ANALISIS PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH TENGKAWANG SELAMA PENGERINGAN

Asep Rohandi, Nurin Widyani

Sari




Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aspek fisiologi dan biokimia kemunduran (penurunan viabilitas) benih tengkawang (S. stenoptera) selama proses pengeringan. Berdasarkan kadar air awal benih (46,06%), target penurunan kadar air (TKA) dalam proses pengeringan adalah 45%, 40%, 35%, 25%, 15% dan 8%. Rancangan yang digunakan merupakan RancanganAcak Lengkap dengan satu faktor yaitu pengeringan. Setiap perlakuan terdiri dari 25 satuan percobaan yang diulang 3 kali. Parameter fisiologi yang diamati meliputi daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan nilai perkecambahan sedangkan parameter biokimia meliputi kandungan pati, lemak, protein dan daya hantar listrik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa viabilitas benih semakin menurun sejalan dengan penurunan kadar air benih. Viabilitas maksimum dicapai pada benih segar (KA: 46,06%) dengan daya berkecambah 85,33%, kecepatan tumbuh 2,65% per etmal dan nilai perkecambahan 0,43. Kandungan biokimia (lemak, pati, dan daya hantar listik) benih S. stenoptera cenderung mengalami peningkatan, sedangkan protein cenderung mengalami penurunan dengan semakin menurunnya tingkat kadar air benih. Kadar air kritis benih S. stenoptera diduga terjadi pada target kadar air (TKA) 15%, karena pada TKA 8% benih sudah tidak mampu berkecambah (DB : 0%). Berdasarkan parameter fisiologi dan biokimia, benih S. stenoptera dapat dikategorikan ke dalam kelompok benih rekalsitran.


Kata Kunci


Biokimia, pengeringan; penurunan; fisiologi; S. stenoptera

Referensi


Adimargono, S. 1997. Recalcitrant Seeds, Identification and Storage. Thesis. Larenstein International Agriculture College, Deventer.

AOSA. 1983. Seed Vigor Testing Handbook Prepared by Seed Vigor Test Committee of the Association of Official Seed Analysis. Contribution No 32 .88p.

Bewley, J.D. and M. Black. 1994. Seeds, Physiology of Development and Germination. Plenum Press. N.Y. and London.

Bonner, F.T. 1991. Estimating Seed Quality of Southern Pines by Leachate Conductivity. United States Departement of Agriculture. New Orleans, Louisiana.

Byrd, H. 1983. Pedoman Teknologi Benih. PT. Pembimbing Massa. Jakarta.

Girija, T. and S. Srinivasan. 1998. Metabolic Changes Associated with Dessication in Calamus Seeds. IUFRO Seed Symposium Recalcitrant Seeds 12 15 October 1998. Kuala lumpur. Malaysia.

Handayani, B.R. 2003. Pengaruh Media simpan, Ruang Simpan dan Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Bruguera gymnorhyza. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. 59 hal. Tidak Dipublikasikan.

IPGRI. 2000. The Desiccation and Storage Protocol (Revised June 2000). http://en.sl.life.ku.dk/dfsc/pdf/IPGRI%20news/protocol.pdf. Diakses tanggal 12 Agustus 2010.

ISTA. 1985. Seed Science and Technology. Vol. 13. Zurich, Switzerland.

Justice, O. L. dan Louis, N. Bass. 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali Pers.

King, M.A and R.H Roberts. 1979. Storage of Recalcitrant Seed: Achievements and Possible Approaches. IPGRI secretariat. Rome.

Lauridsen, E.B., K. Olesen and E. Scholer. 1992. Packaging Materials for Tropical Tree Fruits and Seeds. Denmark: Humblebaek: Krogerupvej 3 A, DK-350: Danida Forest Seed Centre. 25 p.

Martawijaya, A., I. Kartasujana, K. Kadir, dan S.A. Prawira. 1981. Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Direktur Jenderal Kehutanan.

Mugnisjah, W. Q., A. Setiawan, C. Santiwa dan Suwarto. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nkang, A. 1988. Some Aspects of Biochemical Basis of Viability Loss in Stored Guilfoxylia monostylis Seeds. Seed Science and Technology 16: 247260.

Nugroho, A. A. 1998. Pendugaan Kualitas Benih Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb) dan Sengon Laut (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) berdasarkan Uji Daya Hantar Listrik. Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan IPB. Bogor.

Nurhasybi, D. J. Sudrajat dan N. Widyani. 2007. Pengaruh Pengeringan dan Kondisi Penyimpanan Terhadap Daya Berkecambah Benih Meranti Merah (Shorea leprosula). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 4 Suplemen 1. Puslitbang Hutan Tanaman. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Pian, Z.A. 1981. Pengaruh Uap Etil Alkohol Terhadap Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L.) dan Pemanfaatannya untuk Menduga Daya Simpan. Disertasi Doktor Fakultas Pasca sarjana IPB. Bogor.

Roberts, E.H. 1973. Pedicting the Strorage Life of Seed. Seed Science and Technology. 1:499-541.

Sadjad, S. 1972. Kertas Merang untuk Uji Viabilitas Benih di Indonesia. Disertasi Fakultas Pasca sarjana IPB. Bogor.

-------------.1993. Dari Benih Kepada Benih. PT. Gramedia Widia sarana Indonesia. Jakarta.

Sudjindro. 1994. Indikasi Kemunduran Viabilitas oleh Dampak Guncangan pada Benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L.). Disertasi Program Pasca Sarjana. IPB.

Syamsuwida, D. Naning Y., Enok, R.K. Adang M. dan Endang I. 2002. Biokimia Benih: Kemunduran Benih yang Disebabkan oleh Perubahan Fisiologi dan Biokimia Benih Orthodok. LHP No. 375. BPPTP. Bogor.

Tatipata, A, Prapto Yudono, A. Purwantoro dan Woerjono Mangoendidjojo. 2004. Kajian Aspek Fisiologi dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai dalam Penyimpanan. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 11 No. 2, 2004 : 76-87. Yogyakarta.

Yuniarti, N. D. Syamsuwida, Ateng R. H. dan Endang I. 2005. Laju Kemunduran Benih Ditinjau dari Perubahan Fisiologi dan Biokimia Benih Orthodok. Laporan Hasil Penelitian. BPPTP. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2011.8.1.31-40

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.