AKTIVITAS INSEKTISIDA BINTARO ( Cerbera odollam Gaertn) TERHADAP HAMA Eurema spp. PADA SKALA LABORATORIUM

Sri Utami

Sari


Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam budidaya sengon (Paraserianthes falcataria) adalah serangan hama. Eurema spp. merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman sengon baik pada skala persemaian maupun lapangan. Terdapat banyak teknik pengendalian yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama Eurema spp. Salah satunya yaitu pengendalian dengan memanfaatkan tanaman yang berpotensi sebagai insektisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh ekstrak bintaro dalam mengendalikan serangga hama Eurema spp. pada skala laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bintaro memberikan pengaruh signifikan terhadap mortalitas dan penghambatan perkembangan serangga hama Eurema spp. Ekstrak biji bintaro mempunyai efek insektisidal paling kuat dibandingkan dengan ekstrak daging buah dan daun bintaro. Ekstrak biji bintaro menyebabkan mortalitas larva Eurema spp. sebesar 90%, keberhasilan pembentukan pupa dan imago masing-masing sebesar 16,67% dengan waktu yang dibutuhkan 1,7 hari lebih lama dibandingkan dengan kontrol. Diduga kandungan kimia yang terdapat di dalam ekstrak bintaro mampu memberikan efek insektisidal terhadap hama Eurema spp.

Kata Kunci


bintaro; Eurema spp.; insektisida nabati; mortalitas; sengon

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dadang, D. Prijono. 2008. Insektisida Nabati : Prinsip, Pemanfaatan dan Pengembangan. Departemen Proteksi Tanaman. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Penerjemah. Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta.

Prijono, D. 1998. Insectisidal activity of Meliaceous seed extracts againstCrocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera : yralidae). Bul HPT 10 : 1-7.

PROSEA. 2002. Plant Resources of South-East Asia 12 : Medicinal and Poisonous Plants 2. PROSEA. Bogor. Indonesia.

Salleh. 1997. Ethnobotany , Ethno Pharmacognasy and Documentation of Malaysia Medicinal and Aromatic Plants. UKM. Malaysia. http://www. borneofocus.com/saip/vaic/R&D/article5. htm.

SAS Institute. 1990. SAS/STAT User's Guide, Version 6, Vol. 2. Eth ed. Cary (NC) : SAS Institute.

Schoonhoven, LM., T. Jermy, JJA. Van Loon. 1998. Insect Plant Biology : from Physiology to Evolution. Chapman & Hall. London. 409p.

Suharti, M. 1991. Buku Pintar Sengon Paraserianthes falcataria (L.) NIELSEN. Departemen Kehutanan. Bogor.

Tarmadi, D., AH. Prianto, I. Guswenrivo, T. Kartika, S. Yusuf. 2007. Pengaruh Ekstrak Bintaro (Cerbera odollam Gaertn.) dan Kecubung ( Brugmansia candida Pers) terhadap Rayap Tanah Captotermes sp. J. Trop. Wood Scie. & Tech. Vol 5 No 1 2007.

Tomlinson, CB. 1986. The Botany of Mangroves.

Cambridge University Press. Cambridge.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.4.211-220

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.