PENGELOLAAN DAN KONSERVASI JENIS ULIN (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) DI INDONESIA

Sukaesih Pradjadinata, Murniati Murniati

Sari


Pemanfaatan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) yang terus meningkat menyebabkan jenisini terancam kepunahan. Nilai ekonomi kayu ulin yang tinggi telah memacu penebangan besar-besaran termasuk penebangan liar. Hal ini mengakibatkan populasi ulin di alam menurun secara signifikan, sehingga dikategorikan rawan (vulnerable) dalam Red List IUCN. Upaya konservasi jenis ini belum optimal diperlukan dukungan kebijakan, peraturan perundangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologiHasil penelitian ini menyajikan informasi dan analisis tentang ulin yang meliputi aspek: (a) bioekologi, (b)status pengelolaan dan konservasi,(c) usaha-usaha konservasi insitu dan exsitu, (d) tantangan pengelolaan dan konservasinya dan (e) rekomendasi pelestarian.

Kata Kunci


Ulin; Eusideroxylon zwageri; regulasi; potensi; konservasi

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Abduh, M. (2010) Minta izin tebang pohon, pemuka adat temui Kapolda

Kaltim. Sumber : http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/66945. Diunduh tanggal 14 November 2010.

Abdurachman dan Saridan, A. (2006) Potensi ulin (Eusideroxylon zwagery Teijsm & Binn) di Hutan Alam Labanan, Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Bersama Hasil-hasil Penelitian Balai Litbang Kehutanan Kalimantan, Balai Litbang Hutan Tanaman Indonesia Bagian Timur, Loka Litbang Satwa Primata. Balai Litbang Kehutanan Kalimantan Samarinda. Hal. 225-237.

Abdurachman dan Suyana, A. (2004).Pertumbuhan awal tanaman ulin (Eusideroxylon zwagery Teijsm & Binn) di arboretum Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kalimantan. Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman Bogor. Hal. 120-124.

Amhir, A. (2010) Kayu ulin (Eusideroxylon zwagery Teijsm & Binn) yang dicari. Sumber: http://www.othervisions.wordpress.com.Diunduh tanggal 16 September 2013.

Anonim (2009) Saatnya melindungi kayu ulin (Eusideroxylon zwagery Teijsm & Binn). Viva Borneo. http://www.vivaborneo.com/saatnya melindungikayu ulin. htm. Diunduh tanggal 4 November 2010.

BAPPENAS (2003) Strategi dan rencana aksi keanekaragaman hayati

Indonesia 2003 – 2020 (Indonesian biodiversity strategy and action plan 2003-2020/IBSAP). Dokumen Nasional, Pemerintah Republik Indonesia. BAPPENAS. Jakarta.

Barly (2002) Kelas keawetan 232 jenis kayu Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Mapeki V. Bogor 30 Agustus 1 September 2002. Bogor. Hal. 160-167.

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan (2009) Daftar sumber benih tahun 2009. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Effendi R. (2004) Pengadaan bibit ulin (Eusideroxylon zwagery Teijsm & Binn) secara putaran. Laporan Intern. Tidak diterbitkan.

Effendi, R. (2004 a ) Natural regeneration of Eusioderoxylon zwageri T et.B. at Mount Meratus Protection Forest, East Kalimantan. Journal of Forestry Research. Vol. 1. No.1 November 2004.

Effendi, R. (2009) Kayu ulin di Kalimantan: potensi, manfaat, permasalahan dan kebijakan yang diperlukan untuk kelestariannya. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan vol. 6 No.3. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor.

Effendi, R; Fatmi, N; Kusdadi, D dan Murtopo (2003). Biodiversitas flora. Laporan Tahunan BPPKK Samarinda. Samarinda.

Fakhrurazi, M. (2010) Konservasi pohon ulin (Eusideroxylon zwageri) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Http://www.hulusungaitengahkab.go.id. Diunduh tanggal 4 November 2010.

Hakim, L., Prastyono dan Syakur, A. (2005) Eksplorasi ulin di Kalimantan untuk konservasi Exsitu. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol.2 No.1. Puslitbang Hutan Tanaman. Bogor.

Heyne K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan, Depertemen Kehutanan. Jakarta.

Iriansyah, M dan Rayan (2006) Pembangunan plot konservasi Insitu dan Exsitu ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.) di Kalimantan Timur. Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman. Bogor. Hal. 71-86.

IUCN (2012) IUCN red list of threatened species. Version 2012.2. . Diunduh tanggal 08 February 2013.

Junaidah; Nugroho, A.W; Siahaan, H dan Sofyan, A. (2006) Status penelitian dan pengembangan ulin (Eusideroxylon zwageri T et B) di Sumatera Bagian Selatan. Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman, Bogor. Hal. 18-26.

Martawijaya, A., Kartasudjana, I., Mandang, Y. I., Prawira, S. A dan Kadir, K. (1989) Atlas kayu Indonesia. Badan Litbang Kehutanan Departeman Kehutanan. Jakarta.

Masano (1984) Penanaman perkayaan jenis ulin (Eusideroxylon zwageri et B) di Komplek Hutan Senami, Jambi. Laporan No. 442. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.

