PENYAKIT KARAT TUMOR PADA SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) DI PERKEBUNAN GLENMORE BANYUWANGI, JAWA TIMUR

Illa Anggraeni

Sari


Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen), salah satu jenis tanaman yang sudah sejak lama diusahakan di kawasan hutan tanaman, hutan rakyat dan perkebunan di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Saat ini masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan sengon adalah adanya serangan penyakit karat tumor yang disebabkan oleh fungi Uromycladium tepperianum. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penyakit, gejala penyakit, persentase kejadian penyakit (disease incidence), intensitas penyakit (diseases severity), dan uji pengendalian pendahuluan menggunakan berbagai fungisida sintetik yang berbahan aktif difenokonazol 250 g/l, tembaga hidroksida 82,4 g/l, metil tiofanat 500g/l, propineb 70%, klorotalonil 75%. Selain fungisida sintetik juga digunakan beberapa bahan yang mudah di dapat oleh pengelola yaitu larutan spirtus, kapur campur garam dengan perbandingan 10 : 1 dan belerang campur kapur dengan perbandingan 1 : 1. Penelitian dilaksanakan di areal perkebunan PT. Glenmore, Banyuwangi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi perlakuan fungisida sintetik tidak efektif sedangkan penggunaan campuran belerang dan kapur dapat mencegah dan mengendalikan karat tumor.

Kata Kunci


karat tumor, Sengon, Uromycladium tepperianum

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alrasjid, H. 1972. Beberapa keterangan tentang Albizia falcataria (L) Fosberg. Menara Perkebunan 40 (4) : 153 158.

Alexopoulos, C.J. and C.W. Mims. 1979. Introductory Mycology. John Wiley & Sons.

Anggraeni, I. dan E. Santoso. 2003. Penyakit karat puru pada sengon (Paraserianthes falcataria) di Pulau Seram. Buletin Penenlitian Hutan. No. 636/2003. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam Bogor.

Anonimous. 1990. Peta kesesuaian agroklimat pengembangan hutan tanaman industri (Albizia falcataria) di Pulau Jawa. Kerjasama Metereologi Pertanian Indonesia dengan Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Franje, N.S, H. C. Alovera, I. M. Olazo, E. E. Danlag, L. N. Capili, R. B. Alovera, CMU. Gall Rust of

Falcata (Albizzia falcataria L.) Back: Its Biology and Identification. Http:// www.pcarrd.dost.gov.ph/consortia/nomcarrd/researches/1993/1993_r5.htm.Diakses pada 27-10-2008.

Old, K.M., L.S. See, J.K. Sharma, and Z.Q. Yuan. 2000. A Manual of Diseases of Tropical Acacias in Australia, South-East Asia and India. Center for International Forestry Research (CIFOR). Jakarta.

Old, K.M. 2002. Misi penelitian madre cacao. Laporan untuk klien, No. 1119 Juni 2002. Klien : Dinas Pembangunan Internasional Australia (Australian Agency for International Development). Produk Hutan dan Kehutanan CSIRO. Canberra.

Schmidt, F.H. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verh. No. 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Semangun, H. 1996. Pengantar Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sinaga, M. 2000. Diktat Kuliah. Dasar-dasar Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian Jurusan Hama dan Penyakit. Institut Petanian Bogor. Bogor.

Sutakaria, J. 1980. Diktat Ilmu Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian, Departemen Ilmu Hama dan




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2009.6.5.311-321

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.