PEMANFAATAN TEGAKAN Acacia auriculiformis SEBAGAI POHON PENAUNG DAN INANG TANAMAN CENDANA (Santalum Album Linn)

I Komang Surata

Sari


Tegakan acasia (Acacia auriculiformis) adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pohon penaung dan inang cendana. Penggunaan acasia sebagai pohon penaung atau inang yang terlalu rapat dan dalam waktu yang lama akan menurunkan pertumbuhan tanaman cendana karena persaingan akan semakin meningkat, oleh sebab itu pada kerapatan penaung dan umur tertentu perlu dilakukan pengurangan penutupan tajuk salah satunya dengan cara pemangkasan cabang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengurangan penutupan tajuk A. auriciliformis sebagai pohon penaung dan inang dengan cara pemangkasan cabang terhadap pertumbuhan tanaman cendana. Penanaman cendana dilakukan di bawah tegakan A. auriculiformis hasil dari tanaman reboisasi yang telah berumur 5 tahun dengan kerapatan tegakan 6 x 6 m dan tajuknya mulai menutup. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Berblok dengan perlakuan pemangksan cabang tegakan A. auriculiformis : 0 %, 25 %, 50 %, 75 %, 100 % per pohon yang dilakukan pada umur 2 tahun setelah tanam dan selanjutnya setiap tahun dilakukan pemangkasan terubusan cabang sampai umur 8 tahun. Perlakuan terdiri dari 3 blok dan setiap blok terdiri dari 25 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 8 tahun pemangkasan cabang pohon penaung atau inang nyata meningkatkan tinggi, diameter, dan persen hidup tanaman cendana masing-masing 45 %, 48 %, dan 107 %. Persen hidup tanaman cendana paling baik dihasilkan pada perlakuan pemangkasan cabang umur 3 tahun sebanyak 76 % dan umur 8 tahun 91 %. Pemangkasan cabang dapat meningkatkan temperatur udara 14 % dan intensitas cahaya matahari 53 %. Intensitas cahaya matahari nyata meningkatkan persen hidup tanaman cendana.


Kata Kunci


Pohon penaung; tanaman inang; cendana; pemangksan cabang; tegakan Acacia auriculiformis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anthony, T., J. E. D. Fox. and D. R. Barrett. 1993. Environmental Effects of Early Growth of Santalum album L. with Particular Reference to Shade Regimes. Santalum 13: 29-47.

Baker, F. S. 1950. Principles of Silviculture. Mc. Graw Hill Book Company. Inc. New York.

Barret, D. R. 1989. A Brief Note on the Regeneration of Sandal to Suplement Existing Stock in Forest or to Replace Sandal that May Killed by Spike. In. Santalum album (Indian Sandalwood) literature review, Mulga Research Centre. Western Austra lian Institute of Technology. Perth.

Bergez, J. E. and C. Dupraz, 2000. Effect of Ventilation on Growth of Prunus avium Seedlings Grown in Tree Shelters. Agr and For.Met. 104 : 199-214

Dupraz, C. and J. E. Bergez. 1999. Carbon Dioksida Limitation of the Photosyntesis of Prunus avium L Seedlings Inside an Unventilated Treeshelter. For. Ecol. Mgmt. 119 :89-97

Faridah, E. 2007. Fisiologi Stress. Program Studi Ilmu Kehutanan, Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Gardener, F.P., R. B. Peace. and R. L. Mitchell. 1985. Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press. USA.

Hamzah, Z. 1976. Sifat Silvika dan Silvikultur Cendana ( Santalum album L.) di Pulau Timor. Laporan No.227. Lembaga Penelitian Hutan, Bogor.

Mayhead, G. J. and I. R. Boothman. 1997. The Effect of Treeshelter Height on Early Growth of Sessile Oak (Quercus petraea (matt) Liebl). J. For. 70:151-155.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.1993. Peta Tanah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor.

Radomiljac, A. M., J. A. Mc.Comb. and J. F. Mc.Grath. 1999. Intermediate Host Influences on the Root Hemi-parasite Santalum album L. Biomas Partitioning..For. Ecol. and Mgmt. 143:-153.

Schmidt, F. G. and J. M. A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry Period Rations for Indonesia with Western New Guinea. Verhand 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Djakarta.

Salisbury, B. F. and C. W. Ross. 1992. Plant Physiology. Pergamon Press. 4 th edition. Oxford, London, New York, Paris

Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik. PT.

Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia. Jakarta.

Surata, I. K. 1993. Pengaruh Jenis Inang terhadap Pertumbuhan Semai Cendana (Santalum album L.). Santalum 9: 1-9.

Surata, I. K., Harisetijono. dan M. Sinaga. 1995. Pengaruh Penanaman Sistem Tumpangsari terhadap Pertumbuhan Cendana (Santalum album L.). Savana 20 : 17-25

Surata, I. K. and J. E. D. Fox. 2000. Government Initiatives to Encourage Land Holders to Participate in Planting Sandalwood in East Nusa Tenggara. Paper Presented on the IUFRO Working Group Meeting at Cairns, Queensland, Australia, 7-12 January 2000.

Surata, I.K. dan M. Idris. 2001. Status Penelitian Cendana di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berita Biologi 5 (5) :521-539




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.5.241-251

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.