THE VIEWS OF FOREST OUTSKIRT COMMUNITY ON AGROFORESTRY DEVELOPMENT PROGRAM

Dewa Oka Suparwata

Abstract


Nowadays, development of agroforestry has been focused on the people living near forest. Positive views from community may have a good impact on agroforestry development program. This research aims to study the views of the forest outskrit community on the agroforestry development program in Dulamayo Barat village, Telaga Sub District, Gorontalo Regency, Gorontalo Province. The study used survey approach and focus group discussion (FGD) method. Respondents were all the members of agroforestry farmer group. The entire population were taken for interview (10 respondents) while FGD was attended by 26 participants. Data were analyzed descriptively. The result showed that 100% of the respondents want the program to be sustainable, although from the socio economic point of view the impact has not contributed significantly. From the respondents views of its benefit, 50% believe that the program is for critical land rehabilitation, 30% have a view for the improvement of environmental service, 10% view to increase community economy, and 10% view that the program is to eliminate erosion. These indicate that the community is concerned with agroforestry development, therefore, continuous facilitation is needed. Furthermore, the community expects to be actively involved in the agroforestry development program.

Keywords


Community's view; forest; agroforestry

Full Text:

PDF

References


Adrianto, L., & Wahyudin, Y. (2004). Modul pengenalan konsep dan metodologi valuasi ekonomi sumber daya pesisir dan laut. Bogor: PKSPL-IPB.

Achmad, B., Simon, H., Diniyati, D., & Widyaningsih, T. S. (2012). Persepsi petani terhadap pengelolaan dan fungsi hutan rakyat di Kabupaten Ciamis. Jurnal Bumi Lestari, 12(1), 123–136.

Afifuddin, Y. (2006). Penilaian ekonomi agroforestry tembawang di Kabupaten Sintang dan Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. (Tesis Pascasarjana). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ali, M. S. S., Nikoyan, A., Salman, D., Demmalino, E. B., & Summase, I. (2015). Multi-actors collaboration in ecolabelling community teak forest management in Southeast Sulawesi Province, Indonesia. International Journal of Agriculture System (IJAS), 3(1), 91–102.

Amaruzaman, S. (2015). Para petani dan penyandang dana perlu membuka mata mereka akan besarnya manfaat bentang lahan yang terintegrasi. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Office. Edisi Khusus AgFor Sulawesi, 8(3), 13.

Ardi, Kartodiharjo, H., Darusman, D., & Nugroho, B. (2011). Prospek usaha agroforestry karet dan jernang di Kabupaten Sarolangun-Jambi. Artikel, 6(1), 10–14.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hilir. (2013). Pekerjaan kajian potensi pengembangan agroforestry Kabupaten Rokan Hilir. (Laporan Akhir). Pekanbaru: Kerja Sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hilir dengan PT. Kuanta Graha Marga.

Caya, Gunawan, T., Suprodjo, S. W., & Muta’ali, L. (2014). Optimalisasi penggunaan lahan untuk agroforestri di Daerah Aliran Sungai Cimanuk Propinsi Jawa Barat. Jurnal Teknosains, 4(1), 39–53.

Center for International Forestry Research. (2003). Refleksi empat tahun reformasi mengembangkan sosial forestri di era desentralisasi. Jakarta: Center for International Forestry Research (CIFOR).

Cole, R. J. (2010). Social and environmental impacts of payments for environmental services for agroforestry on small-scale farms in Southern Costa Rica. International Journal of Sustainable Development and World Ecology, 17(3), 208–216.

Gunawan, K. S., Barkey, R. A., & Hajar, M. A. I. (2012). Implementasi program pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat dalam perspektif pemberdayaan masyarakat desa hutan. Artikel, (6), 1–15.

Hairiah, K., Sardjono, M. A., & Sabarnurdin, S. (2003). Pengantar agroforestri. (Bahan ajar 1). Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF).

Hakim, I. (2010). Orientasi makro kebijakan social forestry di indonesia (pp.1-31). Dalam. Hakim, I., Irawanti, S., ……, Rulliaty, S. Sosial forestry menuju restorasi pembangunan kehutanan berkelanjutan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan.

Hiola, A. S. (2011). Agroforestri ilengi: Suatu kajian pelestarian dan pemanfaatan jenis pohon (studi kasus di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo). (Tesis Pascasarjana). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Irawan, A., Iwanuddin, Halawane, J. E., & Ekawati, S. (2017). Analisis persepsi dan perilaku masyarakat terhadap keberadaan kawasan KPHP model poigar. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(1), 71–82.

Kittur, B. H., & Bargali, S. S. (2013). Perspectives of agroforestry: Present and future facets. Journal of Progressive Agricultue, 4(2), 91–94.

Kow, E., Wijaya, C., Khasanah, N., Rahayu, S., Martini, E., Widayati, A., … Saad. (2015). Profil klaster telaga-telaga biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF), SEA Regional Office.

Kristiana, L. (2016). Evaluasi agroforestry terhadap tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Pakong (pp. 434-441). Prosiding Seminar Nasional Agribisnis dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan III, Mei 2016. Bangkalan: Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura.

Latumahina, F., & Sahureka, M. (2006). Agroforestri: Alternatif pembangunan pertanian dan kehutanan berkelanjutan di Maluku. Jurnal Agroforestri, 1(3), 6–10.

Mahendara, F. (2009). Sistem agroforestri dan aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Maulaya, F. R. (2016). Identifikasi sistem agroforestri dan peluang keberlanjutannya di hutan rakyat Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. (Skripsi). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mayrowani, H., & Ashari. (2011). Pengembangan agroforestry untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani sekitar hutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 83–93.

