AKURASI METODE UJI CEPAT DALAM MENDUGA MUTU FISIOLOGIS BENIH DAMAR

Muhammad Zanzíbar, Nanang Herdiana

Sari


Metoda standar pengujian mutu fisiologis benih adalah uji perkecambahan (uji langsung), namun waktunya relatif lama. Metode pengujian tidak langsung (uji cepat) dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan informasi yang cepat, akurat dan efisien, yaitu dianalisis berdasarkan proses metabolisme serta kondisi fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menduga mutu fisiologis kelompok benih damar secara cepat menggunakan uji tetrazolium, hidrogen peroksida, eksisi embrio dan belah. Hasil uji t dan analisis korelasi daya berkecambah diperoleh bahwa masing-masing metoda uji cepat dapat digunakan sebagai pengganti uji perkecambahan langsung. Persamaan dugaan daya berkecambah, adalah : uji tetrazolium : Y = 1,0319x + 4,3975 (r2 : 90%), uji hidrogen peroksida : Y = 0,9072x + 9,1285 (r 2 : 92,7%), uji eksisi embrio : Y = 0,9474x + 10,749 (r2 : 92,8%) dan uji belah :Y = 0,8957x + 6,7977 (r2 : 91,6%).


Kata Kunci


benih; damar; fisiologis; perkecambahan; uji cepat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonimous, 2007. Petunjuk Teknis Pengujian Mutu Fisik dan Fisiologis Benih Tanaman hutan. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta

Bonner F.T, Vozzo J.A, Elam W.W and Land S.B. 1994. Tree Seed Technology Training Course. Instructors Manual. General technical report SO 106. US Department of agriculture. Southern forest experiment station. New Orleans - Louisiana.

Leadem, C.L. 1984. Quick test for tree seed viability. Management report No. 18, ISSN. 0702-9861. B.C. Ministry of Forest Land Research Branch.

Leubner, G. 2006. Hydrotime: Population based threshold germination model. The Seed Biology Place.

Schmitd, L. 2000. Pedoman penanganan benih tanaman hutan tropis dan sub tropis (Terjemahan). Departemen Kehutanan. Jakarta.

rtawijaya, A, Iding K, Kosasih, K, dan Soewanda A.P, 1981. Atlaskayu Indonesia. Jilid I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Direktorat Jenderal Kehutanan. Bogor.

Sagala, J, dan Endah S.R, 1990. Pengaruh kadar air awal, perlakuan asam propionat, suhu dan kelembaban nisbi udara ruang simpan terhadap viabilitas benih damar (Agathis lorantifolia Salisb). Laporan uji coba NO.

Balai Teknologi Perbenihan. Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Bogor

Steel, R.G.D. dan James H. T. 1991. Prinsip dan prosedur statistika, status pendekatan biometrik (Terjemahan). PT. Gramedia. Jakarta.

Zanzibar, M. 1996. Aplikasi uji cepat viabilitas benih tanaman hutan. Prosiding ekpose program dan hasil-hasil penelitian perbenihan kehutanan. Balai Teknologi Perbenihan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kehutanan. Bogor.

Zanzibar, M, dan Naning, Y. 2003. Standar prosedur dan kunci interpretasi beberapa benih tanaman hutan berdasarkan uji cepat. Prosiding seminar hasil-hasil penelitian Balai Litbang Teknologi Perbenihan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kehutanan. Bogor

Zanzibar, M, dan Nanang, H. 2005. Ketepatan beberapa metode uji cepat dalam menduga viabilitas benih mangium. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 2(02): 205 - 215.

Zanzibar, M. 2009. Kajian metode uji cepat sebagai metode resmi pengujian kualitas benih tanaman hutan di Indonesia. Jurnal Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional 11 (1): 38 - 45.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.4.181-189

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.