BEBERAPA SIFAT DASAR DAN KEGUNAAN TIGA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL HUTAN ALAM SULAWESI

Mody Lempang, Muhammad Asdar

Abstract


Penelitian ini bertujuan mempelajari sifat dasar (struktur anatomi, sifat fisis dan mekanis, dan sifatpemesinan) tiga jenis kayu kurang dikenal asal hutan alam di Sulawesi, yaitu sama-sama (Pouteria firmaBaehni), palado (Aglaia sp.)dan kumea batu (Manilkara merrilliana H.J.L). Sifat dasar jenis kayu tersebut dan pemanfaatannya yang telah dilakukan secara lokal oleh masyarakat merupakan petunjuk berguna menetapkan kegunaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sama-sama memiliki kayu teras berwarna coklat tua sampai hitam dengan garis-garis hitam yang tidak beraturan; tekstur agak halus dan permukaan mengkilap; agak berat; penyusutan sedang; kelas kuat IV-III;mutu pemesinan baik;mutu serat baik untuk pulp dan kertas; kemungkinan pemanfaatan antara lain bahan konstruksi ringan untuk perumahan dan komponen tertentu pada perahu, venir kupas, glulam, pallet, pulp dan kertas. Palado memiliki kayu teras berwarna coklat muda sampai coklat kelabu; serat lurus, tekstur agak halus; ringan; penyusutan sedang; kelas kuat III;mutu pemesinan baik;mutu serat baik untuk pulp dan kertas; kemungkinan pemanfaatan antara lain bahan konstruksi ringan untuk perumahan dan komponen tertentu pada perahu, mebel murah, moulding, glulam, venir kupas, kerajinan, pulp dan kertas. Kumea batu memiliki kayu teras berwarna coklat kemerahan; lingkar tumbuh samar-samar dan terkadang jelas serta menampakkan corak yang indah berupa garis-garis sejajar pada potongan radial; serat lurus; tekstur halus dan permukaan kayu mengkilap; sangat berat, keras; penyusutan tinggi; kelas kuat II; mutu pemesinan sangat baik; mutu serat rendah untuk pulp dan kertas; kemungkinan kegunaan antara lain bahan bangunan dengan beban berat untuk perumahan dan perahu; karoseri truk, tiang listrik, mebel, moulding, venir sayatan, gagang peralatan, kerajinan dan arang.


Keywords


Kayu, sifat dasar, pemanfaatan, jenis kurang dikenal, Sulawesi

References


Anonim, 1976. Vademecum Kehutanan Indonesia. Direktorat Jenderal Kehutanan, Departemen Pertanian (DEPTAN), Jakarta.

________, 1981.Annual book of ASTM standards. Part 22 : Wood; Adhesives. American Society for Testing and Material (ASTM) Philadelphia. USA: 494- 520.

________, 2003.Standard methods of testing small clear specimens of timber. Japan Industrial Standard (JIS).Tokyo, Japan.

Asdar, M. 2007. Sifat Pengerjaan Jenis Kayu Kurang Dikenal Andalan Setempat. Laporan penelitian (tidak diterbitkan). Balai Penelitian dan

PengembanganKehutanan Sulawesi, Makassar. Dumanau, J. F. 1982. Mengenal kayu. PT. Gramedia. Jakarta.

Haygreen, J.G dan J.L. Bowyer, 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu Pengantar. Cetakan Ketiga. Terjemahan S.A. Hadikusumo. Gajah Mada University Press.

Manan, S., S. Soepangkat dan S. Rais, 1987. Upaya pelestarian jenis-jenis kayu kurang dikenal. Prosiding Diskusi Pemanfaatan Kayu Kurang

Dikenal 13-14 Januari 1987 Cisarua Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta. Hlm.201-220

Mandang, Y.I., A. Martawijaya dan I. Kartasujana, 1987. Pemanfaatan Jenis Kayu Kurang Dikenal. Prosiding Diskusi Pemanfaatan Kayu Kurang Dikenal (13-14 Januari 1987 Cisarua, Bogor). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. Hlm. 58-62

Martawijaya, A. dan I. Kartasujana, 1977. Ciri umum, Sifat dan Kegunaan Jenis-jenisKayu Indonesia . Publikasi Khusus Lembaga Penelitian Hasil Hutan, no. 41. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

Panshin, A.J. and C. de Zeeuw,1980. Texbook of Wood Technology. 14 ed. McGraw-Hill Book Company, NewYork.

Sass, J. 1958. Botanical Microtechnique.3 . Ed.The Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA.3-77 pp.

Oey Djoen Seng, O.D. 1990.Berat dari Jenis-jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek. Pengumuman No.13. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Soerianegara, I. and R.H.M.J. Lemmens (Ed.), 1994. Plant resources of South-East Asia 5 (1) Timber trees: Major commercial timbers. Prosea. Bogor. Indonesia.

Supriadi, A. danO. Rachman, 2002. Sifat Pemesinan Empat Jenis Kayu Kurang Dikenal dan Hubungannya dengan Berat Jenis dan Ukuran Pori. Buletin Penelitian Hasil Hutan 20 (1):70-85. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Wheeler, E.A., P. Baas and P.E. Gasson (Ed.), 1989. IAWA List of Miscroscopic features for hardwood identification. IAWA Bulletin n.s. 10 (3) : 219-332. Leiden, Netherlands.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2012.30.1.27-39

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.