PERUBAHAN KANDUNGAN KARBON DAN NILAI EKONOMINYA PADA KONVERSI HUTAN RAWA GAMBUT MENJADI HUTAN TANAMAN INDUSTRI PULP

Yanto Rochmayanto, Dudung Darusman, Teddy Rusolono

Sari


Hutan gambut merupakan cadangan karbon yang penting. Saat ini keberadaan hutan rawa gambut semakin terancam oleh ekpansi HTI pulp, sehingga penelitian tentang perubahan kandungan C dan nilai ekonominya penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perubahan simpanan C pada konversi hutan rawa gambut menjadi HTI pulp, dan (2) mendapatkan nilai ekonomi karbon pada hutan alam gambut dan hutan tanaman industri pulp. Kandungan C dikuantifikasi dengan persamaan alometrik, dan nilai ekonomi C dihitung dengan pendekatan penerimaan ekonomi proyek REDD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi hutan gambut bekas tebangan dan sekunder menyebabkan penurunan kandungan C vegetasi masing-masing sebesar 103,53 ton/ha/th dan 61,02 ton/ha/th. Sedangkan konversi pada hutan gambut terdegradasi menyebabkan peningkatan kandungan karbon vegetasi sebesar 22,47 ton/ha/th. Nilai ekonomi HTI pulp diperoleh sebesar Rp 15,56 juta/ha. Proyek REDD HTI pulp dari hutan terdegradasi menyebabkan peningkatan nilai ekonomi sebesar 20,21% dan 51,13% untuk harga satuan kompensasi US$ 9 dan 12/tCO2-e. Proyek REDD pada hutan gambut bekas tebangan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari HTI pulp pada harga satuan kompensasi US$ 9.00/tCO2-e dan US$ 12/tCO2-e pada skenario UP PAN-KARBON dengan konservasi maupun PHPL. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa karbon dari hutan gambut lebih bernilai ekonomi dibandingkan dengan pengusahaan HTI pulp.


Kata Kunci


karbon; hutan rawa gambut; hutan tanaman industri; konversi; REDD

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agus, F., Suyanto, Wahyunto, and Noordwijk M van. 2007. Reducing emissions from peatland deforestation and degradation : carbon emission and opportunity costs. International symposium and workshop on tropical peatland. Carbon-climate-human interaction- carbon pool, fire, mitigation, restoration and wise use. Yogyakarta, Indonesia, 27-31 August 2007.

Anshari, G.Z. and Armiyarsih. 2005. Carbon Declinefrom Peatlands and Its I mplications on Livelihood Security of Local Communities. On Daniel Murdiyarso & Hety Herawati, Editor. Carbon Forestry : Who Will Benefits. Centerfor International Forestry Research. Bogor, Indonesia.

Istomo. 2002. Kandungan Fosfor dan Kalsium serta Penyebarannya pada Tanah dan Tumbuhan Hutan Rawa Gambut (Studi kasus di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bagan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau). Disertasi (Tidak dipublikasikan). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Jaya, A., U.J. Siregar, H. Daryono, dan S. Suhartana. 2007. Biomasa Hutan Rawa Gambut Tropika pada Berbagai Kondisi Penutupan Lahan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam No. 4 (4). Pusat Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Ministry of Forestry. 2008. IFCA 2007 Consolidation Report : Reducing Emission from Deforestation and Degradation in Indonesia.: FORDA (Forest Research and Development Agency). Jakarta, Indonesia.

Murdiyarso, D., U. Rosalina, K. Hairiah, L. Muslihat, I.N.N. Suryadiputra dan A. Jaya. 2004. Petunjuk Lapangan : Pendugaan Cadangan Karbon Lahan Gambut. Proyek Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia . Wetl and International - Indonesia Programme and Wild life Habitat Canada . Bogor, Indonesia.

Murray, B.C. 2004. Economics of Forest Carbon Sequestration. On Sills E.O. and K. Lee Abt, Editor. Forest in a Market Economy. Kluwer Academic Publishers. Dordrecht/ Boston/London.

Pearce, D.W., dan Turner R.K. 1990. Economic of Natural Resources and the Environment. Harvester Wheat sheaf. London.

Bahruni, E. Suhendang, D. Darusman dan H.S. Alikodra. 2007. Pendekatan Sistem dalam Pendugaan Nilai Ekonomi Total Ekosistem Hutan : Nilai Guna Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 4 No. 3 September 2007. Pusat Penelitian Sosial Ekonomidan Kebijakan Kehutanan. Bogor.

Brown, S. 1994. Estimating biomass and biomass change in tropical forests, a primer. FAO Forestry Paper 134. Rome: FAO. h t t p : //www.fao.org/docrep/W4095E/w4095e06.htm [18 Juli 2009].

Departemen Kehutanan. 2008. Eksekutif Data Strategis Kehutanan 2008. Departemen Kehutanan. Jakarta.

FAO (Food and Agricultur Organization). 2006. Global Forest Resources Assessment 2005 : Progress towards sustainable forest management. FAO Forestry Paper 147. FAO. FAO. Rome.

Hairiah, K. dan S. Rahayu. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office, Universitas Brawijaya. Bogor, Indonesia.

Ginoga, K.L. dan M. Lugina. 2007. Biaya Transaksi dalam Perolehan Sertifikat Penurunan Emisi Mekanisme Pembangunan Bersih Kehutanan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Nomor 1 (4).

Hooijer, A., M. Silvius, H. Wösten and S. Page. 2006. PEAT-CO2 : Assessment of CO2 emission from drained peatlands in SE Asia. Delft Hydraulics in corporation with Wetl and Internationaland Alterra Wageningen. Wageningen.

IPCC (International Panel on Climate Change). 2006. 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories Volume 4: Agriculture, Forestry and Other Land Use. Prepared by the National Greenhouse Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Buendia L., Miwa K., Ngara T. and Tanabe K. (eds). IGES. Japan.

Pirard, R. 2005. Pulpwood Plantations as Carbon Sinks in Indonesia: Methodological challenge and impact on livelihoods. On Murdiyarso, D. and Herawati H, Edtor. Carbon Forestry : Who Will Benefit? Proceedings of Workshop on Carbon

Sequestrationand Sustainable Livelihoods. Center for International Forestry Research. Bogor, Indonesia.

Rahmat, M., A. Sumadi, dan A.B. Hidayat. 2007a. Pendugaan Serapan Karbon Hutan Tanaman Acacia crassicarpa pada Lahan Gambut. Laporan Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Palembang: Balai Penelitian Kehutanan.

Rahmat, M., A. Sumadi, dan A.B. Hidayat. 2007b. Pendugaan Serapan Karbon Hutan Tanaman Acacia crassicarpa umur 2 dan 3 tahun di HTI PT. SBA Wood Industries. Prosiding Workshop Sintesa Hasil Litbang Hutan Tanaman. Tanggal 14 Desember 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor. [239 – 245]

Sheil, D., A. Casson, E. Meijaard, M. van Noordwijk, J. Gaskell, J. Sunderland-Groves, K. Wertz and M. Kanninen. 2009. The Impact and Opportunities of Oil Palm in Southeast Asia : What do we know and what do we need to know. Occasional paper No. 51. Center for International Forestry Research. Bogor. Indonesia..

Wahyunto, S. Ritung, Suparto dan Subagjo. 2005. Sebaran Gambut dan Kandungan Karbon di Sumatera dan Kalimantan 2004. Wetland International Indonesia Programme. Bogor, Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.2.93-106

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.