KARAKTERISTIK HIDROLOGI BERDASARKAN PARAMETER MORFOMETRI DAS DI KAWASAN TAMAN NASIONAL MERU BETIRI

Agung B. Supangat

Sari


 Karakteristik hidrologi sungai dalam daerah aliran sungai (DAS) selain dipengaruhi penggunaan lahan yang ada, juga dipengaruhi sifat dasar alami DAS yang disebut morfometri.   Karakter alami morfometri DAS bersama-sama dengan faktor yang dapat diintervensi manusia akan mempengaruhi perilaku hidrologi seperti evapotranspirasi, infiltrasi dan aliran sungai.  Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik hidrologi berdasarkan parameter morfometri DAS di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan deliniasi peta topografi skala 1:200.000, kawasan TNMB terbagi menjadi 16 sub-sub DAS dengan ukuran luas mulai 5 - 130 km2, delapan sub DAS diantaranya mengalir ke laut selatan Jawa. Karakteristik morfometri DAS di kawasan TNMB memperlihatkan bahwa sebagian besar daerah tangkapan airnya berpola radial, dengan bentuk DAS memanjang, dan sifat alirannya sepanjang tahun untuk sungai-sungai besar (luas DAS di atas lima km2). Sifat kerapatan drainase yang sedang dan indeks percabangan sungai 3-5 menyebabkan air banjir pada sungai-sungai besar tidak terlalu fluktuatif.   Upaya pengelolaan kawasan perlu ditingkatkan untuk menjaga dan meningkatkan kontinuitas dan kualitas sumber daya air sungai dari kawasan TNMB.


Kata Kunci


Taman Nasional Meru Betiri (TNMB); parameter morfometri; karakteristik hidrologi

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Glennon, A.J. (2001). Aplication of morphometric relationship to active flow network within the Mammoth Cave Watershed. Bowling Green, Kentucky: Faculty of Departement Geography and Geology, Western Kentucky University.

Luo, W., & Howard, A. (2006). Quanti tative morphometric analysis of simulated martian landfors at water shed basin scale. Lunar and Planetary Science, XXXVII.

Murtiono, U. (2001). Pedoman teknis pengukuran dan perhitungan para meter morfometri DAS. Info DAS, (10).

Noges, T. (2009). Relationship beetwen morphometry, geographic location and water quality parameters of European Lakes. Hydrobiologia, (633):33-43.

Nugroho, S. (2009, April 26). Respon morfometri dan penggunaan lahan DAS terhadap banjir bandang (Studi kasus bencana banjir bandang di Sungai Bohorok). Diambil kembali dari http://sirrma.bppt.go.id

Paimin, Riyanto, H., Supangat, A., & Purwanto. (2003). Kajian kriteria dan indikator pengelolaan taman nasional. Surakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS, Badan Litbang Kehutanan.

Poespowardoyo, R. (1981). Peta hidrogeologi Indonesia, lembar XI Jember Jawa Timur, skala 1:250.000. Bandung: Direktorat Geologi Tata Lingkungan.

Rahayu, S., Widodo, R., Noordwijk, M., Suryadi, I., & Verbist, B. (2009). Monitoring air di daerah aliran sungai. Bogor: World Agroforestry

Center, ICRAF Asia Tenggara.

Slamet, B. (2008, April 26). Model hidrologi satuan sintetik menggunakan parameter morfometri (Studi kasus di DAS Ciliwung). Diambil kembali dari http://repository.usu.ac.id

Supangat, A., & Paimin. (2007). Kajian peran waduk sebagai pengendali kualitas air secara alami. Jurnal Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 21(2):123-130.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.3.275-283

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.