Nugroho, A.W. (2006) Karakteristik tanah pada sebaran ulin di Sumatera dalam mendukung konservasi. Makalah Penunjang pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan.Padang, 20 September 2006. Hal. 181-186.

Noor’an, R.F. (2006) Konservasi in- situ Eusideroxylon zwageri T. et B di PT Hutan Sanggam Labanan Lestari (Ex PT Inhutani I), Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman. Bogor. Hal. 66-70.

Nurhayati dan Felani, R. (2005) Kajian tata niaga ulin di Kalimantan Timur. Laporan Tahunan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Kalimantan. Samarinda.

PT. REKI (2009) Data hasil survey flora di lokasi Sumatera Selatan. Tidak diterbitkan.

Riswan, S.(1987) Structure and floristic composition of a mixed dipterocarp forest at Lempake, East Kalimantan. In A.G.J.H. Kostermans (ed.) Proceeding of the Third Round Table Conference on Dipterocarps, pp 435-457 (16-20 April 1985, Mulawarman University, Samarinda, East

Kalimantan, Indonesia).

Saepudin, I.R., Qirom, M.A., Agus, S., Alamsyah, M.S dan Permadi, D.(2006). Uji silvikultur ulin dan kajian tata niaga ulin. Laporan Tahunan. BPK Banjarbaru. Tidak diterbitkan.

Sarjono, A.P. dan Taufiqurrahman (2012) Pelaksanaan konservasi sumberdaya genetik pohon hutan jenis ulin di PT. ITCI Kartika Utama. Prosiding Lokakarya Nasional Plot Konservasi Genetik untuk Pelestarian Jenis-Jenis Pohon Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Cempaka). Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization. Hal.155-167.

Sidiyasa, K., Atmoko, T., Ma'ruf, A. dan Mukhlisi (2013) Keragaman morfologi, ekologi, pohon induk dan konservasi ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm.et Binnend.) di Kalimantan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol 10. No. 3 : 241-254

Sidiyasa, K. (2011) Sebaran, potensi dan pengelolaan ulin di Indonesia.

Prosiding Lokakarya Nasional Status Konservasi dan Formulasi Strategi Konservasi Jenis-Jenis Pohon Yang Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Michelia). Hal 2135. Kerjasama Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi

dengan ITTO PD 539/09 Rev.1 (F). Bogor.

Sidiyasa, K. (1995) Struktur dan komposisi hutan ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Kalimantan Barat. Wanatrop Vol. 8 (2) : 1-11.

Singarimbun, M dan Effendi, S. (1995) Metode penelitian survei. Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta.

Susanto, M. (2006) Status litbang ulin (Eusideroxylon zwageri T et B). Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin (Eusideroxylon zwagery Teisjm & Binn). Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman. Bogor. Hal. 1-10.

Susilo, T.B. and Riswan, S. (1987) Compositional and structural pattern of lowland mixed dipterocarp forest in the Kutai National Park, East Kalimantan. In A.G.J.H. Kostermans (ed.) Proceeding of the Third Round

Table Conference on Dipterocarps, pp 459-470 (16-20 April 1985, Mulawarman University,Samarinda, East Kalimantan, Indonesia).

Sutisna, M. (2004) Laporan perjalanan ke Hutan Desa Sujau, Agroforestry Sujau, Hutan Rakyat Tembelunu, Agroforestry Tanjung Harapan. Formacs Care International. Nunukan. Tidak diterbitkan.

Wahyuni, T. (2006) Lemahnya kapasitas peraturan membatasi kemampuan ilmu pengetahuan mempengaruhi pengelolaan ulin (Eusideroxylon zwageri T et B). Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin (Eusideroxylon zwagery Teisjm & Binn). Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman Bogor. Hal. 57-65.

Waluyo, E. B. (2002) Gatra etnobotani eboni (Diospyros celebica Bakh.). Berita Biologi, Volume 6, Nomor 2. Pusat Penelitian Biologi LIPI. Hal. 251-254.

Wahjono,D dan Imanuddin,R.(2011) Sebaran,potensi dan pertumbuhan/riap ulin (Eusideroxylon zwagery Teisjm & Binn.) di hutan alam bekas tebangan di Kalimantan. Prosiding Lokakarya Nasional Status Konservasi dan Formulasi Strategi Konservasi Jenis-Jenis Pohon Yang Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Michelia). Hal 5-19. Kerjasama

Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi dengan ITTO PD 539/09 Rev.1 (F). Bogor.

Wirasapoetra, K. (2006) Teliyon pelestarian pohon ulin belajar bersama masyarakat adat. Prosiding Workshop Sehari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin (Eusideroxylon zwagery Teisjm & Binn). Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Tropenbos International. Puslitbang Hutan Tanaman, Bogor. Hal. 27-32.

Yusliansyah, Effendi, E., Ngatiman, Sukanda, Ernayati dan Wahyuni, T.

(2004). Status litbang ulin (Eusideroxylon zwagery Teisjm & Binn). Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kalimantan. Samarinda.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.3.205-223

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.