EFISIENSI PEMASARAN KAYU SENGON (Falcataria moluccana) DI AREAL HUTAN RAKYAT PEKON LENGKUKAI, KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG (Marketing Efficiency of Sengon (Falcataria moluccana) Wood in Lengkukai Village, Tanggamus District, Lampung Province)

Rian Betti Kusuma, Hari Kaskoyo, Rommy Qurniati

Sari


                                                ABSTRACT

Wood demand has increased, but wood supply from natural forests and industrial plantations has decreased. Small scale privately owned forest is an alternative to meet wood needs. To ensure the sustainability of small scale privately owned forest, it should provide high profit for the farmers and that can only be achieved by eficiency in the wood marketing. This study aimed to analyzed the efficiency of sengon wood marketing in Pekon Lengkukai Village. The research was conducted in January-February 2020. Data was collected through observation, documentation studies, and interviews with farmers and traders. Respondents consisted of 52 sengon wood farmers selected by simple random sampling and 10 marketing institutions (3 sawmills, 2 traders, and 5 loggers) selected by snowball sampling. The data were analyzed through marketing channels and market performance by using share and profit margin ratio calculation. The results identified four channels of sengon wood marketing, namely: (1) farmers - end consumers (2) farmers - sawmill - consumers, (3) farmers - collectors traders - sawmill - consumers, and (4) farmers - wood cutters - collector - sawmill - consumer. Sawmill has significant influence on marketing and achieved the highest ratio of profit margins. Based on the ratio of profit margins and share price at the farm level, the marketing of sengon wood in Lengkukai Village is inefficient. The bargaining position of farmers needs to be improved, by forming farmer groups as a marketing institution that accommodates and promotes farmer’s sengon wood, and open farmer’s access to market information and capital credit.


                                            ABSTRAK

Kebutuhan pasokan kayu mengalami peningkatan, tetapi kayu dari hutan alam dan hutan tanaman industri mengalami penurunan. Hutan rakyat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini. Untuk menjaga kelestarian hutan rakyat, maka petani sebagai pengelolanya harus mendapatkan keuntungan yang tinggi, hal ini dapat tercapai jika pemasarannya efisiensi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efisiensi pemasaran kayu sengon di Pekon Lengkukai, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Penelitian dilaksanakan bulan Januari-Februari 2020. Pengambilan data dilakukan melalui observasi lapang, studi dokumentasi dan wawancara pada petani kayu sengon serta lembaga pemasaran yang terlibat. Responden petani kayu sengon yang diwawancara, meliputi 52 orang petani yang dipilih secara acak sederhana, dan 10 lembaga pemasaran (3 sawmill, 2 pedagang pengumpul, dan 5 penebang kayu) yang dipilih menggunakan metode snowball sampling. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan saluran pemasaran dan keragaan pasar melalui perhitungan share dan ratio profit margin. Hasil penelitian mengidentifikasi empat saluran pemasaran kayu sengon di Pekon Lengkukai, Kabupaten Tanggamus, yaitu: (1) petani – konsumen akhir (2) petani – sawmill – konsumen akhir, (3) petani – pedagang pengumpul – sawmill – konsumen akhir, dan (4) petani – penebang kayu – pedagang pengumpul – sawmill – konsumen akhir. Sawmill memiliki pengaruh besar terhadap pemasaran kayu sengon dan juga memperoleh rasio profit margin tertinggi. Berdasarkan ratio profit margin dan share harga di tingkat petani, maka pemasaran kayu sengon di Pekon Lengkukai belum efisien. Untuk pemasaran lebih efisiensi, posisi tawar petani perlu ditingkatkan dengan membentuk kelompok tani sebagai lembaga pemasaran untuk menampung dan memasarkan kayu sengon dari petani, dan membuka akses petani pada informasi pasar kayu sengon dan kredit permodalan.



 


Kata Kunci


Keragaan pasar; lembaga pemasaran; margin; saluran pemasaran; sawmill

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arbi, M., Thirtawati, T., & Junaidi, Y. (2018). Analisis saluran dan tingkat efisiensi pemasaran beras semi organik di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 11(1), 22-32.

Baladina, N., Anindita, R., Rosidi, A., Pelletier, E., Smith, D., Hassan, M., Kim, J., Alemayehu, B., Cahyono, W., Marwanti, S., Sari, I.N., Winandi, R., & Agribisnis, D. (2011). Analisis efisiensi pemasaran durian di Desa Wonoagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Jurnal Habitat, 16(1), 59-66.

Bakti, G. F., Supriono, B., & Meiganati, K. B. (2018). Pendugaan Potensi Tegakan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Cigudeg KabupatenBogor. Jurnal Nusa Sylva, 18(2), 90– 97.

Dewi, N., Yusri, J., & Saputra, A.J. (2018).Analisis struktur perilaku dan kinerja pasar komoditi padi di Desa BungaRaya dan Desa Kemuning Muda Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Jurnal Agribisnis, 19(1), 42-56.

