Neraca Air Ekosistem Hutan Alam Gambut di Kawasan Taman Nasional (TN) Zamrud, Semenanjung Kampar Riau

Hatma Suryatmojo, Muhammad Ali Imron, Rizki Ahmad Arfri, Maryani Maryani

Sari


Ekosistem lahan gambut memiliki berbagai fungsi, baik secara hidrologis maupun ekologis. Pemanfaatan dan alih fungsi lahan gambut untuk kepentingan pembangunan dan produksi, telah mengubah keseimbangan ekosistem dan menimbulkan berbagai permasalahan terkait tata airnya. Restorasi ekosistem menjadi salah satu upaya untuk pemulihan fungsi tata air ekosistem gambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi neraca air pada kawasan dengan fungsi lindung ekosistem gambut. Hasil penerapan Thornthwaite Mather Water Balance pada Sub Kesatuan Hidrologi Gambut di Taman Nasional Zamrud menunjukkan bahwa, kemampuan hutan alam dalam mengembalikan cadangan air di bumi melalui proses evapotranspirasi mencapai 72,5% dari hujan tahunan, dan yang tertinggal dalam wujud surplus air hanya 27,5%. Defisit air untuk kebutuhan evapotranspirasi terjadi pada bulan Juni hingga Oktober, namun kekurangan tersebut masih dapat tercukupi dari adanya simpanan pada tanah gambut.  Surplus air yang menjadi aliran bawah permukaan dan aliran permukaan adalah sebesar 75% dari total surplus tahunan. Sementara itu, potensi air yang tetap tinggal hanya 25% dari surplus tahunan, dan dipergunakan untuk mengisi dan mempertahankan tinggi muka air tanah pada ekosistem gambut. Profil neraca air yang diperoleh pada penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi target pengelolaan neraca air pada kegiatan restorasi ekosistem gambut.

Kata Kunci


Ekosistem gambut, evapotranspirasi, limpasan, neraca air

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Acreman, M. & Holden, J. (2013). How wetlands affect floods. Wetlands, 33(5), 773-786. DOI 10.1007/ s13157-013-0473-2.

Applegate, G., Hooijer, A., Mulyadi, D., Ichsan, N., & Van der Vat, M. (2012). The impacts of drainage and degradation on tropical peatland hydrology, and its implications for effective rehabilitation. Paper presented at the International Peat Society 14th International Peat Congress, Peatlands in Balance, Stockholm, Sweden.

Asdak, C. (2007). Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Astuti, S., Suyono, & Suryatmojo, H. (2016). Hidrologi Hutan: dasar-dasar, analisis dan aplikasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Badan Restorasi Gambut (BRG). (2018). Rencana tindakan restorasi gambut Provinsi Riau. Jakarta.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP). (2013). Panduan pengelolaan berkelanjutan lahan gambut terdegradasi. Jakarta.

Black, P. E. (1996). Watershed hydrology, 2nd edition, CRC Press, Boca Raton, Florida. pp. 408.

Calvo, J. C. (1986). An evaluation of Thornthwaite’s water balance technique in predicting stream runoff in Costa Rica. Hydrological Sciences Journal, 31, 51-60. https://doi.org /10.1080/02626668609491027.

Desmiwita & Surati. (2017). Upaya penyelesaian masalah pemantapan kawasan hutan pada Taman Nasional di Pulau Sumatera [Efforts to resolve the problem of stabilizing forest areas in National Parks on the island of Sumatra]. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 6(2), 135-146.

Dohong, A. (2017). Bolstering Peatlands Restoration in Indonesia through 3Rs Approach. In: Developing International Collaborations to Address Fire and Other Conservation Issues in Central Kalimantan, Indonesia.

Evans, D. C., Williamson, J. M., Kacaribu, F., Denny, I., Suwardiwerianto, Y., Hidayat, … Page, S. E. (2019). Rates and spatial variability of peat subsidence in acacia plantation and forest landscapes in Sumatra, Indonesia. Journal Geoderma, 338, 410-421. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2018.12.028.

Hayasaka, H., Noguchi, I., Putra, E. I., Yulianti, N., & Vadrevu, K. (2014). Peat-fire related air pollution in Central Kalimantan, Indonesia. Environmental Pollution, 195, 257-266. https://doi.org/10.1016/j.envpol. 2014.06.031.

Hooijer, A., Page, S., Jauhiainen, J., Lee, W. A., Lu, X. X., Idris, A., & Anshari, G. (2012). Subsidence and carbon loss in drained tropical peatlands. Biogeosciences, 9, 1053-1071. https://doi.org/10.5194/bg-9-1053-2012.

Jaenicke, J., Wösten, H., Budiman, A., & Siegert, F. (2010). Planning hydrological restoration of peatlands in Indonesia to mitigate carbon dioxide emissions. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, 15, 223–239. https://doi.org/ 10.1007/s11027-010-9214-5.

