ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERUSAKAN KAWASAN SUAKA MARGASATWA PADANG SUGIHAN SUMATERA SELATAN

Adi Kunarso, Tubagus Angga Anugrah Syabana, Shabiliani Mareti, Fatahul Azwar, Taufan Kharis, Nuralamin Nuralamin

Sari


Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan merupakan habitat penting bagi gajah sumatera. Namun demikian kondisinya saat ini terus mengalami tekanan terutama akibat kebakaran, pembalakan liar, dan penguasan lahan oleh oknum masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan tingkat kerusakan Suaka Margasatwa Padang Sugihan dan mengidentifikasi penyebab kerusakan sebagai bagian kegiatan perencanaan pemulihan ekosistem. Analisis kerusakan kawasan menggunakan sistem informasi geografis dengan metode skoring tumpeng susun dan pembobotan terhadap parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kerusakan kawasan, yaitu tutupan lahan, frekuensi kebakaran, areal berkanal dan lahan gambut, sensivitas ekologi dan sensivitas sosial. Setiap parameter akan memiliki bobot yang berbeda berdasarkan pengaruhnya terhadap kerusakan kawasan dan kelangsungan hidup spesies kunci. Hasil penelitian menunjukkan kawasan dengan tingkat kerusakan berat seluas 13.219,60 Ha (15%), rusak sedang seluas 31.867,20 Ha (36%), dan rusak ringan seluas 42.555,91 Ha (49%). Areal yang mengalami kerusakan berat merupakan area yang diusulkan menjadi prioritas utama kegiatan pemulihan ekosistem. Kerusakan ekosistem di SM Padang Sugihan terutama disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi secara berulang, pembalakan hutan, dan pembukaan kanal drainase. Ketiga faktor tersebut menyebabkan hilangnya masa gambut dan berkurang/ hilangnya komposisi vegetasi asli.


Kata Kunci


Suaka Margasatwa Padang Sugihan; restorasi; analisis spasial

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdullah, Iskandar, J. T., Choesin, D. N., & Sjarmidi, A. (2009). Estimasi Daya Dukung Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick) Berdasarkan Aktivitas Harian dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) sebagai Solusi Konflik dengan Lahan Pertanian. Berk. Penel. Hayati, 3B, 29–36.

Bismark, M. (2010). Model Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Ekosistem. dalam Rencana Penelitian Integratif Tahun 2010-2014. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Kementerian Kehutanan.

BKSDA Sumatera Selatan. (2015). Blok Pengelolaan Suaka Margasatwa (SM) Padang Sugihan Sumatera Selatan. Palembang.

Chokkalingam, U., Suyanto, Permana, R. P., Kurniawan, I., Mannes, J., Darmawan, A., … Susanto, R. H. (2007). Community fire use, resource change, and livelihood impacts: The downward spiral in the wetlands of southern Sumatra. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, 12(1), 75–100. https://doi.org/10.1007/s11027-006-9038-5

Ditjen BPDASPS. Peraturan Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Nomor P.4/V-SET/2013 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis (2013). Jakarta.

Ditjen KSDAE. (2015). Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019. Jakart.

ESRI. (2018). An overview of the Hydrology toolset. Retrieved June 22, 2019, from https://pro.arcgis.com/en/pro-app/tool-reference/spatial-analyst/an-overview-of-the-hydrology-tools.htm

Falah, F. (2013). Kajian Efektifitas Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional Kutai (Study on the Effectiveness of Collabarative Management of Kutai National Park). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(1), 37–57.

Herawati, T. (2010). Analisis spatial tingkat bahaya erosi di wilayah Cisadane kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, VII(No 4), 413–424.

Indriyanto. (2008). Pengantar Budidaya Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jaya, N. S. (2007). Analisis Citra Dijital: Perspektif Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor: IPB Press.

Kaim, D., Ziolkowska, E., Szwagrzyk, M., Price, B., & Kozak, J. (2019). Impact of Future Land Use Change on Large Carnivores Connectivity in The Polish Carpathians. Land. https://doi.org/10.3390/land8010008

KPRGSS-TRGD Sumatera Selatan. (2018). Rencana Tindak Tahunan (RTT) Tahun 2018 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Saleh - Sungai Sugihan Provinsi Sumatera Selatan. Bogor.

