SELEKSI TIPE HABITAT ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii Lesson 1827) DI CAGAR ALAM SIPIROK, SUMATERA UTARA

Wanda Kuswanda, Satyawan Pudyatmoko

Sari


Kerusakan hutan diperkirakan menyebabkan orangutan memilih tipe-tipe habitat tertentu untuk memperta-hankan kelangsungan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pemilihan tipe habitat oleh orangutan sumatera di Cagar Alam Sipirok, Sumatera Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan pembuatan plot contoh berbentuk bujur sangkar/square  ukuran 100 m x 100 m secara sistematik dengan jarak 200 meter pada line transect.  Plot untuk mengamati komponen biotik berukuran 20 m x 20 m secara sistematik dengan jarak 300 meter untuk unused plot dan secara search sampling untuk used plot. Analisis data menggunakan indeks kesamaan komunitas Sorensen, MANOVA, indeks seleksi Neu dan Chi-Square test. Seluruh kawasan Cagar Alam Sipirok merupakan habitat potensial untuk digunakan orangutan dengan proporsi luas setiap tipe habitat adalah hutan primer di atas 900-1200 m dpl sebesar 77,4%, hutan primer 600-900 m dpl (12,3%), hutan sekunder (6,1%) dan lahan kering semak belukar (4,3%). Terdapat perbedaan karakteristik vegetasi pada setiap tipe habitat. Pemilihan tipe habitat tertinggi oleh orangutan sebagai tipe habitat yang disukai adalah hutan primer ketinggian 600-900 m dpl dengan nilai rasio seleksi (wi) sebesar 2,210 dan indeks standar seleksi (Bi) sebesar 0,402 dan hutan sekunder (wi= 2,052; Bi= 0,373).  Orangutan di Cagar Alam Sipirok telah beradaptasi dengan area berhutan yang dekat dengan ladang masyarakat lokal.


Kata Kunci


Orangutan; habitat; hutan primer; Cagar Alam Sipirok.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Babaasa, D.2000.Habitat selection by elephants in Bwindi Impenetrable National Park, south western Uganda. Journal Ecology 38: 116-122.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam II Sumatera Utara. 2002.Buku informasi kawasan konservasi di Sumatera Utara. Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Medan.

Bennet, K.D.,1992.Holocene history of forest trees on the Bruce Peninsula, southern Ontario. Canadian Journal of Botany 70: 6-18.

Cransac, N. and A.J.M. Hewison.1997.Seasonal use and selection of habitat by mouflon (Ovis gmelini): Comparison of the sexes. Behavioral Processes 41: 57-67.

Departemen Kehutanan. 2007. Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007- 2017. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2006. Kebijakan dan strategi pemerintah dalam konservasi in situ orangutan sumatera. Makalah pada Lokakarya ”Masa Depan Orangutan dan Pembangunan di Kawasan Hutan DAS Batang Toru”, 17-18 Januari 2006. Sibolga.

Galdikas, B.M.1978.Adaptasi orangutan di Suaka Tanjung Putting Kalimantan Tengah. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Ghozali, I. 2006. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hemami M.R., A.R. Watkinson, P.M. Dolman. 2004.Habitat selection by sympatric muntjac (Muntiacus reevesi) and roe deer (Capreolus capreolus) in a lowland commercial pine forest. Forest Ecology and Management 194: 49-60

Hins, C., J.P. Ouellet, C. Dussault, M.H. St Laurent. 2009. Habitat selection by forest-dwelling caribou in managed boreal forest of eastern Canada: Evidence of a landscape configuration effect. Forest Ecology and Management 257: 636-643.

IUCN. 2002. 2002 IUCN Red List of Threatened Species.http://www. redlist.org/. Diakses tanggal 15 Pebruari 2005.

Kartawinata, K., S. Soenarko, I G.M. Tantra dan T. Samingan. 1976. Pedoman Inventarisasi Flora dan Ekosistem. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelstarian Alam. Bogor.