Jauhiainen, J., Kerojoki, O., Silvennoinen, H., Limin, S., & Vasander, H. (2014). Heterotrophic respiration in drained tropical peat is greatly affected by temperature - A passive ecosystem cooling experiment. Environmental Research Letters, 9, 105013.

Jayachandran, S. (2009). Air quality and early-life mortality: evidence from Indonesia’s wildfires. Journal of Human Resources, 44, 916-954. doi: 10.3368/jhr.44.4.916.

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017). Penetapan Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional, Indonesia (SK.130/MENLHK /SETJEN/PKL.0/2/2017)

Kementrian Pertanian (Kementan). (2019). Peta Lahan Gambut Indonesia [Peatland Map of Indonesia] 1:50.000. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Kononen, M., Jauhiainen, J., Laiho, R., Kusin, K., & Vasander, H. (2015). Physical and chemical properties of tropical peat under stabilised land uses. Mires and Peat, 16, 1-13.

Labadz, J., Allott, T., Evans, M., Billett, D. B. M., Stainer, S., Yallop, A., … Hart, R. (2010). Peatland hydrology. Draft Scientific Review. IUCN UK Peatland Programme.

Maryani, Suryatmojo, H., Imron, M. A., Saputra, N., Saliqin, D., Arfri, R. A., & Satriagasa, M. C. (2020). Relation of groundwater level and rainfalls in the peat swamp forest, burned peatland and mixed plantation areas of Kampar Peninsula, Riau Province. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 533. doi:10.1088/17551315/533/1/012012

Noor, M. (2010). Lahan Gambut: Pengembangan, Konservasi dan Perubahan Iklim. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nugroho, N. P. (2014). Kandungan biomassa atas permukaan pada hutan rawa gambut di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau [Above ground surface of biomass content in peat swamp forest in Rokan Hilir District, Riau Province]. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 11(1), 41-51

Page, S. E., Wuest, R., Weiss, D., Rieley, J., Shotyk, W., & Limin, S. H. (2004). A record of Late Pleistocene and Holocene carbon accumulation and climate change from an equatorial peat bog (Kalimantan, Indonesia): implications for past, present and future carbon dynamics. Journal of Quaternary Science, 19, 625-635. https://doi.org/10.1002/jqs.884

Page, S. E., Rieley, J. O., & Banks, C. J. (2011). Global and regional importance of the tropical peatland carbon pool. Global Change Biology, 17, 798-818. https://doi.org/10.1111 /j.1365-2486.2010.02279.x

Pramono, H. T., Bintal, B., Syafriadiman, & Radith, M. (2015). Degradasi vegetasi hutan konservasi Pulau Besar Danau Bawah Kabupaten Siak Provinsi Riau [Degradation of vegetation in the forest conservation of Pulau Besar Danau Bawah, Siak Regency, Riau Province]. Dinamika Lingkungan Indonesia, 2(2), 65-72.

Ritung, S., Wahyunto, Nugroho, K., Sukarman, Hikmatullah, Suparto, & Tafakresnanto, C. (2011). Peta Lahan Gambut Indonesia [Peatland Map of Indonesia] 1:250.000. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Ritzema, H, Limin, S., Kusin, K., Jauhiainen, J., & Wöstena, H. (2014). Canal blocking strategies for hydrological restoration of degraded tropical peatlands in Central Kalimantan, Indonesia. Catena, 114, 11-20 https://doi.org/10.1016/j. catena.2013.10.009

Soewandita, H. & Sudiana, N. (2011). Analisis potensi dan karakteristik gambut sebagai bahan pertimbangan untuk arahan perencanaan pengembangan kawasan di Kabupaten Siak [Potency analysis and characteristics of peatland for the regional development planning in Siak Regency]. Sains Dan Teknologi Indonesia, 13(2), 130-136.

Suryatmojo, H., Fujimoto, M., Yamakawa, Y., Kosugi, K., & Mizuyama, T. (2013). Water balance changes in the tropical rainforest with intensive forest management system. J-SustaiN, 1(2), 56-62.

Suryatmojo, H., Imron, M. A., Satriagasa, M., Saputra, D. M., & Maryani. (2019). Groundwater level response of the primary forest, ex-peatland fire, and community mix plantation in the Kampar peninsula, Indonesia. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 361 012034

Sutikno, S., Nasrul, B., Hendri, A., Silviana, S. H., Saputra, E., Ningrum, D. S., … Ar Rahiem, M. M. (2020). Neraca air kesatuan hidrologi gambut. Kedeputian Bidang Penelitian dan Pengembangan. Badan Restorasi Gambut.

Yoshino K., Ishida, T., Nagano, T., & Setiawan, Y. (2010). Landcover pattern analysis of tropical peat swamp lands in Southeast Asia, International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Science, 38, 941-946.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2022.19.1.85-100

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.