PENENTUAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH DAN VIGOR DAYA SIMPAN RELATIF BENIH MERBAU, AKOR DAN MINDI

M. Zanzibar M. Zanzibar, Agus Astho Pramono

Sari


Benih bervigor tinggi adalah benih yang mampu berproduksi normal pada kondisi sub optimum dan di atas normal pada kondisi optimum.  Untuk melihat tampilan benih setelah ditanam atau disimpan perlu dilakukan uji vigor. Penelitian ini bertujuan mengetahui vigor kekuatan tumbuh dan vigor daya simpan relatif benih merbau (Intsia bijuga), akor (Acacia auriculiformis) dan mindi (Melia azedarach). Tingkat viabilitas diperoleh dengan cara penuaan dipercepat (accelerated aging) melalui penjenuhan benih dengan uap etanol (90 %) dan hembusan udara panas (50o C). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan ulangan sebanyak 4 kali, setiap ulangan terdiri dari 50 bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masing-masing jenis, benih dengan tingkat viabilitas yang rendah akan lebih responsif terhadap penurunan vigor. Pada kondisi di bawah tekanan (sub optimum), benih merbau mampu tumbuh dengan baik seperti halnya pada kondisi optimum sehingga benih ini relatif memiliki vigor kekuatan tumbuh tertinggi, diikuti kemudian oleh benih akor dan mindi. Benih merbau dan akor relatif lebih tahan terhadap pengaruh penuaan atau lingkungan yang tidak menguntungkan selama masa konservasi sehingga benih ini memiliki vigor daya simpan tertinggi, dibandingkan dengan pada benih mindi. 


Kata Kunci


vigor; kekuatan tumbuh; daya simpan; benih merbau; akor dan mindi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Artola, A., de los Santos, G. Garc¬a, CastaÃeda and G. Carrillo. 2003. A Seed Vigour Test for Birdsfoot Trefoil (Lotus corniculatus L.). Seed Science and Technology, Volume 31, Number 3. International Seed Testing Association (ISTA), pp. 753-757(5).

AOSA. 1983. Seed Vigor Testing Handbook no. 32 to the handbook on seed testing. Association of Offisial Seed Analysts. USA.

Kartika, E. 1994. Penentuan Kriteria Vigor Bibit serta Pengaruh Tingkat Devigorasi dan Densitas Benih terhadap Keberhasilan Persemaian Paraserianthes falcataria dan Acacia mangium. Tesis Fakultas Pascasarjana. IPB Bogor.

Pramono, A.A. dan Danu. 1998. Teknik Pematahan Dormansi Benih Mindi (Melia azedarach). Buletin Teknologi Perbenihan Vol. 5 No. 3. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

Robert, E.H. 1983. Seed Deterorioration and Loss of Viability. In : Advances in Research and Technology of Seeds. Pudoc, Wageningen.

Sadjad, S., E. Murniati dan S. Ilyas. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih: dari Komparatif ke Simulatif. PT Grasindo – PT Sang Hyang Seri. Jakarta.

SAS Institute Inc. 1985. SAS User’s Guide : Statistics, Version 5 edition. SAS Institute Inc., Cary. NC.

Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan

Subtropis 2000. Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan. Jakarta

Yuniarti, N. 1997. Penentuan Cara Perlakuan Pendahuluan Benih Merbau (Intsia bijuga). Buletin Teknologi Perbenihan Vol. 4. No. 2. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

Zanzibar, M. 2003. Kemunduran Viabilitas beberapa Benih Pohon Hutan akibat Pengaruh Perlakuan Pengusangan. Buletin Teknologi Perbenihan Vol. 10 No. 1. Balai Litbang Teknologi Perbenihan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2009.6.3.145-155

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.