JELUTUNG'S LATEX AS A LEADING NON TIMBER FOREST PRODUCT ON PEATLAND
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Basri, H.M. (2001). Analisis margin pemasaran industri gula aren produksi pengrajin gula aren di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Jurnal Kalimantan Scientiae, 58, 55-71.
Bastoni & Lukman, A.H. (2004). Prospek pengembangan hutan tanaman jelutung pada lahan rawa Sumatera (pp. 85-97). Pr osiding Ekspose Ter padu Hasil-Hasil Penelitian: Menuju Pembangunan Hutan Tanaman Produktivitas Tinggi dan Ramah Lingkungan, Yogyakarta 11-12 Oktober 2004. Yogyakarta: Pusat Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
[BPDAS] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kahayan. (2009). Pembangunan area model silvikultur intensif (SILIN). (Laporan Kegiatan). Palangka Raya: Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kahayan.
Budiningsih,K.& Ardhana,A. (2011).Analisis ekonomi dan kelayakan finansial pembangunan hutan tanaman penghasil kayu pertukangan. (Laporan Hasil Penelitian RPI Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan). Banjarbaru: Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru.
Daryono, H. (2000). Teknik membangun hutan tanaman industri jenis jelutung (Dyera spp.). Informasi Teknis Galam, 3/98.
Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan (2003). Pemberdayaan petani melalui sistem keber- samaan ekonomi berdasarkan manajemen kemitraan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan.
Karyono, O.K. (2008). Peluang usaha budidaya jelutung (Dyera costulata) pada lahan gambut di Kalimantan Tengah. Majalah Kehutanan Indonesia (MKI), II/2008.
Limin, S.H. (2004). Kondisi hutan rawa gambut di Kalimantan Tengah dan strategi pemulihannya. In Tampubolon, A.P., Hadi, T.S., Wardani, W., & Norliani (Eds.), Prosiding Seminar Ilmiah: Kesiapan Teknologi untuk Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan Rawa Gambut di Kalimantan Tengah, Palangkaraya, 12 Mei 2004. Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II/2009 tahun 2009 tentang Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan.
Suharjito, D., Sundawati, L., Suyanto, & Utami, S.R. (2003). Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri. (Bahan Ajar Agroforestri 5). Bog o r : Wo rld A g r oforestry C entre (ICRAF).
Triyono, P. (2000). Perkembangan posisi tawar petani dalam pemasaran damar mata kucing di Lampung. Jurnal Sosial Ekonomi, 1(1), 49-61.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2015.12.1.43-57
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:
...More
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.