SELEKSI SUMBERDAYA HABITAT ORANGUTAN (Pongo abelii Lesson 1827) DI CAGAR ALAM SIPIROK, SUMATERA UTARA

Wanda Kuswanda

Sari


Orangutan (Pongo abelii) semakin terancam punah karena habitat rusak dan semakin berkurang.Upaya konservasi yang dapat dilakukan salah satunya adalah memperbaiki habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi faktor-faktor sumberdaya habitat yang memengaruhi kehadiran orangutan di Cagar Alam Sipirok, Sumatera Utara. Pengambilan data dilaksanakan selama empat bulan. Plot penelitian sumberdaya habitat  dibuat sebanyak 195 plot (7,8 ha), terdiri dari 79 plot yang digunakan/used plots (terdapat sarang orangutan) dan 116 plot yang tidak digunakan/unused plots. Unused plot diletakkan secara sistematik dengan jarak 300 m dan used plot ditetapkan secara search sampling method. Analisis data menggunakan Z  test, One-Way Anova, regresi logistik, stepwise regression, dan uji peringkat Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya habitat yang signifikan (nilai Sig < 0,05) memengaruhi peluang kehadiran orangutan yaitu  jenis tumbuhan pakan pada tingkat pohon dan pada tingkat tiang. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa peluang kehadiran orangutan akan tinggi pada habitat yang minimal memiliki satu jenis tumbuhan pakan pada tingkat pohon dengan minimal terdapat dua jenis tumbuhan pakan pada tingkat tiang dalam satuan unit luasan plot penelitian.

Kata Kunci


Orangutan; sumberdaya habitat; tumbuhan pakan; Cagar Alam Sipirok

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alikodra, H.S. (1990). Pengelolaan satwaliar. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor; Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ancrenaz, M., Lackman-Ancrenaz, I., & Abulani, A. (2005). Orangutans in degraded habitats. Box 10.2. In J. Caldecott & L. Miles, The world atlas of great apes & their conservation. Prepared at the UNEP World Conservation Monitoring Centre. Berkeley: University of California Press.

Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sumatera Utara. (2011). Informasi kawasan konservasi. Medan: BKSDA Sumatera Utara.

Boyce, M.S., Vernier, P.R., Nielsen, S.E., & Schmiegelow, F.K.A. (2002). Evaluating resource selection functions. Ecological Modeling 157, 281-300.

Burnham, K.P. & Anderson, D.R. (2001). Model selection and inference: a practical information/theoretic approach. New York: Springer.

Departemen Kehutanan CII. (2004). Orangutan (Laporan Akhir Workshop 15-18 Januari 2004). Kerjasama Departemen Kehutanan dengan Conservation International Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan, Conservation International Indonesia.

Departemen Kehutanan. (1999). Undang-Undang No. 41 tentang Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Departemen Kehutanan. (2007). Strategi dan rencana aksi konservasi orangutan Indonesia 2007- 2017. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Fowler, J., Cohen, L., & Jarvis, P. (1998). Practical statistics for fieldb (second ed.). England: John Wiley & Sons Ltd.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS (Cetakan IV). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadiwinoto, S. (2008). Bahan ajar mata kuliah silvikultur hutan tropika. Yogyakarta: Pascasarjana Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.

IUCN. (2002). IUCN red list of threatened species. Diakses 15 Pebruari 2005 dari http ://www .redlist.org/.

Johnson, C.J., Nielsen, S.E., Merrill, E.H., McDonald, T.E., & Boyce, M.S. (2006). Resource selection functions based on useavailability data: theoretical motivation and evaluation methods. Journal Wild life Management 70, 347-357.

Kartawinata, K., Soenarko, S., Tantra, I G.M., & Samingan, T.(1976). Pedoman inventarisasi flora dan ekosistem. Bogor: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam.

Departemen Pertanian. (1982). Keputusan Menteri Pertanian No. 226/ Kpts/Um/14/1982 tentang Penunjukan Kawasan Cagar Alam Sipirok di Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pertanian.

Kuncoro, M. (2001). Metode kuantitatif: teori dan aplikasi untuk bisnis dan ekonomi. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kusmana, C. (1997). Metode survey vegetasi. Bogor: Penerbit Institut Pertanian Bogor.

Kuswanda, W. (2006). Status terkini populasi dan ancaman fragmentasi habitat orangutan (Pongo abelii Lesson 1827) di kawasan hutan DAS Batang Toru. Makalah Lokakarya ”Masa Depan Orangutan dan Pembangunan di Kawasan Hutan DAS Batang Toru, 17-18 Januari 2005. Kerjasama Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Conservation International. Sibolga.

Kuswanda, W. (2007). Ancaman terhadap kelangsungan hidup orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam IV(4), 409-417.

Kuswanda, W. & Sukmana, A. (2005). Karakteristik pohon sarang orangutan liar: kasus di Cagar Alam Dolok Sibualbuali, Sumatera Utara. Konifera 1, 25-36.

MacKinnon, J. (1974). The behaviour and ecology of wild orangutans (Pongo pygmaeus). Animal Behaviour 22, 3-74.

