POLA DAN NILAI LOKAL ETNIS DALAM PEMANFAATAN SATWA PADA ORANG RIMBA BUKIT DUABELAS PROVINSI JAMBI

Novriyanti Novriyanti, Burhanuddin Masy’ud, M. Bismark

Sari


Orang Rimba merupakan salah satu etnis yang tinggal di dalam dan di luar kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Provinsi Jambi. Untuk mendukung cara  hidup berpindah dan berkelompok, Orang Rimba memanfaatkan bermacam jenis satwa dan memiliki pola pemanfataan yang beragam. Penelitian etnozoologiini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang jenis satwa yang dimanfaatkan Orang Rimba, peruntukan,cara memanfaatkan dan nilai-nilai yang terkandung dalam upaya mendapatkan satwa tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2013. Data dikumpulkan dengan cara wawancara terbuka padaOrang Rimba kelompok Makekal Tengah, Makekal Hilir, Air Hitam dan Terap. Hasil penelitianmenunjukkan ada 29 jenis satwa yang dimanfaatkan Orang Rimba sebagai sumber protein hewani(48,28%)bahan obat (20,69%), terlindungi adat (24,14%) dan dijual (6,90%). Daging merupakan bagian tubuh yang paling banyak dimanfaatkan (62%). Menurut aturan adat Orang Rimba, kegiatan berburu satwa bolehdilakukan di dalam hutan, kecuali di dalam hutan inti, yaitu zona inti Taman Nasional Bukit DuabelasProvinsi Jambi dan dilarang memburu satwa yang terlindungi adat

Kata Kunci


Orang Rimba; pemanfaatan tradisional; satwa liar; etnozoologi

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Batoro, J., Setiadi, D., Chikmawati, T. & Purwanto, Y. (2012). Pengetahuan fauna (etnozoologi) Masyarakat Tengger di Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Biota 17 (1). [abstrak]. Diakses tanggal 12 November 2013 dari: http://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/110.

[BKSDA] Balai Konservasi Sumberdaya Alam Provinsi Jambi (2004). Rencana pengelolaan Taman Nasional Bukit Duabelas (RPTNBD). Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi. Jambi.

Boissière, M., van Heist, M., Sheil, D., Basuki, I., Frazier, S., Ginting, Liswanti, N. (2004). Pentingnya sumberdaya alam bagi masyarakat lokal di Daerah Aliran Sungai Mamberamo, Papua, dan implikasinya bagi konservasi. Journal of Tropical Ethnobiology, 1(2): 76-95.

Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian kualitatif: pemahaman filosofis dan metodologis ke arah penguasaan model aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Casanova, C., Sousa, C., & Costa, S. (2012). Are animals and forests forever? Perceptions of wildlife at Cantanhez Forest National Park, Guinea Bissau Republic. MemóriaSpecial issue in anthropology and environment, Sociedade de Geografia de Lisboa, Lisboa. 40. Diakses tanggal 17 juni 2014 dari: http://www.cesam.ua.pt/file/casanova_et_al_2012_are_animals_and_fo ests_forevercasanovasousacosta 2012.pdf.

Chutia, P. (2010). Studies on hunting and the conservation of wildlife species in Arunachal Pradesh. Sibcoltejo, 05: 56-67. Pola dan Nilai Lokal Etnis dalam Pemanfaatan Satwa.…(Novriyanti, dkk.)

Costa, S., Casanova, C., Sousa, C. & Lee,P. (2013). The good, the bad and the ugly: Perceptions of wildlife in Tombali (Guinea-Bissau, West Africa). J. Primatol, 2 (1): 110-107. doi:10.4172/2167-6801.1000110.

Haryanto, S. (2005). 30 jenis hewan penakluk penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hastiti, R.D. (2011). Kearifan lokal dalam perburuan satwa liar Suku Dayak Kenyah, di Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur

(skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Irianto, H. & Bungin, B. (2006). Pokok-pokok penting tentang wawancara. Di dalam: Bungin B., editor. Metodologi penelitian kualitatif, aktualisasi metodologis ke arah ragam varian kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.

Iyai, D.A., Murwanto, A.G. & Killian, A.M. (2011). Sistim perburuan dan etnozoologi biawak (Famili Varanidae) oleh Suku Yaur pada Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih. Biota 16 (2). [abstrak]. Diakses tanggal 12 November 2013 dari http://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/128.

Kartikasari, D., Masyud, B. & Kusrini, M.D. (2008). Animal utilization as traditional medicine in Central Java. Proceedings of AZWMC Bogor : 19 22 Agustus 2008: 232-233.

Li, T.M. (1999). Transforming the Indonesian uplands marginalit, power and production. Singapore: Ed. Harwood Pantheon Books.

Marzali, A. (2005). Antropologi dan pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana.

Meijaard, E., Sheil, D., Nasi, R., Augeri, D., Rosenbaum, B., Iskandar, D., Setyawati, T., Lammertink, M., Rachmatika, I., Wong, A.,Soehartono, T., Stanley, S Gunawan, T. & O’Brien, T.(2006). Hutan pasca pemanenan:melindungi satwaliar dalam kegiatan hutan produksi di Kalimantan life after logging: reconciling wildlife conservation and production forestry in Indonesian Borneo. Bogor: CIFOR.

Nasi, R., Brown, D., Wilkie, D., Bennett, E., Tutin, C., vanTol, G., & Christophersen, T. (2008). Conservation and use of wildlifebased resources: the bushmeat crisis. Secretariat of the Convention on Biological Diversity, Montreal, and Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor. Technical Series no. 33.

Pattiselanno, F. & Mentansan, G. (2010). Kearifan tradisional Suku Maybrat dalam perburuan satwa sebagai penunjang kelestarian satwa. Makara, Sosial Humaniora, 14 (2): 75-82.

Pemerintah Republik Indonesia (1999). Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan dan Pemanfaatan Satwaliar. Jakarta: Sekretariat Negara.

Prasetijo, A. (2001). Peran pasar bagi perubahan sosial Orang Rimba. Seminar Antropologi Globalisasi dan Kebudayaan Lokal: Suatu Dialektika menuju Indonesia Baru, Jurnal Antropologi Indonesia. Kerjsama antropologi UI dan Universitas Andalas Padang, 18-21 Juli 2001.

Puri, R.K. (2001). Bulungan ethnobiology handbook. A field manual for biological and social science research on the knowledge and use of plants and animals among 18 indigenous groups in northern East Kalimantan. Bogor: CIFOR.

Putra, Y.A.E., Masy’ud, B. & Ulfah, M.(2008). Keanekaragaman satwa berkhasiat obat di Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat Indonesia. Media Konservasi, 13 (1): 8-15.

Sager, S. (2008). The sky is our roof, the earth our floor; Orang Rimba customs and religion in the Bukit Duabelas region of Jambi, Sumatra (disertasi). Australia (AU):Australian National University [internet]. Diakses tanggal 12 Juni 2013 dari: http://digitalcollections.anu.edu.au/handle/1885/49351.

Sandbukt, O. (1984). Kubu conception of reality. Asian Folklore Studies 43, 85-98.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.3.299-313

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.