Kompas. 2006. Degradasi hutan dan lahan di Indonesia capai 43 juta hektar. http ://www.kompas.com/. Diakses tanggal 5 Maret 2006.

Kuswanda, W. dan A. Sukmana. 2005. Karakteristik pohon sarang orangutan liar : kasus di Cagar Alam Dolok Sibual buali, Sumatera Utara. Konifera No.1/Tahun XX/ Desember 2005. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli. Pematangsiantar.

Laumounier, Y., Purnadjaja and Setia budhi. 1986. Vegetation map of Sumatra: Central Sumatra. ICTP and Seameo Biotrop. Bogor

Manly, B.F.J, L.L McDonald and D. L. Thomas. 1993. Resource selection by animals: statistical design and analysis for field studies. Chapman and Hall, London, United King-dom. 175 pp.

Manly, B.F.J., L.L Mc.Donald; D.L. Thomas; T.L. Mc.Donald and W.P. Erickson. 2002. Resource selection by animal statistical design and analysis for field studies 2nd edition. Dordrecht, Boston, London: Kluwer Academic Publishers.

Marsono, J. 2009. Bahan mata kuliah ekologi vegetasi.Program Pascasarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Meijaard, E., H.D. Rijksen dan S.N. Kartikasari. 2001. Diambang kepunahan! : kondisi orangutan liar di awal abad ke-21. Publikasi The Gibbon Foundation Indonesia. Jakarta.

Morris, D.W. 1987. Test of density dependent habitat selection in a patchy environment. Ecological Monographs. 57(4): 269-281.

Morrison, M. L., W.M. Block, M.D. Strickland and W. L. Kendall. 2001. Wildlife study design. Springer Verlag New York, Inc.

Morrison, M.L. 2002. Wildlife restoration : technique for habitat analysis and animal monitoring. Island Press. Washington.

Neu, C.W., C. R. Byers and J.M. Peek. 1974. A technique for analysis of utilization-availability data. The Journal of Wildlife Management, 38(3) : 541-545.

Perbatakusuma, E.A, J. Supriatna, R.S.E. Siregar, D. Wurjanto, L. Sihombing dan D. Sitaparasti. 2006. Mengarus tamakan kebijakan konservasi biodiversitas dan sistem penyangga kehidupan di kawasan hutan alam Sungai Batang Toru Provinsi Sumatera Utara. Laporan Teknik Program Konservasi Orangutan Batang Toru. Conservation International Indonesi. Departemen Kehutanan. Pandan.

Population and Habitat Viability Assessment. 2004. Orangutan. Laporan Akhir Workshop tanggal 15-18 Januari 2004. Jakarta.

Purnomo, D.W.2009. Seleksi habitat oleh rusa timur (Rusa timorensis) di Hutan Wanagama I. Thesis Program Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Rubin, E.S., W.M. Boyce, C.J. Stermer and S.G. Torres. 2002. Bighorn sheep habitat use and selection near an urban environment. Biological Conservation 104: 251-263.

Sinaga, T. 1992. Studi habitat dan perilaku orangutan (Pongo abelii) di Bohorok Taman Nasional Gunung Leuser. Thesis Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan

Soerianegara, I dan A. Indrawan. 1988. Ekologi hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Trihendradi, C. 2005. Step by step SPSS 13: analisis data statistik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

van den Berg, L.J.L., J.M. Bullock, R.T. Clarke, R.H.W. Langston and R.J. Rose. 2001. Territory selection by the dartford warbler (Sylvia undata) in Dorset, England: the role of vegetation type, habitat fragmentation and population size. Biological Conservation 101: 217-228.

van Schaik, C.P., A. Priatna and D. Priatna. 1995. Population estimates and habitat preferences of orangutans based on line transects of nest. Plenum Press. New York and London.

Vanreusel W. and H. Van Dyck. 2007. When functional habitat does not match vegetation types: a resource based approach to map butterfly habitat. Biological Conservation 135: 202-211.

Whitmore, T.C. 1986. Tropical rain forest of the far east. 2nd ed. Oxford Universities Press, London.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.1.085-098

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.