KONFLIK PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG PROVINSI SULAWESI SELATAN DAN UPAYA PENYELESAIANNYA

Abd. Kadir W., Nurhaedah M., Rini Purwanti

Abstract


Perubahan fungsi sebagian kawasan hutan di Kabupaten Maros menjadi kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) membawa dampak tersendiri bagi aktivitas masyarakat sekitar kawasan yang dapat memicu terjadinya konflik antara pemerintah dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui konflik yang terjadi dalam pengelolaan TN Babul serta upaya yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan TN Babul terkait dengan tata batas kawasan dan pemanfaatan sumberdaya alam hutan (SDAH) yang terdapat di dalamnya. Konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan persepsi dan pemberian informasi yang kurang benar dan lengkap terkait tata batas kawasan hutan dan pemanfaatan SDAH, belum efektifnya kegiatan sosialisasi kebijakan taman nasional, serta rendahnya tingkat pendapatan masyarakat sekitar kawasan TN Babul. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi dan mencegah terjadinya konflik yang lebih luas adalah dengan melakukan komunikasi dan dialog dengan masyarakat, melakukan sosialisasi kebijakan Taman Nasional dan mendetailkan kegiatan-kegiatan pada setiap zona TN Babul dengan tetap memperhatikan kondisi dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.

Keywords


TN Babul; konflik batas; konflik pemanfaatan SDAH; penyelesaian konflik

Full Text:

PDF

References


Balai TN Babul. 2008. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Periode 2008 - 2027 Kabupaten Maros dan Pangkep. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Maros.

Balai TN Babul. 2010. Laporan Konsultasi Publik Rancangan Zonasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Tingkat Desa dan Kecamatan. Kementerian Kehutanan. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Maros.

Fisher, S., Ludin, J., William, S., Abdi, D.I., Smith, R., dan William S. 2001. Mengelola Konflik, Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak. The British Council. Jakarta.

Hayati N, A. Kadir W, E.Hapsari, Zainuddin, dan Supardi. 2011. Valuasi ekonomi jasa lingkungan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Tidak dipublikasikan.

Innes, J.E. and Booher, D.E. 2003. Collaborative Po licymaking: Governance Through Dialogue. in Deliberative Policy Analisys. Understanding Governance in the Network Society. Edited by Hajer, M.A. dan Wagenaar, H. Cambrige Univer.

Jusuf, Y., Supratman dan Alif KS, M. 2010. Pendekatan Kolaborasi dalam Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung : Strategi Menyatukan Kepentingan Ekologi dan Sosial Ekonomi Masyarakat. Opinion Brief No. ECICBFM II-2010.02. The Center for People and Forest. RECOFTC. Makassar.

Kadir W., Abd., Awang, S.A., Purwanto, R.H. dan Poedjirahajoe, E. 2012a. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol. 19 No. 1. Maret 2012. Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM). Yogyakarta.

Kadir W., Abd., Awang, S.A., Purwanto, R.H. dan Poedjirahajoe, E. 2012b. Peremajaan Kemiri (Aleurites moluccana Wild.) pada Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (Sebuah Tinjauan Kebijakan Pemerintah). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Vol. 9 No. 3. Desember 2012. Kementerian Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Bogor.

Kadir W., Abd., Awang, S.A., Purwanto, R.H. dan Poedjirahajoe, E. 2013. Analisis Stakeholder Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol. 20 No. 1. Maret 2013. Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM). Yogyakarta.

Mangindaan, E.E. 1999. Sambutan Gubernur Sulawesi Utara, pada Pertemuan Regional Pengelolaan Taman Nasional Kawasan Timur Indonesia, Tanggal 23 Agustus 1999 di Manado.

Munggoro, D.W. 1999. Manajemen Kemitraan: Meretas Kemelut Pengelolaan Kawasan Konservasi. Makalah Prosiding. Seminar Pemberdayaan Aser Perekonomian Rakyat Melalui Strategi Kemitraan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Kabupaten Jember. Pustaka latin. Bogor.

Pruitt, D.G. dan Rubin, J.Z. 2009. Teori Konflik Sosial. Pustaka Pelajar. Yogjakarta.

Siregar, A.M. 1999. Kebijakan Pengelolaan Taman Nasional di Indonesia. Makalah disampaikan pada Pertemuan Regional Pengelolaan Taman Nasional Kawasan Timur Indonesia, Tanggal 23 Agustus 1999 di Manado.

Tadjudin, D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Pustaka Latin. Bogor.

Yusran, 2005. Mengembalikan Kejayaan Hutan Kemiri Rakyat. Governance Brief. Nomor 10. Juni 2005. Center for International Forestry Research, CIFOR. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2013.10.3.186-198

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.