PENGARUH METODE DAN ARAH SADAP TERHADAP PRODUKSI GETAH JELUTUNG HUTAN TANAMAN INDUSTRI

Totok K Waluyo, Imam Wahyudi, G Santosa

Abstract


Getah jelutung adalah getah hasil eksudat/sadapan dari jenis Dyera. Kegunaan getah jelutung sebagai bahan baku permen karet, campuran pembuatan ban mobil, bahan baku pembuatan cat, perekat dan vernis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode dan arah sadap untuk menghasilkan getah jelutung optimal di hutan tanaman industri (HTI). Metode sadap yang digunakan adalah sayatan spiral dari kiri atas ke kanan bawah (1/2 S Kr Kn), sayatan berbentuk V dan sayatan spiral dari kanan atas ke kiri bawah (1/2 S Kn Kr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa HTI jelutung diperusahaan swasta adalah jenis jelutung rawa (Dyera polyphylla Miq. Steenis atau Dyera lowii Hook. f.) Metode sadap yang menghasilkan getah optimum dan mudah diterapkan adalah metode sayatan spiral dari kiri atas ke kanan bawah (1/2 S Kr-KN) yaitu 187,50 gram/pohon/sadap. Getah jelutung mengandung kadar air 46,20%, kadar abu 0,04%, kadar kotoran 0,24%, kadar nitrogen 0,07% dan kadar resin (ekstrak aseton) 52,71%.


Keywords


Getah, jelutung (Dyera polyphylla Miq. Steenis), hutan tanaman industri, metode sadap

References


ASTM. 1997. Standard Test Methods for Rubber Product-Chemical Analysis. D 297-93. Easton, MD. USA.

Badan Standardisasi Nasional. 2000. Standard Indonesian Rubber (SIR) SNI 06.1903- 2000. Jakarta.

Boer, E. and Ella, A.B. (Editors), 2001. Plant Resources of South-East Asia. No. 18. Plants producing exudates. Prosea, Bogor, Indonesia. 189 pp.

Burkill, L.H. 1955. A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsular. London. Vol. 1: 875-883.

Coppen, J.J.W. 1995. Gum, resins, and latexes of plant origin. Non Wood Forest Products. No.6. FAO, Roma.

Davies, B.T. and M. Mebarki. 1983. Speed of forward hand movement-the effect of age, sex, posture and hand. Ergonomics 26(11): 1077-1079.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 2007. Pembangunan Hutan Tanaman Industri. http://www.dephut.go.id/HTI. Diakses tanggal 15 Maret 2008.

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan. 2011. Pengembangan Industri Kehutanan Berbasis Hutan Tanaman. http://www.forda-mof.org. Diakses tanggal 11 Desember 2012.

Georgi, C.D.V. 1929. Jelutong. The Malayan Agricultural Journal XVII(5): 101-117.

Jayanthy, T. and P.E. Sankaranarayanan. 2005. Measurement of Dry Rubber Content in Latex Using Microwave Technique. Measurement Science Review, 5(3): 50-54.

Lemmens, R.H.M.J., I. Soerianegara and W.C. Wong. 1995. Plant Resourcees of South Asia. Timber Trees: Minor Commercial Timber. No. 5(2): 225-230. Prosea, Bogor.

Martawijaya, A.; I. Kartasujana; K. Kadir dan S.A. Prawira. 2005. Atlas Kayu Indonesia. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Bogor.

Mattjik, A. dan I. M. Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan MINITAB. Jilid I. IPB PRESS

Bogor.

McManus, 2002. Right hand, left hand: The origins of asymmetry in brains, bodies, atoms, and cultures. Weidenfeld & Nicolson, Ltd. Great Britain.

Nwaroh, K.O. and M.E. Enyiegbulam. 1998. Enhancement of Resistance to Oxidation Degradation of Natural Rubber Through Latex Degradation. Chinese Journal of Polymer Science, 16(2): 170 175.

Panjaitan, S,. S. Lestari dan Rusmana. 2005. Analisis Kelayakan Usaha Dan Prospek Pengembangan Budidaya Jelutung (Dyera polyphylla Miq. Steenis.) Galam, Balai Litbang Hutan Tanaman Banjarbaru, Vol. 1(2): 50-65.

Partadiredja, S. dan A. Koamesakh. 1973. Beberapa Catatan tentang Getah Jelutung di Indonesia. Proyek Penyusunan Kertas Kerja Hasil Hutan Non Kayu, Direktorat Jenderal Kehutanan. Seri No. IX.

Pratiwi. 2000. Potensi dan Prospek Pengem- bangan Pohon Jelutung untuk hutan Tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan, Bogor. Buletin Kehutanan dan Perkebunan, Vol 1(2): 111-117.

Siregar, T.H.S. 1995. Teknik Penyadapan Karet. Kanisius. Yogyakarta.

Subagyo, T. 2004. Teknik Penyadapan Getah Jelutung (Dyera lowii Hook.f.) pada Hutan Tanaman Industri PT. Dyera Hutan Lestari, Jambi. Makalah Lokakarya Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan (AUK) Dalam Rangka Rehabilitasi Hutan dan Lahan Di Prop. Jambi. Tanggal 14 Desember 2004.

Sumadiwangsa, S. 1973. Klasifikasi dan Sifat Beberapa Hasil Hutan Bukan Kayu. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor. Laporan No. 28.

Sumarmadji. 2006. Teknik Eksploitasi Tanaman Karet (Hevea brasiliensis). Pusat Penelitian Karet. Medan.

Waluyo, T.K. 2003. Perbandingan Sifat Fisiko- kimia Beberapa getah Jelutung (Dyera sp.) Olahan. Makalah Ekspose Hasil-hasil Penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sumatera dalam Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari. Tanggal 17 Desember 2003 di Medan.

Whitmore, T.C., I.G.M. Tantra and U. Sutisna. 1989. Tree Flora of Indonesia. Check List for Kalimantan. Agency for Forestry Research and development, Forest Research and Development Center, Bogor. Indonesia.

Williams, L. 1963. Economic Botany: Latici- ferous plants of economic importance IV, Jelutong (Dyera spp.). The New York Botanical Garden. Baltimore, Maryland: 110-126.

Zulnely dan T. Rostiwati. 1998. Pengaruh Lingkaran pohon dan Lebar Torehan terhadap Hasil Getah Jelutung di Kalimantan Tengah. Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol. 16(1) : 49-60.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2012.30.4.301-313

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.