EVALUASI PERTUMBUHAN AWAL KEBUN BENIH SEMAI UJI KETURUNAN SENGON ( Falcataria moluccana sinonim : Paraserianthes falcataria) UMUR 4 BULAN DI CIKAMPEK JAWA BARAT

Yayan Hadiyan

Sari


Kebutuhan benih sengon (Falcataria moluccana) terus meningkat, seiring dengan bertambah luasnya hutan tanaman sengon di Indonesia. Sementara itu, keberadaan benih sengon berkualitas untuk meningkatkan produktivitasnya masih terbatas. Salah satu kegiatan penelitian dalam rangka menghasilkan benih sengon bergenetik baik, telah dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta melalui pembangunan Kebun Benih Semai Uji Keturunan Sengon di Cikampek Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan parameter genetik kebun benih sengon tersebut pada umur 4 bulan. Kebun benih ini didisain menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RALB) yang terdiri dari 80 famili, 4 treeplot dan 6 blok. Variabel penelitian yang diamati adalah persen hidup, pertumbuhan dan beberapa paramater genetik. Hasil analisa menunjukkan bahwa persen hidup rata-rata sengon berkisar antara 82,47 % sampai dengan 93,38%, sedangkan hasil analisis varian terhadap diameter batang dan tinggi tanaman menunjukkan berbeda nyata. Pertumbuhan rerata diameter batang mencapai 0,87 cm dan tinggi 0,76 m. Taksiran nilai heritabilitas diameter (h2i = 0,10) dan tinggi ((h2 i = 0,16)) termasuk klasifikasi sedang/moderat. Korelasi genetik diameter x tinggi cukup kuat (rg = 0,90) dan lebih tinggi dari korelasi fenotip (rp = 0,78).

Kata Kunci


kebun benih sengon; Falcataria moluccana; pertumbuhan; heritabilitas; korelasi genetik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Achmad, B., S. Mulyana dan A. Badrunasar. 2004. Pemeliharaan Hutan Rakyat Jenis Sengon. Albasia Vol.1 No.2 Maret 2004. Loka Penelitian dan Pengembangan Hutan Monsoon, Ciamis.

Alrasyid, H. 1997. Evaluasi penerapan TJTI. Makalah Seminar hasil-hasil penelitian. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Andayani, W. 2003. Efisiensi pemasaran kayu sengon rakyat di Daerah Sentra Produksi Kabupaten Wonosobo. Jurnal Hutan Rakyat, Vol. V, No. 1, 2003. Fakultas Kehutanan, UGM, Yogyakarta

Buitjtenen, J.P.V. and J.L. Yeiser. Exercise in Quantitative Genetic of Forest Trees. Forest Genetic Laboratory. Texas A&M University.

Cotteril, P.P and C.A. Dean. 1990. Successful Tree Breeding with Index Selection. CSIRO Devision of Forestry and forest Product. Australia

Fins, L., Sharon T.F., dan Janeth V.B. 1992. Handbook of Quantitatif Forest Genetics. Kluwer Academic Publisher. Dodrecht, The Netherland.

Siregar, I.Z, T. Yunanto dan J. Ratnasari. 2008. Prospek Bisnis, Budidaya, Panen dan Pasca Panen Kayu Sengon. Penebar swadaya. Jakarta

Susanto, M. 1999. Evaluasi awal kebun benih uji keturunan jenis Paraserianthes falcataria umur 4 bulan di Candiroto Jawa Tengah. Buletin Penelitian Pemuliaan Pohon. Vol. 3 No. 1. Badan Litbang Departemen Kehutanan dan Perkebunan. BP3BTH. Yogyakarta.

Susanto, M. 1999. Evaluasi awal kebun benih uji keturunan jenis Paraserianthes falcataria umur 3 tahun di Candiroto Jawa Tengah. Buletin Penelitian Pemuliaan Pohon Vol.3.No. 1. Badan Litbang Departemen Kehutanan dan Perkebunan. BP3BTH. Yogyakarta.

Syahri dan T. Nurhayati. 1991. Analisis kimia kayu dan kulit kayu jeungjing. Pusat Litbang Hasil Hutan. Laporan Hasil Penelitian (Tidak diterbitkan).




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.2.85-91

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.