ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PENINGKATAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN CIAMIS

Budiman Achmad, Dian Diniyati, Eva Fauziyah, Tri Sulistyati Widyaningsih

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi petani yang mempengaruhi perkembangan hutan rakyat dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan kondisi sosial ekonomi petani. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2010 di Desa Ciomas, Kalijaya dan Kertaharja, Kabupaten Ciamis. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara terhadap enam puluh responden yang dipilih secara sengaja, kemudian ditabulasikan dan dianalisa secara diskriptif kualitatif. Faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi petani terdiri atas umur,  pendidikan,  ukuran  keluarga,  status  kependudukan,  penghasilan  dan  kepemilikan  lahan.  Hasil  penelitian menunjukkan bahwa umur petani didominasi oleh umur produktif menengah dan tua (40 sampai dengan 59 tahun) dengan tingkat pendidikan setara kelas 1 sampai dengan 2 SMP. Pendapatan petani di Desa Kalijaya dan Desa Kertaharja mayoritas berasal dari usaha hutan rakyat, sementara itu pendapatan petani di Desa Ciomas mayoritas berasal dari sektor jasa. Pendapatan petani di Ciomas menyebar tidak merata, sedangkan di Kalijaya dan Kertaharja terdistribusi cukup merata. Faktor-faktor yang secara nyata mempengaruhi peningkatan kondisi sosial ekonomi petani di Ciomas adalah tingkat pendidikan, sedangkan di Kertaharja dan Kalijaya adalah tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga.


Kata Kunci


Hutan rakyat; kondisi sosial ekonomi; petani; sebaran pendapatan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Achmad, B. & Diniyati, D. (2012). Luas unit usaha agroforestry dan populasi pohon sengon (Falcataria moluccana) pada Hutan Rakyat di Kabupaten Ciamis. Hlm 390-395. Prosiding. S e m i n a r N a s i o n a l A g r o f o r e s t r i I I I . Pembaharuan Agroforestri Indonesia: Benteng Terakhir Kelestarian, Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Kemakmuran. Kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Kehutanan dan Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM dan I n d o n e s i a N e t w o r k s f o r A g r o f o r e s t r y Education (INAFE).

Achmad, B. & Ris. H.P. (2014). Peluang adopsi system agroforestry dan kontribusi ekonomi pada berbagai pola tanam Hutan Rakyat di Kabupaten Ciamis. Jurnal Bumi Lestari Vol 14 No.1.

Dewi, I.N. & Iwanuddin. (2005). Kajian sosial ekonomi budaya dan persepsi masyarakat sekitar Danau Tempe (Socio economic cultural Study and perception of community around The tempe take). Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan.Volume 2 Nomor 3, September Tahun 2005. Hlm. 245 - 258. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya Dan Ekonomi Kahutanan.Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor

Eliana, N. & Ratina R. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja wanita pada PT Agricinal Kelurahan Bentuas Kecamatan Palaran Kota SamarindaAkses tanggal 1Oktober 2012 dari:.Http://isjd. pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4207814.pdf.

Hamid, R., Zulkarnaini & Saam. Z. (2011). Analisis sosial ekonomi masyarakat desa hutan pasca kegiatan HPH PT. Siak Raya Timber Di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Akses tanggal 27 Februari 2014,dari:http://ejo urnal.unri.ac.id/index.php/JIL/article/.../351/3

Haryanti, N., Paimin & Sukresno. (2005). Kondisis osial masyarakat Sub DAS Merawu dan Sub DAS Batang Bungo (Social condition of community at Merawu and Batang Bengo Sub Watersheds). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan.Volume 2 Nomor 3. Hlm

- 244.

Irawanti, S. (2006). Kajian sosial ekonomi dan kelembagaan Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung di Sulawesi Selatan. Info Sosial Ekonomi. 6 (1) : 39 - 57.

Khususiyah, N., Buana, Y. & Suyanto. (2010). Hutan K e m a s y a r a k a t a n ( H K m ) : U p a y a m e ningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan petani miskin di sekitar hutan. Brief No. 06 Policy Analysis Unit Juni 2010. World Agroforestry Centre. Bogor

Mairi, K. (2005). Studi sosial budaya masyarakat Adat Toraja dalam rangka pelestarian sumber daya hutan (Socio-Cultural study of Toraja Custume Society in relation with sustainability of forest resources). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan,. 2 (3): 245 - 258.

Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. (2000).

Pedoman survei sosial ekonomi kehutanan Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

Pujianto, E. (2008). Analisis penyerapan dan curahan tenaga kerja keluarga pada usaha peternakan domba (Studi kasus Di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan dan Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Skripsi.Tidak diterbitkan. Program Studi S o s i a l E k o n o m i P e t e r n a k a n F a k u l t a s Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Ta n j u n g , D . R . ( 2 0 1 2 ) . P e n d i d i k a n u n t u k

Kesejahteraan. Akses tanggal 6 November

http://dodirtanjung.blogspot.com/2009/0

/pendidikan-berkualitas-adalah-solusi.html. Diakses pada tanggal 6 November 2012.

Sani, Arsad, La Ode Santosa, K. A. & Ngadiyono, N. (2010). Curahan Tenaga Kerja Keluarga Transmigran dan Lokal pada Pemeliharaan Sapi Potong di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Buletin Peternakan, Vol.

(3): 194-201.

Sanudin & Antoko, B.S. (2007). Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat di DAS Asahan, Sumatera Utara. (The Study on Socio- Economic of Communities in Asahan Watershed, North Sumatra). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 4 (4): 355–365.

Simanjuntak, T. (2007). Analisis curahan tenaga kerja dan pendapatan petani dafed pada usahatani padi sawah. (Studi Kasus : Desa Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun). Skripsi.Tidak diterbitkan. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sudaryanto, T., Saliem, H.P. & Pasaribu, S. (1981).

Pola penggunaan tenaga kerja di pedesaan: studi kasus di empat Desa Kabupaten Kudus dan Klaten, Jawa Tengah. Pusat Penelitian Agro Ekonomi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Supriadi, H. & Saliem, P.H. (2006). Kondisi sosial ekonomi dan implikasi kebijakan terhadap upaya pengembangan pertanian di Lahan Kering Marginal. Akses tanggal 24 September

, dari:Http://ntb.litbang.deptan.go. id/ind/2006/SP/kondisisosial.doc.

Susilowati, S.H & Suhaeti, R.N.(2012). Dinamika Ekonomi Pedesaan di Jawa Barat. Akses t a n g g a l 2 8 J u n i 2 0 1 2 , d a r i : H t t p : / / pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr241025. pdf.

Susilowati, S.H. & Maulana, M.(2012). Luas Lahan U s a h a t a n i d a n K e s e j a h t e r a a n P e t a n i : Eksistensi Petani Gurem dan Urgensi Kebijakan Reforma Agraria. Akses tanggal 5

N o v e m b e r 2 0 1 2 , d a r i : h t t p : / / p s e . litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=co m_content&task=view&id=849&Itemid=60.

Wahyono, T. (2002). 36 Jam Belajar Komputer.

Analisis Data Statistik dengan SPSS 14. Hlm.

- 207.Jakarta: PT. Elex Media Kom putindo.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2015.12.1.63-79

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.