PENGARUHTIPE PENYERBUKAN TERHADAP KEBERHASILAN REPRODUKSI PADA TANAMAN Melaleuca cajuputi subsp cajuputi

Noor Khomsah Kartikawati

Sari


Pada umumnya biji yang dihasilkan dari kebun benih untuk penanaman skala operasional  merupakan hasil penyerbukan alam (open pollination).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan reproduksi pada penyerbukan alam (open pollination) dibandingkan dengan penyerbukan silang (crossed pollination) dan penyerbukan sendiri (selfing) pada kebun benih kayu putih, Sembilan pohon plus dipilih sebagai pohon induk berdasarkan potensi pembungaannya. Hasil penelitian menunjukkan baik pada penyerbukan  silang, alam maupun sendiri mempunyai nilai Reproductive Success (RS) lebih rendah dari nilai Efisiensi Penyerbukan (EP). Tipe penyerbukan juga berpengaruh nyata terhadap nilai EP dan RS. Besamya nilai RS dan EP pada penyerbukan silang adalah 6.6 dan 56.8; pada penyerbukan alam adalah 3.28 dan 43.6; dan pada penyerbukan sendiri adalah 0 dan 17.8. Pada penyerbukan sendiri besamya nilai RS adalah 0 % karena dari hasil perkecambahan tidak ada biji yang viabel. Pengujian terhadap viabilitas  benih menunjukkan benih hasil penyerbukan silang mempunyai viabilitas paling baik dibanding dengan tipe penyerbukan alam dan penyerbukan sendiri. Sekalipun demikian viabilitas benih hasil dari penyerbukan silang dan penyerbukan alam relatif sama.


Kata Kunci


Efisiensi Penyerbukan (EP); kayu putih; Reproductive Success (RS); tipe penyerbukan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Barlow., B.A and J. Forrester. 1984. Pollen Tube Interactions in Melaleuca, in Pollination 84. University of Melbourne. Australia.

Bawa, K.S dan M. Hadley.1990. Reproductive Ecology of Tropical Forest Plant. The Parthenon Publishing Group. Unesco.Paris.

Darjanto dan S. Satifah. 1982. Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. PT. Gramedia. Jakarta.

Doran J, A.Rimbawanto, B.V. Gunn and A.Nirsatmanto. 1998. Breeding Plan for Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi in Indonesia, Technical Report No. 98/178, CSIRO Forestry and Forest Products, Canberra, Australia.

Kartikawati, N.K. 2005. Tingkat Inkompatibilitas Bersilang Sendiri pada Tanaman Kayu Putih. Jurna Penelitian Hutan Tanaman Vol. 2 No 3.

Kenrick, J.1986. A Method for Estimating Self-Incompatibility. In Wiliams.E.G.Knox R.B.and Irvine,D. (eds).Pollination 86. University of Melbourne. Australia.

Moncur, M.W. 1995. Techniques for Pollinating Eucalypts. Australian centre for Agricultural Research. Canberra.

Owens, J.N., P. Somsathapornkul dan S. Tangmitcharon. 1991. Manual Studying Flowering and Seed Ontogeny in Tropical Forest Trees. ASEAN-Canada Tree Seed Centre. Muak-Lek Saraburi 18180, Thailand.

Schmidt, Lars dan Danida Forest Seed Centre, 2000. Pedoman Penanganan Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Terjemahan dari Guide to Handling of Tropical and Subtropical Forest Seed. Direktorat Jendral Rehabilitasi lahan dan Perhutanan Sosial. Departemen Kehutanan.

Susanto M, J.C. Doran, R. Arnold and A. Rimbawanto. 2003. Genetic Variation in Growth and Oil Characteristics of Melaleuca cajuputi subsp cajuputi and Potential for Genetic Improvement. Journal of Tropical Forest Science 15(3):469-482.

Zobel, B.J. and J. Talbert. 1984.Applied Forest Tree Improvement. John Wiley and Sons. New York.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2008.5.2.99-107

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.