Hasyim, A.I. (2012). Pengantar Tataniaga Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Hikmah, H., & Purnomo, A.H. (2019). Saluran, margin dan efisiensi pemasaran rumput laut di Sentra Kawasan Minapolitan Kabupaten Sumbawa. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 3(2), 61-69.

Irawanti, S., Prawesti, A., & Ekawati, S. (2012). Manfaat ekonomi dan peluang pengembangan hutan rakyat sengon di Kabupaten Pati. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 9(3), 126-139.

Kusuma, R. B. (2020). Efisiensi pemasaran kayu sengon (Falcataria moluccana) di Pekon Lengkukai Kecamatan Kelumbayan Barat Kabupaten Tanggamus. Skripsi. Universitas Lampung.

Lestari, S., Winarno, B., & Premono, B.T. (2015). Saluran pemasaran kayu pertukangan jenis bambang lanang (Michelia champaca) yang menguntungkan petani di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 12(2), 89-97.

Paririe, F.D., Marwa, J., & Panambe, N. (2020). Tingkat pendapatan pengusaha kayu gergajian berdasarkan margin keuntungan dan alur pemasaran kayu lokal di Distrik Manokwari Utara. Jurnal Kehutanan Papuasia, 5(2), 196-206.

Parmar, I.S., Soni, P., Kuwornu, J.K.M., & Salin, K.R. (2019). Evaluating farmers’ access to agricultural information: evidence from Semi-Arid Region of Rajasthan State, India. Agriculture (Switzerland), 9(60), 1-17.

Prasetya, A.Y., Qurniati, R., & Herwanti, S. (2020). Saluran dan margin pemasaran durian hasil agroforestri di Desa Sidodadi. Jurnal Belantara, 3(1), 3240.

Pratiwi, A.M., Kaskoyo, H., & Herwanti, S. (2019). Efisiensi pemasaran agroforestri berbasis kopi berdasarkan keragaan pasar: studi kasus di Pekon Air Kubang, Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari, 7(3), 299-308.

Priyanto, A. (2019). Laminasi kayu sengon sebagai salah satu solusi ketersediaan kayu untuk bahan bangunan. Taman Vokasi, 7(2), 182-188.

Putra, D.S.A., Lestari, D.A.H., & Affandi, M.I. (2015). Kelayakan finansial dan prospek pengembangan agribisnisengon (Albizia falcataria) rakyat di Kecamatan Kemiling Kota BandaLampung. JIIA, 3(4), 345-353.

Putri, R.K., Nurmalina, R., & Burhanuddin, B. (2018). Analisis efisiensi dan faktor yang memengaruhi pilihan saluran pemasaran. Jurnal Ilmiah Manajemen, 8(1), 109-135.

Qurniati, R. (2019). Pemasaran Hasil Hutan. Buku. Graha ilmu. Yogyakarta.

Risasmoko, A., Sundawati, L., Hutan, D.M., & Ipb, F.K. (2016). Kajian subsistem produksi dan pemasaran dalam pengembangan hutan rakyat. Jurnal Silvikultur Tropika, 7(1), 45–52.

Rumallang, A., Jumiati, J., Akbar, A., & Nandir, N. (2020). Analisis struktur, perilaku dan kinerja pemasaran kentang di Desa Erelembang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa. Jurnal Agrikultura, 30(3), 8390.

Septya, F., Widayanti, S., Sudiyarto, & Amir, I.T. (2018). Struktur dan perilaku pasar beras surabaya. JurnalAgridevina, 7(1), 27-39.

Sukadaryati, S., Yuniawati, Y., & Dulsalam, D. (2018). Pemanenan kayu hutan rakyat (Studi kasus di Ciamis Jawa Barat). Jurnal Ilmu Kehutanan 12(2), 142-155.

Supriyanto, W., & Iswandari, R. (2017). Kecenderungan Sivitas Akademika dalam memilih Sumber Referensi untuk Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 13(1),79.

Surata, A. (2017). Analisis finansial pembibitan sengon (Albazia falcataria) (Studi kasus di UD Sarana Rejeqi, Kabupaten Banyumas). Jurnal Pertanian Agros, 19(2), 159–167.

Utama, R.C., Febryano, I.G., Herwanti, S., & Hidayat, W. (2019). Saluran pemasaran kayu gergajian sengon (Falcataria moluccana) pada industri penggergajian kayu rakyat di Desa Sukamarga, Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Sylva Lestari, 7(2), 195-203.

Widyaningsih, T.S, & Diniyati, D. (2010). Kontribusi ekonomi dan sistem pemasaran hasil hutan rakyat pola wanafarma di Majenang, CILACAP. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 7(1), 55-71.

Wulandari, D., Qurniati, R., & Herwanti, S. (2018). Efisiensi pemasaran durian (Durio zibethinus) di Desa Wisata Durian Kelurahan Sumber Agung. Jurnal Sylva Lestari, 2(6), 68-76.

Zainuddin, M., & Sribianti, I. (2018). Pendapatan masyarakat pada komponen silvopasture dan agrisilvikultur di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 10(1), 136-144.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2020.17.2.101-116

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.