OPTIMASI TEKNIK PEMURNIAN GLUKOMANAN PADA TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume)

Gunawan Trisandi Pasaribu, Novitri Hastuti, Lisna Efiyanti, Totok K Waluyo, Gustan Pari

Abstract


Porang (Amorphophallus muelleri Blume) adalah salah satu jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya. Dari aspek budidaya dan kandungan tepungnya, tepung porang menjadi salah satu sumber pangan alternatif. Saat ini, peningkatan kadar glucomannan menjadi tantangan dalam pengolahan pasca panen porang. Peningkatan kadar glukomanan akan meningkatkan pemanfaatan tepung porang dan membuka pasar tepung porang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik pemurnian glukomanan yang optimal. Penelitian dilakukan dengan teknik perendaman dengan etanol (30%, 40%, dan 50%) dan natrium bisulfit (2%, 3%, dan 4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik perendaman dengan etanol berpengaruh nyata terhadap peningkatan kadar glukomanan. Pencucian dengan etanol 50% dan NaHSO3 2% dapat meningkatkan glukomanan dari 32,65% menjadi 83,96%. Proses perendaman dengan etanol meningkatkan kadar glukomanan tetapi tidak mempengaruhi kandungan zat besi (Fe) dan kalsium (Ca) tepung porang.


Keywords


Etanol; glukomanan; natrium bisulfit; porang

References


Almatsier, S. (2006). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Association of Official Analitical Chemists (AOAC). (1984). Official methods of analysis. (11th edition). Association of Official Analitical Chemists Inc., Washington, D.C.

Badan Litbang Pertanian. (2015). Technology of instant corn flour. Leaflet. International workshop and conference on Agricultural post-harvest handling and processing. Badan Litbang Pertanian, Bogor.

Badan Pusat Statistik. (2013). Proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Dai, S., Corke, H., & Shah, N. P. (2016). Utilization of konjac glucomannan as a fat replacer in low-fat and skimmed yogurt. Journal of Dairy Science, 99(9), 7063–7074. doi: //doi.org/10.3168/jds.2016-11131

Faridah, A., & Widjanarko, S. B. (2013). Optimization of multilevel ethanol leaching process of porang flour (Amorphophallus muelleri) using response surface methodology. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, 3(2), 74–80.

Faridah, A., Widjanarko, S. B., Sutrisno, A., & Susilo, B. (2012). Optimasi produksi tepung porang dari chip porang secara mekanis dengan metode permukaan respons. Jurnal Teknik Industri, 13(2), 158–166.

Gu, W. & Silverman, R. B. (2011). Synthesis of (S)-2-Boc-Amino-8-(R)-(tert butyldimethylsilanyloxy) decanoic acid, a precursor to the unusual amino acid residue of the anticancer agent microsporin B. Tetrahedron Letters, 52, 5438–5440.

Harmayani, E., Aprilia, V., & Marsono, Y. (2014). Characterization of glucomannan from Amorphophallus oncophyllus and its prebiotic activity in vivo. Carbohydrate Polymers, 112, 475–479. doi://doi.org/10.1016/j.carbpol.2014.06.019.

Irawan, S. S., & Widjanarko, S. B. (2013). Metilasi menggunakan pereaksi dimetil sulfat berbagai variasi konsentrasi methylation pada tepung porang (Amorphophallus muelleri). Journal Pangan dan Agroindustri 1(1), 148–156.

Mulyono, E. (2010). Peningkatan mutu tepung iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) sebagai bahan pengelastis Mi dan pengental melalui teknologi pencucian bertingkat dan enzimatis pada kapasitas produksi 250 kg umbi/hari. (Laporan). Balai Besar Penelitian dan Pengembahan Pasca Panen Pertanian. Bogor

Nishinari, K., & Zhang, H. (2004). Recent advances in the understanding of heat set gelling polysaccharides. Trends in Food Science and Technology, 15(6), 305–312. doi: //doi.org/10.1016/j.tifs.2003.05.001.

Pasaribu, G., Waluyo, T. K., Hastuti, N., Pari, G., & Sahara, E. (2016). Peningkatan kualitas tepung porang. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(3), 241–248. doi://doi.org/http://doi.org/10.20886/jphh.2016.34.3.241-248

Peraturan Menteri Kehutanan No.35. (2007). Hasil Hutan Bukan Kayu. Kementerian Kehutanan, Jakarta.

Piste, P. (2015). Calcium and its role in human body calcium and its role in human body, International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 4(2), 659-668.

Pusat Litbang Porang Indonesia. (2013). Modul diseminasi budidaya dan pengembangan porang (Amorphopallus muelleri Blume) sebagai salah satu potensi bahan baku lokal. Universitas Brawijaya, Malang.

Saputro, E.A, Lefiyanti, O. & Mastuti, E. (2014). Pemurnian tepung glukomanan dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) menggunakan proses ekstraksi/leaching dengan larutan etanol. Dalam Prosiding Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS (p. Hal K7-K13). Surakarta.

Standar Nasional Indonesia (SNI). (2013). Serpih porang (SNI 7939-2013). Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Tester, R., & Al-Ghazzewi, F. (2017). Glucomannans and nutrition. Food Hydrocolloids, 68, 246–254. doi: //doi.org/10.1016/j.foodhyd.2016.05.017.

Wardhani, D. H., Nugroho, F., Muslihudin, M., & Aryanti, N. (2016). Application of response surface method on purification of glucomannan from Amorphophallus oncophyllus by using 2-propanol. Scientific Study and Research: Chemistry and Chemical Engineering, Biotechnology, Food Industry, 17(1), 63–74.

Yanuriati, A., Marseno, D. W., Rochmadi, & Harmayani, E. (2017). Characteristics of glucomannan isolated from fresh tuber of porang (Amorphophallus muelleri Blume). Carbohydrate Polymers, 156, 56–63. doi://doi.org/10.1016/j.carbpol.2016.08.080.

Zhang, Y. Q., Xie, B. J., & Gan, X. (2005). Advance in the applications of konjac glucomannan and its derivatives. Carbohydrate Polymers, 60(1), 27–31. doi://doi.org/10.1016/j.carbpol.2004.11.003.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2019.37.3.197-203

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.