KAJIAN PENETAPAN DAUR OPTIMAL HUTAN TANAMAN Acacia mangium DITINJAU DARI KESUBURAN TANAH

Nina Mindawati, Pratiwi Pratiwi

Sari


Acacia mangium Willd. merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh yang dikembangkan secara besar-besaran dalam pembangunan hutan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu serat. Sampai saat ini daur tebang yang ditetapkan adalah 8 - 9 tahun, dan dianggap cukup aman dari segi ekologis. Di lapangan, penebangan mulai diturunkan menjadi 5 - 6 tahun karena kebutuhan bahan baku yang mendesak, sehingga diduga akan mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kajian ini bertujuan untuk menentukan daur optimal A. mangium yang aman terhadap kesuburan tanah melalui perhitungan ketersediaan hara, kehilangan hara melalui panen, aliran permukaan dan erosi pada areal tegakan berbagai umur di PT Arara Abadi, Riau dengan jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daur optimal jenis A. mangium tetap 8 tahun, tetapi dapat diturunkan menjadi 6-7 tahun dengan penambahan unsur hara kalsium dan phosphat serta penerapan teknik silvikutur intensif. Diharapkan hasil kajian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengambilan kebijakan dalam pengelolaan hutan tanaman A. mangium  khususnya dalam menentukan daur tebang.


Kata Kunci


A. mangium Willd.; daur optimal; kesuburan tanah; unsur hara

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Awang, Kand D. Taylor. 1993. Acacia mangium Growing and Utilization. Winrock International and the Food and Agriculture Organization of the United Nation, Bangkok.

Barrows, H. L, and V.J. Kilmer, 1963. Plant Nutrient Losses from Soils by Water Erosion. Advances in Agronomy Vol.15: 303 - 315, Acad. Press, New York, London.

Dirjen Bina Produksi Kehutanan. 2007. Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Direktorat Bina Produksi Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Kurnia, V.A. Abdurachman, and S. Sukmana. 1986. Comparison of Two Methods in Assesing the Soil Erodibility Factor of Selected Soils in Indonesia. Penelitian tanah dan pupuk No.5: 33 - 37.

Mindawati, N. 1995. Pengaruh Penanaman Jenis Acacia mangium Willd. terhadap Kondisi Hara Tanah di KPH Majalengka Perum Perhutani Unit Ill Jawa Barat. Program Pasca Sarjana IPB - Bogor.

Pratiwi dan N. Mindawati. 2005. Laju Aliran Permukaan, Tingkat Brosi dan Kehilangan Unsur Hara pada Berbagai Umur Tegakan A. mangium. Journal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vl. II, No.3,p: 251-257.

PT.Arara Abadi. 2001. Rencana Kerja Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (RKPHTI) PT. Arara Abadi. Jakarta.

Nasendi, B. 1984. Proyeksi Demand dan Supply Kayu Menjelang Tahun 2000 dan 2020. dalam Kini Menanam Esok Menuai. Fakultas Kehutanan IPB - Bogor, Hal 216- 231.

Retnowati, E. 1988. Beberapa Catatan tentang Acacia mangium Willd. Jenis Potensial untuk Hutan Industri. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Vol. IV. No. 1 ;P. 24 - 27.

Ruhiyat, D. 1993. Dinamika Unsur Hara dalam Pengusahaan Hutan Alam dan Hutan Tanaman : Siklus Biogeokimia Hutan Rimba lndonesia Vol.XXVIII. No. 1-2 :47-56.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2008.5.2.109-118

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.