Mahanani, A. I. (2012). Strategi Konservasi Gajah Sumatra( Elephas maximus sumatranus Temminck ) di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Daya Dukung Habitat. Universitas Diponegoro.

Martinuzi, S., Withney, J. C., Pidgeon, A. M., Plantinga, A. J., McKerrow, A., Williams, S. G., … C, R. V. (2015). Future land-use scenarios and the loss of wildlife habitats in the southeastern United States. Ecolocgical Applications, 25(1), 160–171.

Nash, S. V, & Nash, A. D. (1985). The Status and Ecology of the Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranus) in the Padang Sugihan Wildlife Reserve South Sumatra.

Pramesti, D. F., Furqon, M. T., & Dewi, C. (2017). Implementasi Metode K-Medoids Clustering Untuk Pengelompokan Data Potensi Kebakaran Hutan / Lahan Berdasarkan Persebaran Titik Panas ( Hotspot ). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(9), 723–732. Retrieved from http://j-ptiik.ub.ac.id

Prasetyo, L. B. (2017). Pendekatan Ekologi Lanskap untuk Konservasi Biodiversitas (Vol. 2020). Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Purbawiyatna, A., Kartodihardjo, H., Alikodra, H. S., & Prasetyo, L. B. (2011). Analisis Kelestarian Pengelolaan Hutan Rakyat di Kawasan Berfungsi Lindung (Analysis of Sustainability of Private Forest Management in Protection Area). JPSL, 1(2), 84–92.

Puzinas, J. (2017). Land Cover Classification Using Satellite Imagery and LiDAR. Aalborg University Copenhagen. Retrieved from https://projekter.aau.dk/projekter/file s/259739872/THESIS_FINAL.pdf

Rachman, M. (2012). Konservasi Nilai dan Warisan Budaya. Indonesian Journal of Conservation, 1(1), 30– 39.

Riba’i, I., Setiawan, A., & Darmawan, A. (2013). Perilaku Makan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas (Feeding Behavior of Sumateranus Elephants - Elephas maximus sumatranus in Elephant Conservation Center Way Kambas National Park. Media Konservasi, 18(2), 89–95.

Sampurno, R. M., & Thoriq, A. (2016). Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager (OLI) di Kabupaten Sumedang. Jurnal Teknotan, 10(2).

Santosa, A., & Setyowati, A. B. (2016). Pengelolaan Kawasan Konservasi Secara Kolaboratif. Retrieved from https://www.lestari-indonesia.org/?s=pengelolaan+kawa san+konservasi

Schipper J1, Chanson JS, Chiozza F, Cox NA, Hoffmann M, Katariya V, Lamoreux J, Rodrigues AS, Stuart SN, Temple HJ, Baillie J, Boitani L, Lacher TE Jr, Mittermeier RA, Smith AT, Absolon D, Aguiar JM, Amori G, Bakkour N, Baldi R, Berridge RJ, Bielby J, Bla, Y. B. (2008). The Status of the World’s Land and Marine Mammals: Diversity, Threat, and Knowledge. Science. https://doi.org/10.1126/science.1165 115

Sintayehu, D. W., & Kassaw, M. (2019). Impact of land cover changes on elephant conservation in babile elephant sanctuary, Ethiopia. Biodiversity International Journal, 3(2), 65–71. https://doi.org/10.15406/bij.2019.03. 00129

Suyanto, & Applegate, G. (2001). Akar Penyebab dan Dampak KebakaranHutan dan Lahan di Sumatra: Ringkasan Hasil Penelitian ICRAF/CIFOR. In G. A. Suyanto, Rizki Pandu Permana, Djoko Setijono (Ed.), Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Aktivitas Sosial Ekonomi dalam Kaitannya Dengan Penyebab dan Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera (pp. 1–176). Bogor.

Zubaidah, A., Vetrita, Y., & Khomarudin, M. R. (2014). Validasi Hotspot Modis di Wilayah Sumatera dan Kalimantan Berdasarkan Data Penginderaan Jauh SPOT-4 Tahun 2012. Jurnal Penginderaan Jauh, 11(1), 1–15. Retrieved from http://j-ptiik.ub.ac.id




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2019.16.2.191-206

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.