MODEL KONSERVASI PRIMATA ENDEMIK DI CAGAR BIOSFER PULAU SIBERUT, SUMATERA BARAT

M. Bismark

Sari


Cagar Biosfer Pulau Siberut terdiri dari kawasan konservasi Taman Nasional Siberut sebagai zona inti dan hutan produksi yaitu IUPHHK PT Salaki Suma Sejahtera (S3) seluas 48.420 ha di bagian utama Pulau Siberut dan eks IUPHHK Koperasi Andalas Madani (KAM) seluas 49.650 ha sebagai zona penyangga. Kawasan taman nasional dan hutan produksi adalah habitat dari empat jenis primata endemik, Hylobates klossii Miller, 1903; Simias concolor Miller, 1903; Presbytis potenziani Bonaparte, 1856; dan Macaca pagensis Miller, 1903, 65% populasinya berada di hutan berbukit. Populasi keempat jenis primata di areal bekas tebangan kawasan Siberut Utara masing-masing 6,54 individu/km²; 8,70 individu/km²; 10,32 individu/km²; dan 33,10 individu/km². Populasi ini dua kali lebih tinggi dari populasi di taman nasional, sedangkan di areal penebangan setelah lima tahun di bagian selatan populasi primatanya 35% lebih rendah dari populasi bagian utara. Untuk melindungi populasi primata taman nasional dari dampak penebangan, diperlukan daerah penyangga hutan produksi dengan taman nasional selebar 1.500 m, sedangkan pelestarian populasi primata efektif di hutan produksi dilakukan dengan membangun wilayah konservasi di setiap blok areal kegiatan tebangan selama lima tahun (RKL) seluas ±2.300 ha, dan wilayah konservasi habitat primata di tujuh RKL mencapai luas 30% dari kawasan hutan produksi.


Kata Kunci


Pengelolaan; cagar biosfer; hutan produksi; primata endemik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bismark, M. (2006). Konservasi primata endemik Mentawai : analisis habitat dan populasi primata di Siberut Utara. Prosiding Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Sulistyo, A. Siran et al. eds. 63-69.

Bismark, M. (2007). Pengelolaan hutan produksi dalam Cagar Biosfer Siberut; potensi vegetasi, kualitas perairan dan populasi satwaliar di IUPHHK KAM, Pulau Siberut. Bogor: Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam (unpublished).

Bismark, M., & Heriyanto, N.M. (2007). Dinamika potensi dan struktur tegakan di hutan produksi bekas tebangan dalam ekosistem cagar biosfer. Info Hutan, IV(6), 553-564.

Bismark, M. (Eds). (2009). Biologi konservasi bekantan Nasalis larvatus (p.132). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

Hacourt, A.M. (1995). Populasi viability estimates: Theory and practice for wild gorilla population. Conservation Biology, 9(1), 134-142.

Indrawan, M., Primack, R. B., & Supriatna, J. (2007). Biologi konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Institut Pertanian Bogor. (2006). Siberut conservation program. Research, nature conservation and local economy perspectives on Siberut (Report, Institute of Research and Community Empowerment). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kawamura, S., & Megantara, E.N. (1986). Observation of primates in logged forest on Sipora island, Mentawai (Research Report of Studies on Asian Non Human Primates), (5), 1-12. Kyoto University.

Nijman, V., & Menken, S.B.J. (2005). Assement of census techniques or estimating density and biomass of gibbons (Primates: Hylobatidae). The Raffles Bulletin of Zoology. 53(1), 169-179.

Reichard, U. (1998). Sleeping site, sleeping place and presleep behaviour of gibbons (Hylobates lar). Journal of Primatology, (46),35-62.

PT. Salaki Suma Sejahtera. (2008). Rencana kerja IUPHHK. Sumatera Barat: Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Soerianegara, I., & Indrawan, A. (1982). Ekologi hutan Indonesia. Bogor: Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.

Taman Nasional Siberut. (2009). Survey potensi jenis primata bilow (H. klossi) di dalam kawasan TN Siberut, Desa Matotonan Kec. Siberut Selatan (Laporan Kegiatan DIPA BA-29).

Tenaza, R.R., &Tilson, R.L. (1977). Evolution of long distance alarm calls in kloss gibbon. Nature, (268), 233-235.

Tim Terpadu Dephut. (2006). Kajian pengelolaan produksi di Pulau Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat (Laporan), (p.119). Jakarta: Departemen Kehutanan.

Waluyo, E.B., Adhikerana, A.S., Abdulhadi, R., & Budiman, A. (1997). Konservasi Siberut pendekatan status ekosistem dalam Pulau Siberut, potensi, kendala dan tantangan pembangunan. Dalam Eko, B. Waluyo, Hari Susanto, & Asep S. Adhikerana (Eds). Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Whittaker, D.J. (2005). New population estimates for the endemic kloss’s gibbon Hylobates klossii on the Mentawai Islands, Indonesia. Oryx, 39(4), 458-467.

Whitten, A.J. (1980). The kloss gibon in Siberut rain forest (Ph.D Disertasi). University of Cambridge, UK.

WWF. (1980). Penyelamatan Siberut, sebuah rancangan induk konservasi (WWF Report).




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.2.151-162

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.