Ecosystem Restoration Conservation Partnership As A Conflict Solution in the Gunung Halimun Salak National Park

Dadang Edi Rochaedi, Dolly Priatna, Sata Yoshida Srie Rahayu

Abstract


The ecosystem restoration conservation partnership program is a new policy from the Ministry of Environment and Forestry which aims to reduce conflicts due to forest land use in conservation areas. Gunung Halimun Salak National Park (GHSNP) is one of the conservation areas facing tenure conflicts, particularly in the Gunung Botol Resort area, where there are people who have lived and cultivated the land for decades, long before the Decree of the Designation of the GHSNP was issued. In an effort to address tenurial conflicts in Malasari Village, which is one of the villages within the management area of Gunung Botol Resort, the community took the initiative to collaborate with the GHSNP manager through a scheme called ecosystem restoration conservation partnership. This study aims to formulate a strategy for developing an ecosystem restoration conservation partnership in GHSNP by using a qualitative approach which is presented in a descriptive form. Data were analyzed using SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) technique. The results of the study indicate that the ecosystem restoration conservation partnership program is recommended to be implemented by utilizing existing strengths and opportunities, as well as developed through synergy and collaboration that involves multi-stakeholders.

Keywords


Community; conservation area; ecosystem restoration conservation partnership; tenurial conflict.

References


Aulia, T., & Purwandari, H. (2012). Pengelolaan sumberdaya hutan oleh pemerintah vs komunitas lokal : Upaya mencari titik temu. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 6(1), 46–60. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JSEP/article/view/802

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. (2017). Rencana pengelolaan jangka panjang Taman Nasional Gunung Halimun Salak tahun 2018-2027 (pp. 1–102).

Direktorat Jenderal PSKL. (2020). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 2020-2024.

Hartoyo, D. ; F. P. E. ; S. P. K. (2019). Kemitraan konversi dan masa depan hutan Papua. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 149.

Hastanti, B. (2018). Development strategy of Masoi (Cryptocarya massoia (Oken) Kosterm.) as NonTimber Forest Products in Teluk Bintuni, West Papua With SWOT Analysis. Jurnal Wasian, 5(1), 43–56. https://doi.org/10.20886/jwas. v5i1.4202.

Hidayati, U. (2005). Ketiadaan dalam keberadaan studi kasus tentang beban berlebih pada petani (peasant) perempuan di dua desa dalam kawasan ekosistem halimun. International Symposium of the Journal Antropologi Indonesia, 1–18.

KLHK. (2018). Refleksi hutan sosial: Hutan Untuk rakyat. humas. http://ppid.menlhk.go.id/siaran_ pers/browse/1718. Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2020.

Kurniawan, W., Kusmana, C., Basuni, S., Munandar, A., & Kholil, K. (2013). Landuse Conflicts Analysis at Mount Halimun Salak National Park. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 3(1), 23–30. https://doi. org/10.19081/jpsl.2013.3.1.23.

Marina, I., & Dharmawan, H. (2011). Analisis Konflik Sumberdaya Hutan di Kawasan Konservasi. Solidality: Jurnal Transdisiplin, Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 05(01), 90–96.

Moleong, J. L. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peraturan Direktur Jenderal KSDAE No. 6 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Kemitraan Konservasi pada KSA dan KPA.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 83 Tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 43 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar KSA dan KPA.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 44 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.85/ Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan KSA dan KPA.

Prabowo, S. A., Basuni, S., Suharjito, D., Pascasarjana, S., & Bogor, I. P. (2010). Konflik tanpa henti: Permukiman dalam Kawasan Taman Nasional Halimun Salak. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(3), 137–142.

Prayitno, D. E. (2020). Kemitraan konservasi sebagai upaya penyelesaian konflik tenurial dalam pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 6. https:// jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/175. Rangkuti. (2013). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rukminda, G. M., Soekmadi, R., & Adiwibowo, S. (2020). Perspektif masyarakat terhadap program kemitraan kehutanan sebagai solusi konflik tenurial di kesatuan pengelolaan hutan lindung Rinjani Barat. Media Konservasi, 25(1), 17–25. https://doi.org/10.29244/medkon.25.1.17-25.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Surati, Sylviani, Sakuntaladewi, Niken. Hidayat, Dian Charity & Ariawan, K. (2021). Persepsi masyarakat hukum adat terhadap keberadaan hutan di Kasepuhan Karang dan Cisungsang Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 18(2), 99–115.

Utomo, J. P. (2017). Strategi pengembangan wisata alam di Pulau Madura pasca pembangunan jembatan Suramadu (studi kasus pada dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bangkalan). (Skripsi) Universitas Brawijaya, Malang.

Zulvianita, Desiana., Purnamahati, Rina Ratnasih,& Dwiartama, A. (2021). Evaluasi dan strategi pengelolaan penyadapan pohon pinus sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 18(1), 1–14.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2021.18.3.171-184

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.