DAMPAK PENURUNAN KADAR AIR TERHADAP RESPON FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA PROPAGUL Rhizophora apiculata Bl.

Asep Rohandi, Nurin Widyani

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak penurunan kadar air terhadap fisiologis dan biokimiawi propagul Rhizophora apiculata Blume. Penurunan kadar air dilakukan melalui pengeringan dan penyimpanan pada dua (2) suhu ruang simpan. Penurunan kadar air propagul dengan cara pengeringan selama 1, 2 dan 3 minggu; Penyimpanan propagul secara konvensional. Rancangan percobaan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor untuk percobaan pertama dan dua faktor untuk percobaan yang kedua (kondisi dan periode simpan). Parameter fisiologi yang diamati meliputi daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan nilai perkecambahan, sedangkan parameter biokimia meliputi kandungan pati, lemak, protein dan daya hantar listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengeringan dan penyimpanan menyebabkan penurunan viabilitas propagul sejalan dengan makin lamanya periode pegeringan dan penyimpanan. Sampai pengeringan selama 3 minggu, kadar air propagul mencapai 31,72% dan belum menunjukkan kadar air kritis dan daya berkecambah propagul masih cukup tinggi (86,67%). Penyimpanan propagul R. apiculata (kadar air awal 54,02%) dalam ruang kamar dapat mempertahankan daya berkecambah hingga 29%, kecepatan berkecambah 0,26% per etmal dan nilai perkecambahan 0,02 selama 8 minggu. Kandungan biokimia propagul cenderung meningkat dengan makin lamanya periode pengeringan dan penyimpanan.


Kata Kunci


iokimia; fisiologi; kemunduran; pengeringan; penyimpanan; Rhizophora apiculata

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul Baki, A.A and J.D. Anderson. 1970. Viability

and leaching of sugar from germinating Barley. Crop Science, 10: 31 - 34

Adimargono, S. 1997. Recalcitrant seeds, identification, and storage. Final Thesis in Tropical Plant Production. Larenstein International Agriculture College, Deventer.

Anderson, J.D. 1970. Physiological and Biochemical Differences in Deteriorating Barley Seed. Crop Science, 10: 36 - 39

Anggraini, Y.N. 2000. Pengaruh Media Simpan, Ruang Simpan dan Lama Simpan terhadap Viabilitas Propagul Rhizophora apiculata. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan. 39 hal.

AOSA. 1983. Seed Vigor Testing Handbook. Prepared by Seed Vigor Test Committee of the Association of Official Seed Analysis. Contribution No 32 .88p

Blanche. C.A.; J.D. Hodges; A.E. Gomez and E. Gonzales. 1991. Seed chemistry of the Tropical Tree Vochysia hondurensis Sprague Forest Science Vol.37 No. 3:949-952.

Bonner, F.T. 1991. Estimating Seed Quality of Southern Pines by Leachate Conductivity. United States Departement of Agriculture. New Orleans, Louisiana.

Byrd, H. 1983. Pedoman Teknologi Benih. PT. Pembimbing Massa. Jakarta.

Chin, H. F., B. Krishnapillay, P. C. Stanwood, 1989. Seed Moisture: Recalcitrant vs. orthodox seeds. In: Seed Moisture. Eds. Ph. C. Stanwood and N. B. McDonald, CSSA Special. Publ. No. 14, Crop Science Society ofAmerica, Madison, Wisconsin, USA.

Dourado, A.M and E.H Roberts. 1984. Chromosome alterations in stored seeds. Annals of Botany Company 54: 767 - 778.

Girija, T. and S. Srinivasan. 1998. Metabolic

Changes associated with Desiccation in Calamus Seeds. IUFRO Seed Symposium Recalcitrant Seeds 12 - 15 October 1998. Kualalumpur. Malaysia.

Handayani, B.R. 2003. Pengaruh Media Simpan, Ruang Simpan dan Lama Penyimpanan terhadap Viabilitas Propagul Bruguera gymnorhyza. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. 59 hal. Tidak Dipublikasikan.

Hindra, B. 2006. Potensi dan Kelembagaan Hutan Rakyat. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : 14-23. http : // www. dephut . go . id / files / Pot_Klbg_HR.pdf. Diakses tanggal 3 September 2008.

ISTA. 1985. Seed Science and Technology. Vol. 13. Zurich, Switzerland.

ISTA. 2006. International Rules for Seed Testing. The Internationa Seed Testing Association (ISTA) P.O. Box 308, 8303 Bassersdorf, CH - Switzerland.

Justice, O. L. dan Louis, N. Bass. 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali Pers.

Lauridsen, E.B., K. Olesen and E. Scholer. 1992. Packaging Materials for Tropical Tree Fruits and Seeds. Denmark: Humblebaek: Krogerupvej 3 A, DK-350: Danida Forest Seed Centre. 25 p.

Mugnisjah, W. Q., A. Setiawan, C. Santiwa dan Suwarto. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nkang, A. 1988. Some Aspects of Biochemical Basis of Viability Loss in Stored Guilfoxylia monostylis Seeds. Seed Science and Technology 16: 247-260.

Nugroho, A. A. 1998. Pendugaan Kualitas Benih Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb) dan Sengon Laut (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) Berdasarkan Uji Daya Hantar Listrik. Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan IPB. Bogor.

Pammenter, N.W and P. Berjak. 1997. Aspect of our understanding of the biology and responses of non-orthodox seeds. In Tailor, A.G and Xue Lin Huang ( eds). Progress in Seed Research. Confernce Proceedings of the 2nd ICSST. China.

Pian, Z. A. 1981. Pengaruh Uap Etil Alkohol terhadap Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L.) dan Pemanfaatannya untuk Menduga Daya Simpan. Disertasi Doktor Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.

Sadjad, S. 1972. Kertas Merang untuk Uji Viabilitas Benih di Indonesia. Disertasi Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor. Tidak dipublikasikan.

. 1993. Dari Benih Kepada Benih. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta

Santoso , U . 2008 . H utan Man grove , Permasalahan dan Solusinya . http://uripsantoso.wordpress.com/2008/0 4/03/hutan-mangrove-permasalahan-dan-solusinya/. Diakses tanggal 3 September 2008.

Schmidt, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan bekerjasama dengan Indonesia Forest Seed Project (IFSP). Jakarta.

Sudjindro. 1994. Indikasi Kemunduran Viabilitas Oleh Dampak Guncangan Pada Benih Kenaf ( Hibiscus cannabinus L.). Disertasi Program Pasca Sarjana. IPB. Tidak dipublikasikan.

Syamsuwida, D., Naning Y., Enok, R.K.; Adang M dan Endang I. 2002. Biokimia Benih: Kemunduran benih yang disebabkan oleh perubahan fisiologi dan biokimia benih orthodok. LHP No. 375. BPPTP. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Tatipata, A., Prapto Yudono, A. Purwantoro dan Woerjono Mangoendidjojo. 2004. Kajian Aspek Fisiologi dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai dalam Penyimpanan. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 11 No. 2, 2004 : 76-87. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.4.167-179

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.