KEBERHASILAN TUMBUH BEBERAPA KLON JENIS EKALIPTUS DENGAN PENERAPAN DUA TEKNIK SAMBUNGAN

Hamdan Adma Adinugraha, Budi Leksono, Frido Halang

Sari


Penelitian  ini dilakukan  dengan  tujuan untuk mempelajari tingkat keberhasilan  penyambungan dengan menggunakan                     2 teknik sambungan yaitu  rind graft dan veneer graft, serta mempelajari respon pertumbuhan bibit  hasil sambungan dari 10 klon  E. pellita. Penelitian ini menggunakan rancangan acak  kelompok  yang  disusun dengan  perlakuan  petak  terbagi  yang terdiri atas 2 faktor yaitu Petak Utama menggunakan 2 teknik sambungan  dan faktor Anak Petak terdiri atas 10 klon E. pellita. Perlakuan diulang  3 kali dan setiap  ulangan terdiri  atas 2 sampel,  sehingga  jumlah  pengamatan seluruhnya 2 x 10 x 3 x 2 = 120 bibit. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa teknik rind graft lebih baik untuk diterapkan pada klon-klon  E. pellita. Klon  yang memberikan  respon  terbaik  adalah  klon nomor  WNG 1007134, WNG2711085  dan WNG2813026.  Interaksi  antara perlakuan teknik sambungan  dengan klon E. pellita memberikan  basil yang terbaik  pada klon WNG2711085 dan klon WNG2813026   dengan teknik  yang digunakan  adalah  rind graft.


Kata Kunci


Eucalyptus pellita; keberhasilan tumbuh; klon; teknik sambungan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adinugraha, H.A. dan Sri Sunarti. 2004. Pengaruh Naungan dan Asal Scion Terhadap Keberhasilan Sambungan Jenis Ekaliptus. Jumal Penelitian Hutan Tanaman. Vol 1 No. l. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.

Baswarsianti, E.P., N.I.S. Kusumainderawati, dan Rebun. 1995. Studi Kompatibilitas Berbagai Batang Bawah dan Batang Atas Pada Perbanyakan Anggur Dengan Cara Sambung. Jurnal Hortikultura 5 (2) : 36-40.

Carlson, R.T. 1974. Some Physiological Aspect of Scion/Rootstock. Proc. XIX. The Internation Horticultura Conggress. Warsawa : 293-302.

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan (terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu Teknik dan Biologi. Armico. Bandung.

Hartman, H.T., D.E. Kester and F.T. Davies. 1990. Plant Propagation Principles and Practices. Prentice Hall of India. New Delhi.

Kramer, P.J. and T.T. Kozlowski. 1979. Physiology of Woody Plant. Academic Press. New York. San Fransisco.

Leksono, B. 2001. Potensi E. pellita F. Muell Untuk Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Pengembangan Program Pemuliaan Pohon. Simposium Nasional dan Kongres IV PERIPI. Yogyakarta.

Leksono, B., A.Nirsatmanto dan S. Kurinobu.1996. Startegi Pemuliaan Pohon Eucalyptus spp dan Acacia mangium. Ekspose basil-basil litbang Pemuliaan Benih Tanaman Hutan 28 Maret 1996. BP3BTH Yogyakarta.

Mako, H., H.A. Adinugraha dan 0. Chigira. 2001. Penelitian Pendahuluan Pengaruh Penyimpanan Scion Terhadap Keberhasilan SambunganPada Eucalyptuspellita. Buletin Penelitian Pemuliaan Pohon. Vol. 5 (1): 11-20. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2005.2.2.96-102

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.