Manly, B.F.J., McDonald, L.L., Thomas, D.L., McDonald, T.L., & Erickson, W.P. (2002). Resource selection by animal. Statistical design and analysis for field studies (2nd Ed.). Dordrecht, Boston, London: Kluwer Academic Publishers.

Meijaard, E., Rijksen, H.D., & Kartikasari, S.N. (2001). Di ambang kepunahan! kondisi orangutan liar di awal abad ke-21. Jakarta: The Gibbon Foundation Indonesia.

Mitani, J.C. (1985). Mating behaviour of males orangutans in the Kutai Game Reserve, Indonesia. Animal Behaviour 33, 392-402.

Morris, D.W. (1987). Test of density-dependent habitat selection in a patchy environment. Ecological Monographs 57(4), 269-281.

Morrison, M.L. (2002). Wildlife restoration: technique for habitat analysis and animal monitoring. Washington: Island Press.

Morrison, M.L., Block, W.M., Strickland, M.D., & Kendall, W.L. (2001). Wildlife study design. New York: Springer Verlag, Inc.

Orians, G.H. & Wittenberger, J.F. (1991). Spatial and temporal scales in habitat selection. Am. Nat. 137, S29-S49.

Departemen Kehutanan. (2004). Peraturan Menteri Kehutanan No.P.19/ Menhut-II/2004 tentang Pengelolaan Kolabaratif. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Perbatakusuma, E.A., Supriatna, J., Siregar, R.S.E., Wurjanto, D., Sihombing, L., & Sitaparasti, D. (2006). Mengarustamakan kebijakan konservasi biodiversitas dan sistem penyangga kehidupan di kawasan hutan alam Sungai Batang Toru Provinsi Sumatera Utara. (Laporan Teknik Program Konservasi Orangutan Batang Toru). Kerjasama Conservation International Indonesia Departemen Kehutanan.

Pudyatmoko, S. (2009). Bahan mata kuliah desain riset konservasi sumberdaya hutan. Yogyakarta: Program Pasca sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Purwadi. (2010). Karakteristik habitat preferensial orangutan Pongo pygmaeus wurmbii di Taman Nasional Sebangau. (Thesis Program Pasca Sarjana). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rijksen, H.D. (1978). A field study on sumatran orangutans (Pongo pygmaeus abelii Lesson, 1872): ecology, behavior and conservation. Wege-ningen: H. Veenman & Zonen.

Robertson, J.M.Y., & van Schaik, C.P. (2001). Causal factors underlying the dramatic decline of the Sumatran orangutan. Oryx 35, 26-38.

Robinson, W.L. & Boley, E.G. (1984). Wildlife ecology and management. New York: Macmillan Publishing Company.

Sinaga, T. (1992). Studi habitat dan perilaku orangutan (Pongo abelii) di Bohorok Taman Nasional Gunung Leuser. (Thesis Program Pasca Sarjana). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Singleton, I. & van Schaik, C. (2001). Orangutan home range size and its determinants in a Sumatran swamp forest. International Journal of Primatology 22, 877-911.

Soerianegara, I. & Indrawan, A. (1988). Ekologi hutan Indonesia. Bogor: Laboratorium Ekologi, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Sugardjito, J. (1986). Ecological con-strains on the behaviour of sumatran orangutan in the Gunung Leuser National Park, Indonesia. (Thesis Utrecht University). Nederlands.

Supangat, A. (2008). Statistik dalam kajian deskriptif, inferensi dan non parametrik. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Suzuki, M. (1989). Socioecological studies of orangutans and primates in Kutai National Park, East Kalimantan in 1988-89. Overseas Res. Rep. of studies on Asian Non Human Primates 7, 1-42.

Tarumingkeng, R.C. (1994). Dinamika populasi : kajian ekologi kuantitatif. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan dan Universitas Kristen Krida Wacana.

Trihendradi, C. (2007). Step by Step SPSS 13: Analisis data statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Underwood, A.J., Chapman, M.G., & Crowe, T.P. (2004). Identifying and understanding ecological preferences for habitat or prey. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 300, 161-187.

van den Berg, L.J.L., Bullock, J.M., Clarke, R.T., Langston, R.H.W., & Rose, R.J. (2001). Territory selection by the dartford warbler (Sylvia undata) in Dorset, England: the role of vegetation type, habitat fragmentation and population size. Biological Conservation 101, 217-228.

van Schaik, C.P., Priatna, A., & Priatna, D. (1995). Population estimates and habitat preferences of orangutan based on line transects of nest. New York and London: Plenum Press.

Vanreusel, W. & van Dyck, H. (2007). When functional habitat does not match vegetation types: A resource based approach to map butterfly habitat. Biological Conservation 135, 202-211.

Walpole, R.E. (1993). Pengantar statistik. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Whitmore, T.C. (1986). Tropical rain forest of the far east (2nded). London: Oxford University Press.

Wiens, T.S., Dale, B.C., Boyce, M.S., & Kershaw, G.P. (2008). Three way k fold cross validation of resource selection functions. Ecological Modeling212, 244-255.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.3.255-271

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.