Meijer, S. S., Catacutan, D., Ajayi, O. C., Sileshi, G. W., & Nieuwenhuis, M. (2015). The role of knowledge, attitudes and perceptions in the uptake of agricultural and agroforestry innovations among smallholder farmers in Sub-Saharan Africa. International Journal of Agricultural Sustainability, 13(1), 40–54.

Nikoyan, A., Uslinawaty, Z., Meisanti, Rahmah, N., & Arsyad, M. (2013). The Impact of eco-labeling and forest certification on teak forest plantation. International Journal of Agriculture System, 1(1), 81–89.

Noordwijk, M. Van, Agus, F., Suprayogo, D., Hairiah, K., Pasya, G., Verbist, B., & Farida. (2004). Peranan agroforestri dalam mempertahankan fungsi hidrologi daerah aliran sungai (DAS). Agrivita, 26(1), 1–8.

Nyanga, P. H., Johnsen, F. H., Aune, J. B., & Kalinda, T. H. (2011). Smallholder farmers’ perceptions of climate change and conservation agriculture: Evidence from Zambia. Journal of Sustainable Development, 4(4), 73–85.

Prasetyo, B. D. (2016). Agroforestry kaliwu in Sumba: Sebuah tinajuan sosiologis. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 13(3), 189–199.

Puspasari, E., Wulandari, C., Darmawan, A., & Banuwa, I. S. (2017). Aspek sosial ekonomi pada sistem agroforestri di areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 5(3), 95–103.

Rachman, E., & Hani, A. (2014). Pola agroforestry sengon (Falcataria moluccana L.) dan cabai merah keriting di Dataran Tinggi Ciamis Jawa Barat. Jurnal Penelitian Agroforestry, 2(1), 35–44.

Rendra, P. P. R., Sulaksana, N., & Alam, B. Y. C. S. S. S. (2016). Optimalisasi pemanfaatan sistem agroforestri sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi tanah longsor. Bulletin of Scientific Contribution, 14(2), 117–126.

Ruhimat, I. S. (2015). Tingkat motivasi petani dalam penerapan system agroforestry. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 12(2), 131–147.

Ruhimat, I. S. (2016). Faktor kunci dalam pengembangan kelembagaan agroforestry pada lahan masyarakat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 13(2), 73–84.

Satriani, Golar, & Ihsan, M. (2013). Persepsi dan sikap masyarakat terhadap penerapan program pemberdayaan di sekitar Sub Daerah Aliran Sungai Miu (kasus program SCBFWM di Desa Simoro Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi). Warta Rimba, 1(1), 1–10.

Setiawan, H., Purwanti, R., & Garsetiasih, R. (2017). Persepsi dan sikap masyarakat terhadap konservasi ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(1), 57–70.

Sumarlan, Sumardjo, Tjitropranoto, P., & Gani, D. S. (2012). Peningkatan kinerja petani sekitar hutan dalam penerapan sistem agroforestri di Pegunungan Kendeng Pati. Jurnal Agro Ekonomi, 30(1), 25–39.

Suparwata, D. O., Arsyad, M., Hamidun, M. S., Rukmana, D., & Bahua, M. I. (2016). Community participation on evaluation stage in critical land rehabilitation program. Advances in Environmental Biology, 10(10), 170–180.

Supriadi, H., & Pranowo, D. (2015). Prospek pengembangan agroforestri berbasis kopi di Indonesia. Perspektif, 14(2), 135–150.

Suryanto, P., Tohari, & Sabarnurdin, M. S. (2005). Dinamika sistem berbagi sumber daya (resouces sharing) dalam agroforestri: Dasar pertimbangan penyusunan strategi silvikultur. Ilmu Pertanian, 12(2), 165–178.

Tiurmasari, S. (2016). Analisis vegetasi dan tingkat kesejahteraan masyarakat pengelola agroforestri di Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Tjatjo, N. T., Basir, M., & Umar, H. (2015). Karakteristik pola agroforestri masyarakat di sekitar hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, 4(3), 55–64.

Triwanto, J. (2011). Model pengembangan agroforestry pada lahan marginal dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan. Humanity, 7(1), 23–27.

Triwanto, J. (2016). Analisis usaha tani masyarakat pada berbagai tingkat perkembangan agroforestri, RPH Pujon Kidul, BKPH Pujon, KPH Malang (pp.273-284). Prosiding Seminar Nasional dan Gelar Produk (SeNasPro), Malang 17-18 Oktober 2016. Malang: DPPM Universitas Muhammadiyah Malang.

Widianto, Utami, S. R., & Hairiah, K. (2003). Agroforestri dan ekosistem sehat. (Bahan Ajar 3: Fungsi dan Peran Agroforestri). Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF).

Wulandari, C. (2010). Studi persepsi masyarakat tentang pengelolaan lanskap agroforestri di Sekitar Sub DAS Way Besai, Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15(3), 137–140.

Yuslinawari. (2016). Model agroforestri untuk penyangga ekosistem di Lereng Selatan Taman Nasional Gunung Merapi. (Tesis Pascasarjana). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Yuwariah, Y. A. (2015). Potensi agroforestri untuk meningkatkan pendapatan, kemandirian bangsa, dan perbaikan lingkungan (pp. 1-21). Prosiding Seminar Nasional Agroforestri Tahun 2015. Bandung: Universitas Padjadjaran. Diunduh 13 Oktober 2017 dari http://balitek-agroforestry.org/btpaciadmin/content/prosiding_Fdownload/Makalah_Utama_%26_Komisi_A_Semnas_AF_Unpad_2015.pdf




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2018.15.1.47-62

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.