (1995). Akumulasi logam berat (Cu, Mn, Zn) pada jenis Rhizophora stylosa Griff. di hutan tanaman mangrove Cilacap BKPH Rawa Timur, KPH Banyumas Barat Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah (Skripsi Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tebbutt, T.H.Y. (1992). Principles of water quality control. Oxford: Pergamon Press.

Treshow, M. (1985). Air pollution and plant life. Utah: John Wiley and Sons.

Walsh, G.E. (1974). Mangroves. A review. In R. J. Reinhold & W.H. Queen (Eds.), Ecology of halophytes (pp. 45-49). New York: Academic Press.

Wardhana, W.A. (1995). Dampak pencemaran lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.1.93-102

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.