HUBUNGAN POTENSI ANTARA CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA DAN SIFAT-SIFAT TANAH DI LAHAN KRITIS

Ishak Yassir, R. Mulyana Omon

Sari


Penelitian tentang hubungan antara Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dengan sifat-sifat fisik dan kimia tanah pada lahan kritis telah dilakukan di areal rehabilitasi Samboja Lestari km 35, Kalimatan Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sifat-sifat fisik dan kimia tanah terhadap potensi CMA pada lahan kritis. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metoda petak tunggal berdasarkan letak topografi dan komposisi tumbuhan. Pada setiap kondisi topografi (puncak, lereng dan lembah) dibuat petak yang berukuran 10 m x 10 m masing-masing sebanyak 5 buah petak. Di dalam petak berukuran 10 m x 10 m dibuat petak berukuran 1 m x 1 m yang ditempatkan secara acak dan diulang sebanyak 3 kali. Jumlah petak yang diamati seluruhnya sebanyak 3 x 5 x 3 = 45 buah petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tanah di lokasi penelitian secara umum tidak subur, yang ditunjukkan dengan pH tanah yang masam (4, 32), bahan organik yang rendah sampai dengan sedang, yaitu C-organik (2, 15%), kandungan N total (0, 13%) P tersedia (498 ppm), K tersedia (0, 44 me/g) dan KTK (8, 99 me/100g). Kepadatan spora CMA cukup baik, dengan jumlah 1288-2321 spora/50 g pada bulan kering dan pada bulan basah 1274-2163 spora/50 g tanah, dari genus Glomus, Acaulospora dan Gigaspora. Untuk hubungan antara potensi CMA dengan sifat-sifat tanahnya sangat ditentukan oleh kandungan P tersedia, dan terjadi korelasi negatif antara jumlah spora dengan kandungan P tersedia, yang ditunjukkan oleh jumlah  spora CMA yang menurun  selaras dengan meningkatnya kandungan P tersedia di dalam tanah.

Kata Kunci


Cendawan; mikoriza; arbuskula; lahan kritis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Planologi Kehutanan. 2002. Indikasi Kawasan Rutan dan Laban Yang Perlu Dilakukan Rehabilitasi. Jakarta: Departemen Kehutanan, Badan Planologi Kehutanan.

Bagyaraj DJ. 1991. Ecology of Vesicular Arbuscular Mycorrhizae. Di dalam: Hand Book of Applied Mycology Vol I: Soil and Plant. New York Basel Hongkong. Marcel Dekker, Inc.

Brundrett M, Boucher N, Dell NB, Grove T, Malajczuk N. 1994. Working with Mycorrhizas in Forestry and Agriculture. Di dalam: International Mycorrhizal Workshop. Kaiping China.

Hardjowigeno S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta. Akademika Pressindo.

INVAM. 2003. International Culture Collection of (Vescular) Arbusular Mycorrhizal Fungi. http://www.invam.caf.wvu.edu/mycoinfor/taxonomy/classification.htm. (20 Maret 2004).

Imas TRS Hadioetomo, Gunawan AW, Setiadi Y. 1989. Mikrobiologi Tanah. Bogor: IPB, Pusat Antar Universitas Bioteknologi.

Jalali BL, Jalali I. 1991. Mycorrhiza in Plant Disease Control. Di dalam: Hand Book of Applied Mycology Vol I: Soil and Plant. New York Basel Hongkong. Marcel Dekker, Inc.

Jeffries P, Dodd JC. 1991. The Use of Mycorrhizal Inoculants in Forestry and Agriculture. Di dalam: Hand Book of Applied Mycology Vol I: Soil and Plant. New York Basel Hongkong. Marcel Dekker, Inc.

Jeffries P, Gianinazzi S. Perone S. Turnau K. Barca JM. 2003. The Contribution of Arbusculur Mycorrhizal Fungi in Sustainable Maintenance of Plant Health and Soil Fertility. Biol. Fertil, Seils 37: 1-16.

Koide RT, Mosee B. 2004. A History of Rcseach on Arbuscular Mycorrhiza. Mycorrhiza.

Mansur I, Setiadi Y, Primaturi R. 2002. Status of Research on Mycorrhiza Arbuscula Associated with Tropical Tree Species. Paper Presented at the Fourth International Wood Science Symposium

LIPI-JSPS Core University Program in the Field of Wood Science. Tangerang. Indonesia. Research Center of Physics Indonesian Institute of Science.

Mattjik AA. Sumertajaya IM. 2000. Rancangan Percobaan. Bogor. IPB Press.

Mueller D, Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology, New York, London, Sydney, Toronto. John Wiley & Son. Inc

Pacioni, G. 1992. Wet Sieving and Decanting Techniques for the Extraction of Spores of VA mycorrhizal Fungi. Di dalam: Methods in Microbiology. San Diego, Academic Press Inc.

Paulitz TC, Linderman RG. 1991. Mycorrhizal Interactions with Soil Organisms. Di dalam: Hand Book of Applied Mycology Vol I: Soil and Plant. New York Basel Honngkong. Marcel Dekker, Inc.

Smith SE, Read DJ. 1997. Mycorrhizal Simbiosis 2nd Edition. San Diego London New York Boston Sydney Tokyo Toronto. Academic Press. Harcourt Brace & Company, Publisher.

Santoso S. 2001. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo Gramedia

Sarief .ES. 1986. Ilmu Tanah Pcrtanian. Bandung. Pustaka Uuana.

Schmidt, EH dan JHA Ferguson, 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea Verhand. No. 42. Kementerian Perhubungan, Djawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.

Soerianegara I, lndrawan A. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: IPB, Fakultas Kehutanan.

Sunyoti RB, Suparmi, Suwardjo, 1993. Inventarisasi dan Delinasi Lahan Kritis di Propinsi Sulawesi Tenggara. Prosiding Penelitian Tanah dan Agroklimat No. 10. Bogor. Puslittanak.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2006.3.2.107-115

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.