APLIKASI TEKNIK KONSERVASI TANAH DENGAN SISTEM RORAK

Pratiwi Pratiwi, Andi Gustiani Salim

Sari


Curah hujan yang tinggi dan pengolahan lahan tanpa menerapkan teknik-teknik konservasi tanah menyebabkan tingginya aliran permukaan dan erosi yang menghanyutkan top soil yang kaya unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang besarnya pengaruh aplikasi teknik konservasi tanah dan air (rorak) terhadap pertumbuhan tanaman Gmelina arborea Roxb. Lokasi penelitian adalah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Carita.  Rancangan yang digunakan adalah  Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan, yaitu P5 = G. arborea + rorak jarak 5 m; P10 = G. arborea + rorak jarak 10 m; dan P0 = G. arborea + tanpa rorak (kontrol). Analisis data tinggi dan diameter tanaman menggunakan ANOVA, dan untuk parameter lain dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan terbaik tanaman G. arborea dicapai pada P5 dengan rata-rata tinggi dan diameter masing-masing 10,07 m dan 13,21 cm. Pada saat tanaman mencapai umur 3 tahun, pada perlakuan P5 dan P10 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman sedangkan pertumbuhan diameter hanya dipengaruhi oleh P5. Perlakuan P5 juga mampu menekan aliran permukaan dan erosi sebesar 2,07% dan 13,56% dari plot kontrol. Kehilangan unsur hara melalui erosi lebih besar jika dibandingkan melalui aliran permukaan, dan P5 mengalami kehilangan unsur hara paling kecil jika dibandingkan P10 dan P0.

Kata Kunci


Gmelina arborea; rorak; erosi aliran permukaan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alrasjid H., & Widiarti, A. (1992). Teknik penanaman dan pemungutan hasil Gmelina arborea Roxb. (Yamane). Informasi Teknis 36.

Arsyad, S. (1989). Konservasi tanah dan air. Bogor: Jurusan Tanah, Institut Pertanian Bogor.

Bertol, I., Mello, E.L., Guadagnin, J.C., Zaparolli, A.L.V., & Carrafa, M.R. (2003). Nurient losses by water erosion. Scientia Agricola. 60(3), 581-586.

Brata, K.R. (1998). Pemanfaatan jerami padi (Oryza sativa L.) sebagai mulsa vertikal untuk pengendalian aliran permukaan dan erosi serta kehilangan unsur hara dari pertanian lahan kering. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 1(1), 21-27.

Davis, L.S. & Johnson, K.N. (1987). Forest management. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depatremen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991). Kesuburan tanah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hardjowigeno. (2007). Ilmu tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Haynes, R.J. (1986). Mineral nitrogen in the plantsoil system. Orlando, F.L: Academic Press Inc.

Hossain, M.K. (1999). Gmelina arborea Roxb.: a popular plantation species in the tropics. FACT Sheet, A Quick Guide to Multi purpose Trees from Around the World. Diakses 24 Juli 2012 dari www.winrock.org /forestry/factnet.htm.

Keputusan Menhut No. 290/Kpts-II/2003 tanggal 26 Agustus 2003 tentang Penunjukkan dan Penggunaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) seluas + 3. 000 ha.

Kosasih, A.S. (2008). Informasi tentang jati putih (Gmelina arborea Roxb.) dan teknik budidayanya. Mitra Hutan Tanaman 3(1), 1-12.

Kurosawa, K., Nguyen, M.D., Do, H.N., Nguyen, C.T., & Egashira, K. (2008). Soil and watersoluble nutrients losses by water erosion and their relationship in a Hilly Farmland of Northen Vietnam. Journal of World Association Soil Water Conservation, J3-4, 27-40.

Lembaga Penelitian Tanah. (1966). Peta tinjau Pulau Jawa. Bogor: Lembaga Penelitian Tanah.

Monde, A. (2010). Pengendalian aliran permukaan dan erosi pada lahan berbasis kakao di DAS Gumbasa, Sulawesi Tengah. Media Litbang Sulteng III(2), 131-136.

Murtilaksono, K., Sutarta, E.S., Siregar, H.H., Darmosarkoro, W., & Hidayat, Y. (2008). Penerapan teknik konservasi tanah dan air dalam upaya menekan aliran permukaan dan erosi di kebun kelapa sawit (pp. 15-38). Prosiding Seminar dan Kongres Nasional MKTI VI. Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia. Jakarta.

Pratiwi & Narendra, B.H. (2012). Pengaruh penerapan teknik konservasi tanah terhadap pertumbuhan pertanaman mahoni (Swietenia macrophylla King) di Hutan Penelitian Carita, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 9(2), 139-150.

Sabarnurdin, M.S. (1979). Fisiologi pohon. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan. Fakultas Kehutanan UGM.

Samsoedin, I., Heriyanto, N.M., & Subiandono, E. (2010). Struktur dan komposisi jenis tumbuhan hutan pamah di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Carita, Provinsi Banten. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam VII(2), 139-145.

Schmidt, F.H.& Ferguson, J.H.A.(1951). Rainfall based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea. (Verhand. 42). Jakarta: Kementerian Perhubungan. Djawatan Meteorologi dan Geofisika.

Wijayanto, N. & Rifa’i, M. (2010). Pertumbuhan Gmelina arbórea Roxb. pada beberapa pola Agroforestri. Jurnal Silvikultur Tropika 01(01), 29-34.

Young, A. (1989). Agroforestry for soil conservation. CAB International Council for research in Agroforestry.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.3.273-282

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.